Silaturrahim alumni Perguruan Diniyyah Puteri dihadiri oleh lintas generasi. Hal ini tidak mengherankan sebab jumlah alumni perguruan yang didirikan oleh Rahmah Elyunusiyah ini sudah belasan ribu lebih. Acara dilaksanakan 3 November 2013 dan dipusatkan di Aula Zainudin Labay Elyunusy. Acara dipadati oleh para alumni dari berbagai daerah bahkan dari luar Sumatera Barat. Seperti diketahui para alumni telah menyebar di berbagai instansi pemerintah dan swasta di tanah air hingga mancanegara.
Acara ini diadakan dalam rangka menjalin kembali ukhuwwah diantara para alumni Diniyyah Puteri Padang Panjang. Acara dibuka dengan tasmi’ AlQuran oleh kepala Asrama, Erwita Dewiyani,S.Pd.I. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan para santri yang membawakan lagu Mars Diniyyah Puteri. Para alumni juga tidak mau kalah dengan menyanyikan lagu Kemesraan yang dipopulerkan oleh Iwan Fals. Para hadirin larut dalam suasana bahagia. Bahkan ada diantara alumni yang baru hadir setelah belasan bahkan puluhan tahun.
Fauziah Fauzan, SE,Akt,MSi selaku pimpinan perguruan terharu ketika menyampaikan perjuangannya dalam membenahi Diniyyah Puteri. Ujian terberat adalah ketika gempa 2007 menyebabkan banyaknya gedung yang rusak berat sehingga kita kesulitan dalam mencari dana untuk memperbaikinya. Akan tetapi semua telah kita lewati dan hingga kini perguruan masih terus eksis. Dikatakannya bahwa dalam 10 tahun terakhir kita sudah melakukan Re Engineering Program. Selama itu pula berbagai kebijakan telah dilakukan seperti menyeleksi ulang karyawan, pecat di tempat bagi santri yang mencontek, mengurangi jumlah santri di asrama,dan lain sebagainya. Tentu ada pro dan kontra tapi itu semua demi kebaikan kita semua. Hasilnya lulusan kita diterima di berbagai kampus favorit seperti UI, ITB, UNAND, Universitas AlAzhar dan lain sebagainya. Bahkan KMI termasuk lima besar sekolah terbaik tingkat Sumbar tambahnya kemudian.
Dalam kesempatan itu juga beliau meminta saran dan masukan kepada seluruh alumni demi kemajuan perguruan. Acara semakin meriah ketika Taufik Ismail, sastrawan nasional tiba-tiba memasuki ruangan aula. “Saya menjadi sastrawan seperti sekarang ini berkat Ibu saya dididik oleh Rahmah Elyunusiyah. Oleh karena itu saya berharap Diniyyah Puteri tetap kokoh bertahan dalam membina ummat, ujarnya. Beliau juga membacakan sebuah puisi yang dihadiahkan untuk almarhumah Rahmah El yunusiyah. Fauzul Izmi/Reporter Diniyyah News