aDSC 0353

 

Bu Neli, begitulah sapaan akrab wanita kelahiran Lubuk Aro, 25 April 1986 silam ini. Lesung pipitnya yang dalam membuaat damai mata memandang jika kita melihatnya tersenyum. “Generasi kebanggan bangsa, bersatu dan optimis!”, itulah slogan yang selalu diorasikannya kepada seluruh santri MA KMI Diniyyah Puteri.

            Statusnya yang kini menjabat sebagai guru bidang studi Kewarganegaraan sekalisgus Waka. Kesiswaan MA KMI Diniyyah Puteri, memang patut diacungi jempol. Padahal pengalamannya di madrasah tersebut barulah seumur jagung. Namun hal tersebut sepertinya bukan masalah, karena nama beliau sudah sangat familiar juga digemari oleh para santri.

            “Humor, namun tegas”, itulah tanggapan para santri didikannya. Tidak hanya berprestasi sebagai guru, wanita yang sudah 2 tahun menjabat sebagai pembimbing OSIS MA KMI ini juga merupakan siswa berprestasi dulunya semasa di bangku SMA.

            Alumni pondok Pesantren Taman Pendidikan Ulama Zuamma’, Marunggi, Kota Pariaman ini pernah menjabat sebagai ketua OSIS. Bahkan, ia juga merupakan langganan juara I di kelasnya. Tidak hanya di bidang akademik, dia juga pernah mambawa nama baik tim nasyidnya sebagai juara III dalam lomba tingkat kabupaten.

            Walau memiliki basic jurusan IPA sewaktu SMA, namun dia sudah merasakan sejak awal akan rasa suka dan cocok dengan politik. Hingga akhirnya kini beliau memiliki pendidikan terakhir sebagai Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Padang (UNP).

            Wanita yang mengaku dirinya selalu mendapat nilai KWN terbagus di rapornya ini, beralasan bahwa guru merupakan salah satu komponen dalam mencintai bangsa. Mereka memiliki janji terikat akan pentingnya mengajarkan ideologi Pancasila, akhlak, budi pekerti, Nasionalisme, juga Patriotisme di ranah pendidikan. Pentingnya akan Pendidikan Kewarganegaraan karena generasi muda saat ini tidak lagi mengenali jati diri bangsa, bahkan ideologi bangsanya sendiri. Maka ikrar dari bungsu 7 bersaudara ini, “Jika saya menjadi Menteri Pendidikan, ilmu Kewarganegaraanlah yang akan saya tinggikan.” (Amimma Nurti Lusdiana/MA KMI Diniyyah Puteri)