Kesetian ‘Dua Sejuli’ Meraih Doktor Bersama

WhatsApp Image 2021-12-11 at 15.15.30

Perhelatan Milad ke – 98 Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang meninggalkan kesan istimewa pada penyerahan piagam penghargaan karyawan berprestasi. Acara monumental tersebut menghadiahkan piagam penghargaan kepada karyawan yang berhasil menyelesaikan pendidikan lanjutan program S2 dan S3.

Suasana pemberian penghargaan bersejarah itu, semakin meriah saat dibacakan karyawan yang berhasil menyelesaikan program S3. Penghargaan istimewa itu menghantarkan dua dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rahmah El Yunusiyyah, “Dr. Juliwis Kardi, S.Pd.I, MA dan Dr. Laili Ramadani, S.Pd.I, MA. Keduanya tampil ke depan menerima Piagam Pengahargaan yang diserahkan oleh Pembantu Rektor I UIN Imam Bonjol Padang.

IMG-20211101-WA0081IMG-20211101-WA0059

Keberhasilan kedua dosen tersebut menarik pehatian. Kedua dosen yang telah menyelesaikan doktornya pada bulan Juni 2021 di UIN Imam Bonjol Padang itu adalah sepasang suami istri yang berhasil menyelesaikan program S3 bersama, bahkan ‘dua Sejuli’ ini juga menyelesaikan S3 pada Jurusan yang sama, Pendidikan Islam.

“Kami ingin S3 bersama kuliah bersama. Sebelumnya kami menyelesaikan S2 pada Jurusan yang sama. Hingga pada program S3 ini kami pun ingin selesai bersama dengan Jurusan yang sama” Ungkap Laili Ramadani saat diwawancarai.

Keistemewan sepasang doktor ini memberikan kesan monumental pada Milad Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang ke – 98. Bahkan, menghadirkan kisah roman ‘kesetian ‘dua sejuli’ meraih doktor bersama’.  “Kami akan diwisuda bersama pada tanggal 29 November 2021 di UIN Imam Bonjol Padang” Ungkap Juliwis Kardi saat wawancara terakhir (eldy6/Diniyyah News)

Fauziah Fauzan SE AKt Msi Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang

Cerdas dalam Pandangan Bu Fauziah Fauzan

Bicara tentang cerdas sebagai khalifah, Bu Zizi merupakan sosok yang amat pantas menyandangnya. Lihatlah, kecerdasannya mampu membuka pintu-pintu dunia untuk kita jelajahi. Selain cerdas, Bu Zizi adalah jiwa yang terang. Pernah seorang santri mendapati beliau tengah menunaikan sholat Tahajjud di sepertiga malam dalam masjid An-Nur, masjid asrama yang menaungi santri-santri.

Bu Zizi sholat dikala santri tengah tertidur pulas, ditengah kesibukan yang menyergap Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang ini. Wah, mungkin saja sebelum sholat, beliaupatroli, memastikan bahwa ratusan anak-anaknya baik-baik saja. Persis seperti apa yang dilakukan khalifah kedua, yakni Umar Bin Khathab r.a. Bisa jadi, bukan? Inilah kecerdasan yang hakiki. Cerdas yang diridhoi Allah SWT, itulah cerdas yang sebenar-benarnya.

Ibunda kita, Bu Zizi adalah sosok yang menggambarkan bahwa keberhasilan hanya akan digenggam dengan perjuangan dan kejayaan yang kelak diraih bukanlah untuk dibanggakan melainkan untuk disyukuri. Cerdas sebagai khalifah bisa dibilang tujuan kita ada di dunia ini. Yap, sebagai khalifah. Hal ini sudah tercantum dalam Al-Qur’an dalam surah Al-Baqarah ayat 30. Bagi Bu Zizi, cerdas sebagai khalifah itu memenuhi 3 karakter santri. Selain itu, untuk menjadi khalifah, seseorang harus ahli ibadah dan kuat.

“Tapi, ahli ibadah dan kuat saja tidaklah cukup. Harus cerdas! Kalau tidak cerdas, ya memble! Mudah ditipu. Jadi khalifah itu juga harus kuat mentalnya. Harus cerdas dalam akademik dan emosi,” kata Bu Zizi.

Jadi, selain cerdas dalam akademik, kita juga harus cerdas mengontrol emosi. Tidak mudah marah, tidak larut dalam kesedihan, juga tidak berlebih-lebihan dalam bahagia. Tetap terlihat tenang dan menunjukkan kepada dunia bahwa diri ini baik-baik saja. Bu Zizi bercerita tentang kisah beberapa tahun silam yang punya tempat sendiri dalam memoarnya. Kala itu, Bu Zizi melakukan aktivitasnya yang padat seperti biasa. Tapi, hari itu beliau menerima kabar bahwa ayahnya meninggal dunia. Hal itu merupakan pukulan yang amat dalam, namun Bu Zizi tetap tampil tegar. Sehabis datang kekediaman orang tuanya, Bu Zizi langsung terbang keluar kota untuk menghadiri pelatihan yang telah dijanjikan dan beliaulah trainer utamanya.

“Mereka sudah pesankan hotel, sudah dipersiapkan semuanya. Nah, kalau gak bisa cerdas dalam emosi, akan ada berapa banyak pihak yang rugi? Mereka gak akan mau tahu kalau hati kita lagi tercabik-cabik, yang mereka tahu semuanya berjalan baik-baik saja,” ujar Bu Zizi dalam ceritanya.

Maka, kita sebagai khalifah pantang untuk meladeni perasaan yang tiba-tiba datang, sedih yang luar biasa. Perasaan kita harus tetap kita jaga ketenangannya. Dengan begitu, semuanya akan baik-baik saja. Hal ini juga termasuk dalam nilai ke-2 dari karakter santri Diniyyah Puteri, yakni kuat dan tegar sebagai mujahid Allah SWT. Jadi tiga karakter yang kita emban ini akan saling berpengaruh. Apabila langkah kita benar, maka keseluruhan karakter tersebut akan menjadi karakter yang tertanam kuat dalam diri.

Bagi Bu Zizi, nilai cerdas sebagai khalifahmemiliki andil yang sangat penting untuk menjalani sikap yang lain. Kita tidak akan dapat melakukan amal tanpa pengetahuan. Orang-orang yan beramal tanpa pengetahuan, hanyalah melakukan sikap brutal semata. Orang-orang yang cerdas adalah mereka yang tahu tujuan hidupnya. Inilah alasan mengapa santri Diniyyah Puteri membuat blue print(rancangan masa depan).

Ketika ditanya mana yang lebih penting, ilmu atau adab? Bu Zizi berkata, “Orang yang berilmu itu pasti beradab. Orang yang berilmu tapi tidak punya adab itu sama dengan orang yang gak punya ilmu. Ibarat flashdisk yang dihubungkan ke komputer, orang-orang yang tidak beradab adalah komputer yang off. Sekalipun dalam flashdisk itu banyak sekali isinya tapi kalau komputer gak on, percuma. Ilmu tanpa adab memang akan jadi bencana.”

            Ketika diwawancara, Bu Zizi sudah prepare untuk keberangkatannya ke Amerika Serikat dan akan mengunjungi Harvard Law School. Beliau sempat bercerita tentang kekagumannya atas Ashabul Kahfi saat mengunjungi gua tempat tertidurnya 7 orang pemuda dan seekor anjing di Jordan. Betapa luar biasanya Allah SWT yang telah menghidupkan sel-sel di dalam tubuh para pemuda Ashabul Kahfi tersebut selama 309 tahun.

Selain itu, Bu Zizi punya big dream yang belum tercapai nih teman-teman, yakni masuk jannah. Kita doakan sama-sama ya, semoga ibu kita, Bu Zizi tempat kembalinya ialah jannah tanpa hisab. Adapun harapan Bu Zizi ialah semua santri Diniyyah Puteri sukses dipanggung dunia dan meraih surga-Nya.

“Ibu sudah usaha buat MoU dengan belahan negeri lain. Ibu harap, santri-santrinya bisa menggapai kesempatan itu,” sahut Bu Zizi, penuh harap.(Khairun Nisa Amci Ilzania/MAS KMI Diniyyah Puteri)

28053031 1983265105224670 1886440861 nweb

Menjadi sosok muslimah yang berparas anggun membuat wanita kelahiran Bengkulu, 19 Mei 1992 ini disenangi oleh banyak orang di sekitarnya, baik itu rekan kerja, para siswa, maupun masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Tidak hanya karena paras yang anggun akan tetapi akhlaknya pun juga mencerminkan kepribadian seorang muslimah.

Anak ke dua dari enam bersaudara ini akrab dipanggil Siska dalam kesehariannya. Tutur kata yang penuh kelembutan dan senyuman menjadi keunggulan tersendiri bagi diri muslimah cantik ini. Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah ini, juga merupakan idola dari para juniornya karena keelokkan sifatnya. Walaupun ia menempuh pendidikannya di kota Bengkulu sejak dari SD sampai SMA, tetapi sebenarnya ia merupakan gadis berdarah Minangkabau yang berasal dari Pitalah, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Muslimah yang ketika kecilnya bercita-cita sebagai dokter spesialis jantung ini telah berhasil menamatkan pendidikannya di SD Al- Manar Bengkulu, kemudian ia melanjutkan pendidikannya di SMPN 2 Bengkulu, serta “masa putih abu-abunya” telah ia ukir dengan sangat baik dan penuh kenangan di SMA 6 Bengkulu. Selanjutnya, ia kembali ke kampung halamannya untuk menempuh jenjang perkuliahan di STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang.

Puteri dari pasangan Bakaruddin dan Erna Wati ini sedang menjalankan kesehariannya sebagai WakilKepalaSekolah di Madrasah Ibtidaiyyah (MIS) Rahmah El- Yunusiyyah. Berbagai kegiatan pun telah pernah ia ikuti seperti outbond, Training, malam bina taqwa (MABIT), workshop, BIMTEK dan lain-lain.

“Sebaik- baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. Hal itu selalu menjadi prinsip yang tertanam kokoh dalam dirimuslimah satu ini. Berbagai oraganisasi pun di ikutinya agar ia dapat secara aktif ikut berperan serta dan dapat bermanfaat bagi orang lain, seperti sekretaris OSIS ketika SMA, Koordinator Kestari remaja mesjid Zaidul Ulum. Muslimah yang berhobikan bela diri dan karate ini juga pernah menjadi mentri luar negeri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), bendahara Senat Mahasiswa (SEMA) serta anggota tim kerja sama hubungan luar dan dalam negri Diniyyah Puteri.

Abdullah Gymnastiar, seorang tokoh inspiratif telah berhasil membuat muslimah ini mengidolakannya. Pesan-pesan dakwah yang diberikan berkisar pada pengendalian diri, hati nurani, toleransi dan keteguhan iman. Hal ini membuat Qalbu nya tersentuh dan merasa sejuk atas nilai-nilai dakwah yang telah disampaikan itu.

Gadis yang gemar membaca ini juga telah banyak menuntaskan buku-buku bacannya, diantara yang menjadi favorit ialah buku dengan judul Membangun Karakter Baik dan Kuat, Agar Hidup Allah yang Ngurus, Saya Tidak Ingin Kaya Tapi Harus Kaya, dan sebagainya.

Memiliki impian terbesar membahagiakan orang tua di dunia dan akhirat menjadi motivasi tersendiri bagi dirinya agar selalu menjadi muslimah yang berkepribadian Al-Quran dan Sunnah. Muslimah cantik ini ingin sekali mengunjungi Arab agar dapat melihat kota kelahiran Rasulullah yang selama ini hanya dapat ia baca melalui Sirah Nabawiyyah. Ia juga berharap suatu saat nanti dapat melihat secara langsung benda-benda bersejarah lainnya disana.(Irma Febriyani, Diniyyah News Reporter)

28117323 1674668459222999 745492505 n

Amanah Mai Sangga Putri

Selalu meminta petunjuk kepada Allah SWT

Santri kelahiran 27 Mei 2003 ini bernama Amanah Mai Sangga Putri. Sering dipanggil dengan Amanah atau Aam. Gadis kelahiran Ketahun, Bengkulu Utara, ini sekarang menduduki bangku IX MTs.DMP Diniyyah Puteri. Amanah adalah putri dari pasangan Ridho Robinur dan Widi Astuti. Nah. Mari kita lihat prestasi yang pernah diaraih Amanah.

Bermula dari juara 2 Drumband di Kota Bengkulu, sering juara kelas, juara olimpiade Matematika di SD, juara 1 lomba pionering se-Padang panjang, dan lainnya.

Amanah yang hobi bermain sepeda, berenang, nonton dan dengar lagu ini bercita cita sebagai seorang pengusaha dan hafizoh. Gadis yang berwatak tegas ini bermottoingin menjadi seorang yang berguna bagi setiap orang.’

Gadis yang menyukai makanan pedas ini berpesan, “Apabila engkau ingin menjadi orang sukses, mencoba itu adalah kunci dari keberhasilanmu dan ketika engkau ragu dengan apa yang kau pilih, maka selalulah meminta petunjuk kepada Allah SWT. Karena dimanapun kau berada Allah SWT akan membantumu.”

Nah, dari pengalaman teman kita ini, kita dapat mengambil hikmahnya bahwa kerja keras itu penting.(Nadda Tykia Ullima/Dinteen)

28109329 1674669175889594 1261558508 nweb

Hardianti

Orang cerdas adalah orang yang selalu dekat dengan Allah SWT

Hai sobat dinteen, pasti semua sudah pada kenal sama kakak kelas kita yang satu ini. Namanya Hardianti atau sering dipanggil Kak Ayang. Ia lahir pada tanggal 10 Juni 1999. Ia berasal dari Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Anak dari pasangan bapak Sudirman dan ibu Ermi Yusnita ini banyak dikagumi olehsantri-santri yang lain karena kebaikan dan keramahannya.

Tentunya sobat ingin tau, apa saja prestasi yang telah diraih oleh kakak kita yang satu ini. Prestasinya cukup mengesankan loh, dan patut dijadikan contoh oleh sobat semua, di antaranya: Juara umum di SD sampai DMP, juara 1 dari SD sampai DMP, nilai tertinggi di antara santri yang lain, juara 2 Olimpiade Biologi se-Padang Panjang, mengikuti Olimpiade Biologi se-Sumatra-Jawa-Bali di UNAND, mengikuti lomba 4 Pilar sebanyak 2 kali, KSM Al-qur’an Hadits, juara 1 puisi bahasa Arab, Olimpiade IPA di SD, ratu bahasaArab di Diniyyah Puteri, musyrifah bahasaArab, dan saat mengikuti dauroh,kakak kita yang satu ini merupakan peserta terbaik dengan hafalan 7 juz dalam 1 bulan. Wah,ternyatabanyaksekaliprestasi yang sudahdiraiholehKakAyang.

Kak Ayang mempunyai hobbi membaca, menghafalsegalasesuatu yang baru, bahkansukamemotivasi orang lain yang sedangmemerlukan kata-kata mutiaranya. Lalu apa ya cita-citanya? Ternyata Kak Ayang ingin menjadi seorang dokter dengan gelaran hafidzoh. Amin. Semoga cita-citanya tercapai ya. Moto dan misinya sangat unik loh, semua bersumber di dalam Al-qur’an, di antaranya berada di QS. Muhammad ayat 7, dan QS. At-Tahrim ayat 6, silahkan dibaca makna dari surah yang menjadi moto dan misi dalam hidup Kak Ayang.

“Aduh, sebenarnya kakak ini belum pantas loh dijadikan sahabat KMI dengan tema cerdas sebagai khalifah, karena ilmu yang kakak punya masih sedikit,” guraunya saat sedang diwawancarai.

Cerdas sebagai khalifahmenurutKakAyang adalahseseorang yang tidakhanyacerdas dibidangakademik, tapijugaharuscerdas dibidang spiritual danemosional. Sesuai kata Umar bin Khattab, “Dia yang bisa menghisabdirinya sebelum dihisab di hari kiamat.Maksudnya adalah orang cerdas itu dia tidak mau rugi sedikit pun, dia hanya ingin untung terus menerus dan sebelum Allah SWT menimbang amalannya, maka dia sudah tahu amalannya sendiri.

Kak Ayang menjelaskan bahwa cerdas itu adalah dia yang sadar apa peran yang harus dilakukannya di dalam masyarakat, agar dapat memimpin dirinya untuk menuju jalan kebenaran serta menjadi virus yang dapat menyebarkan kebaikan tersebut kepada orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut harus mulai kita terapkan kepada diri kita sendiri dengan cara mengontrol tujuan hidup, memperdalam ilmu-ilmu pengetahuan yang belum pernah kita ketahui sebelumnya, dan bisa berbagi kepada orang-orang di sekitar lingkungan.

Menurut Kak Ayang, orang yang cerdas adalah seorang penghafal Al-qur’an, karena dia lebih bisa tahan banting. Maksudnya seorang penghafal Al-qur’an tidak akanpernahterlibatemosi yang tidakjelas, danpenghafal Al-qur’anakansenantiasasabar menghadapicobaan. Hal yang paling pentingadalahmencerdaskansuatubangsa, agar kitabisamenghasilkangenerasi yang cerdassebagaikhalifah, danmenjadipedomanbagi orang lain. Pada akhirnya bumi yang kita cintai ini akan dipimpin oleh umat Islam, dan telah ditetapkansejak lama di dalam Al-qur’an.

Jangan pernah kita memperhitungkanmatematika Allah SWT,sesungguhnyamatematika Allah SWT tidakakanpernahkitadugasebelumnya. Kakak ada pengalaman yang luar biasa. Saat itu kakak ingin sekali baca Al-qur’an tapi besok ujian, trus kakak berdo’a, “Ya Allah, Ayang ingin sekali menyelesaikan membaca Al-qur’an 1 juz untuk hari ini.” Akhirnya kakak lebih memilih membaca Al-qur’an dan belajarnya di-pending dulu. Rupanya ada pelajaran yang akan masuk dalam soal yang belum kakak pelajari. Tiba-tiba saja, teman disebelah kakak menjelaskan materi yang belum kakak pelajari dan ternyata betul materi tersebut ada dalamsoal yang akan dijawab. Terbukti, ternyata jikkita mementingkan hal yang lebih membuat kita dekat dengan Allah SWT, makaDiaakansenantiasamembantukita.

Pesan dari kakak untuk sobat setia dinteen, jangan lupa untuk minta do’a kepada Allah SWT dan kedua orang tua, tanpa do’a mereka belum tentu kita bisa jadi seperti sekarang ini, mintalah do’a agar senantiasa diberi kemudahan dalam menuntut ilmu. Jangan pernah kita menyia-nyiakan waktu yang telah ada karena waktu tidak akan pernah menunggu kita, dan yang paling penting jangan pernah kita meninggalkan Al-qur’an sesibuk apapun kita di dunia karena sesungguhnya Al-qur’anlah yang akan mencerdaskan kita.

Ternyata kata-kata Kak Ayang ini sungguh menyentuh ya, apalagi pengalaman-pengalaman yang ia dapat saat ia lebih memilih mendekatkan diri dengan Al-qur’an. Orang yang cerdas adalah orang yang selalu dekat dengan Allah SWT. (Adhifa Azra/Dinteen)