Milad Perguruan Diniyyah Puteri Padangpanjang yang ke 91 pada tanggal 01 November 2014 diiringi dengan beberapa rangkaian acara. Salah satu dari acara yang dilaksanakan adalah Temu Sastra di aula Zainuddin Labay El Yunusy. Acara ini diadakan tanggal 31 Oktober 2014, pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Diikuti oleh guru, karyawan, dan santriwati Diniyyah Puteri. Sastrawan yang diundang kali ini adalah bapak Taufiq Ismail. Bapak Taufiq Ismail sangat terkenal dengan karya puisinya. Bahkan beberapa dari puisinya itu telah jadi lirik lagu yang dinyanyikan oleh Bimbo. Seperti lagu Sajadah Panjang, Rindu Rasul dan banyak lainnya.
Acara Temu Sastra ini diawali dengan kata sambutan ibu Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri yaitu ibu Fauziah Fauzan yang juga tertarik pada dunia sastra. Acara ini diharapkan membantu santriwati untuk menambah wawasannya dalam bidang sastra mengingat bapak Taufiq Ismail adalah salah satu sastrawan besar yang dimiliki oleh Indonesia. Dalam acara ini, bapak Taufiq Ismail menceritakan secara sekilas awal pertama pengalaman beliau dalam dunia tulis menulis yang begitu menginspirasi.
“Kenapa kami mengundang bapak Taufiq Ismail, padahal saat ini telah banyak penulis-penulis yang digandrungi oleh remaja sehingga banyak penggemarnya Karena yang perlu diketahui bahwa bapak Taufiq Ismail adalah bapaknya dan gurunya penulis-penulis Indonesia, contohnya saja Habiburrahman,” ujar Fauzi Fauzan selaku moderator acara.
Pemilik Rumah Puisi yang terletak di Jalan Raya Padang Panjang-Bukittinggi Km 6, Aie Angek ini bercerita panjang lebar dalam talk shownya. Dia menceritakan asal mula mulai menulis puisi. Awalnya beliau terinspirasi dari ibunya yang puisinya dimuat di sebuah majalah di pulau Jawa. Ibunya merupakan seorang alumni pertama Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang.
Dalam acara ini juga diberikan penghargaan kepada santriwati Diniyyah Puteri yang aktif menerbitkan karyanya di media cetak dan diterbitkan. Penulis-penulis terbaik tersebut terdiri dari santri MTs. DMP, SMP DP, dan MA KMI. Mereka adalah Zahiya Afifah Fikri, Annisa Un Rasyiqah, dan Tazkia Noor El Houda dari MTs DMP dan SMP DP. Selain itu juga ada Ainul Mardhiyah, Resmamita, dan Adillah Andika Nasir dari MA KMI yang sudah menerbitkan beberapa karyanya di media cetak.
Setelah acara berakhir, santriwati Diniyyah Puteri berfoto bersama dengan narasumber serta minta tanda tangan kepada salah satu sastrawan yang membanggakan Indonesia di mata dunia tersebut. (Resmamita & Lelen Sartika Woyla/Diniyyah News)