DSCN1927

Beberapa tahun terakhir, dunia tulis menulis mulai tumbuh dan berkembang di Perguruan Diniyyah Puteri. Puluhan penulis-penulis baru bermuculan ke permukaan. Karya mereka berupa puisi, cerpen, artikel maupun berita kerapkali menghiasi berbagai media massa, khususnya di kawasan Sumatera Barat.

Beragam prestasi juga telah ditorehkan oleh santri Diniyyah Puteri dalam bidang menulis. Dimulai dari tingkat kota, propinsi, maupun nasional. Baru-baru ini prestasi tingkat nasional kembali diraih oleh 2 orang santri MA KMI yakni Rika Ilma Putri, santri kelas XII STT dan Ainul Mardhiyah, kelas XI IPS. Keduanya lolos sebagai 30 finalis Letter Writing Competition yang diadakan oleh PT. POS Indonesia dan Koran Republika.  

DSCN1908

Sebagai hadiah dari lomba menulis yang diikuti oleh 397 orang peserta dari berbagai penjuru Indonesia tersebut, Rika dan Ainul berhak mengikuti Winner Camp tgl 4-7 September 2014 di Belitung. Selama camp, finalis dibawa mengunjungi lokasi-lokasi syuting film Laskar Pelangi dan objek wisata lainnya yang ada di pulau penghasil timah tersebut. Selain itu juga ada pelatihan menulis dari penulis-penulis papan atas Indonesia seperti Tere Liye, Salman Aristo, Jabal D. Rahman, dan tentunya Andrea Hirata, sang pengarang Laskar Pelangi yang berasal dari Belitung. Dalam Winner Camp ini, segala biaya transportasi dan akomodasi ditanggung oleh panitia lomba. Selain itu, masing-masing finalis juga mendapatkan netbook dan uang saku.

Di Belitung, para finalis diinapkan di hotel Grand Hatika, sebuah hotel bintang 4 berdesain minimalis yang berhadapan langsung dengan pantai Tanjungpendam. Sebelumnya, pada tanggal 3 September 2014, seluruh finalis diinapkan terlebih dahulu di hotel Cipta 2, Mampang Jakarta Selatan.

DSCN1892

“Nggak nyangka bisa lolos. Apalagi saingannya banyak, karena lomba ini tingkat nasional. Kita satu-satunya pondok pesantren dan berhasil meloloskan dua orang finalis,” ujar Rika Ilma Putri bangga.

“Bahagia banget. Akhirnya salah satu impian Ainul untuk bertemu Andrea Hirata berhasil terwujud.” Ainul Mardhiyah yang sudah terbiasa menulis di Koran semenjak kelas VII MTs DMP turut menyampaikan apa yang ia rasakan disertai dengan wajah berseri-seri. (Riki Eka Putra/Diniyyah News, Belitung)