Direktur DTQ yang baru, Erwita Dewiyani yang juga mantan Presiden Mahasiswa BEM STIT Diniyyah Puteri, menuturkan untuk memberikan keberkahan kepada santri, orang tua dan Institusi Diniyyah Puteri, sejak diawal masuk, program wajib hafal Al Quran dengan minimal hafalan 3 juz selama menimba ilmu di Diniyyah Puteri sudah diberlakukan sejak 2008 silam. Dapat dipastikan, setiap santri kelas IX MTS DMP dan SMP Diniyyah Puteri atau kelas XII MA KMI Diniyyah Puteri, yang akan mengambil ijazah adalah yang telah memenuhi target minimal hafalan 3 juz. Ini program wajib yang telah disampaikan diawal Santri mendaftar di Diniyyah Puteri.
Sambung muslimah kelahiran 24 Mei 1987 di ujung Gading Pasaman Barat ini, menambahkan bahwa untuk merealisasikan hal itu, setiap santri telah diklasifikasikan menurut kemampuan mereka dalam menghafal Al Quran, yakni untuk santri reguler atau santri pada umumnya baik tingkat MA. KMI maupun MTS DMP dan SMP Diniyyah Puteri, yang bacaan dan hafalannya standar, dalam sepekan, mereka diharuskan menyetor hafalan Al Quran, minimal sepertiga halaman dalam sekali setor kepada Guru tahfizh. “Dengan demikian, jika tidak ada hambatan, target hafalan 2 juz dalam 3 tahun akan tercapai,” ujar ummi Dewi sapaan akrabnya.
Sedangkan santri I’daad, yang mempunyai kualitas hafalan dan bacaan lebih unggul dari santri reguler, biasanya dipersiapkan masuk asrama khusus, Mulazamah, dengan program setor hafalan minimal setengah juz Al Qur’an setiap kali setor, dengan target hafalan selama 1 semester, 1,5 ( satu setengah) juz, dan selama 3 tahun, insya Allah akan mencapai 9 juz.
Sementara untuk santri yang telah berada di Asrama Khusus Mulazamah, yang rata-rata kualitas bacaan dan hafalan lebih unggul, menyetor hafalan sebanyak 1 halaman Qur’an setiap kali setor dengan target 1 semester 3 juz atau selama 3 tahun insya Allah akan mencapai 18 juz. Tahun 2011, telah diwisuda sebanyak 118 santri, dari 2 juz hingga 10 juz. Tahun 2012, ada 70 santri diatas 4 juz diwisuda. Dan khusus tahun 2013 kemarin sebanyak 100 santri diwisuda tahfizh dengan hafalan diatas 5 juz, diraih sebanyak 72 orang dari yang berjumlah 100 peserta wisuda.
Biasanya santri Mulazamah, jumlah hafalan mereka, bisa mencapai 15-20 juz yang kebanyakan diraih oleh santri tingkat MA.KMI Diniyyah Puteri sejumlah 48 santri. Misal, Nurul Azmita(XII IPA, 19 juz), Ratna Syafri (XII Studi Timur Tengah/keagamaan,20 juz), Fiska Julian Tasari ( XII IPA, 17 Juz), Isnillah Dara Feoja (XI IPA 16 juz), Zsa-Zsa Indah Fadillah (XII, IPS, 16 Juz, peraih medali perunggu tingkat Nasional, kompetisi Sains Madrasah (KSM) bidang studi Ekonomi di Malang November 2013 lalu), Anisa Fauziah (XII IPA, 15 juz) dan Siti Aisyah (XI STT, 15 juz). Sedangkan Tingkat MTS DMP dan SMP Diniyyah Puteri, yang juga warga asrama Mulazamah, memiliki hafalan mulai hafalan tertinggi 13 juz hingga terendah 4 juz. Jumlah hafalan ini terus meningkat setiap tahunnya.
Alhasil Diniyyah Puteri memiliki Santri penghafal Al Quran mencapai ratusan orang tiap tahunnya dari jenjang pendidikan berbeda. Sejak tahun 2009, Diniyyah Puteri telah memiliki alumni MA. KMI Diniyyah Puteri yang hafalannya mencapai 10 juz, atas Rahmi Yuan, yang sekarang kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan hafalan 14 juz. Kemudian tahun 2010, alumni atas nama Resminarti yang diterima di IPB, peraih beasiswa 200 juta dari Kementrian Agama Republik Indonesia hafalannya 10 juz. Tiga orang alumni yang menimba ilmu ke Al Azhar Kairo, Mesir, tahun 2012 kemarin hafalannya diatas 10 juz dan banyak lagi alumni tersebar dengan hafalan berbeda.
Program rutin pembinaan yang juga diterapkan DTQ untuk membangun iklim penghafal Al Quran di lingkungan Diniyyah Puteri adalah program setoran hafalan sekali sepekan, Murajaah Jama’I (Mengulang bacaan dan hafalan bersama), Muraajaah (Mengulang hafalan secara pribadi), tilawah jama’I (membaca Al Quran bersama setiap pagi secara bersama), Tilawah fardhi (membaca secara pribadi), Tasmi’ perhalaqoh ( Mendengar/menyimak bacaan per kelompok) dan Taujih Qur’ani per Halaqoh (Nasehat Qur’ani per kelompok). Program penunjang lainnya, Wisata Qur’ani, Camp Tahfizh, Murokkaz, Mabit dan Ujian Tahfizh. Khusus ujian Tahfizh dalam kegiatan Musabaqoh Hifzhil Qur’an (MHQ) akan dilaksanakan kepada semua santri sebagai bentuk pertanggungjawaban kualitas hafalan mereka dalam sebuah sidang yang dihadiri oleh guru tahfizh senior dan disaksikan oleh para undangan. Ujian Tahfizh juga berlaku untuk guru dan karyawan yang akan menambah hafalannya.