Tanggal 10 Januari sampai 15 Januari 2015 perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang mengadakan Daurah Bahasa Arab yang diselenggarakan oleh Al Arabiyah Lil Jami’ (Arabic for All) yang berpusat di Riyadh, Saudi Arabia. Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang peserta yang terdiri dari 3 guru bahasa Arab MI Rahmah El Yunusiyyah, 4 peserta guru bahasa Arab MTs DMP, 2 guru bahasa arab SMP, 8 guru bahasa arab MA KMI, 2 Dosen STIT, 7 tim Diniyyah Arabic Centre, 4 mahasiswi STIT, dan 5 pembina asrama.
Kegiatan yang diselenggarakan selama 5 hari itu adalah program Departemen SDM untuk peningkatan kompetensi guru dalam pengajaran bahasa Arab dan kemampuan berbahasa Arab aktif.
Daurah yang dimulai pada pukul 08.00 sampai 16.00 itu dilatih langsung oleh DR. Shaleh Muhammad Syahibani. Beliau adalah trainer profesional pada pengembangan kemampuan dalam mengajar bahasa Arab untuk para guru dan diplomat di berbagai negara, dimana selama kurun 15 tahun ini sudah melatih bahasa Arab di 60 negara termasuk untuk UNESCO dan PBB.
Khusus pada pengembangan materi pembelajaran bahasa Arab langsung dilatih oleh DR. Mahmud Shaway. Beliau yang sudah bekerja selama 15 tahun sebagai Kepada Departemen Pendidikan di LIPIA Indonesia, juga masuk dalam jajaran management Al Arabiyah Lil Jami’ (Arabic for All) yang berpusat di Riyadh Saudi Arabia.
Daurah yang mengahabiskan waktu 8 jam/hari itu, menguraikan metode terbaru tentang pola pengajaran dan tekhnik pembelajaran berbahasa Arab aktif. Tidak saja mengubah pembelajaran Arabiah lin aatiqiin ke pembelajaran Al Arabiah baina Yadaik, tetapi lebih dari itu para peserta diajarkan bagaimana membentuk lingkungan berbahasa dalam kelas dan asrama serta tekhnik pengajaran aktif yang menarik sehingga membuat para pelajar semangat dan suka berbahasa Arab hingga pada level skill (keahlian komunikasi).
Lazimnya, guru bahasa Arab hanya terfokus pada penguasaan Qawaid. Namun dalam daurah tersebut pembicara lebih menekankan para peserta mengajar dengan metode yang menarik dan tidak membosankan. Pembicara mengingatkan bahwa yang penting dalam bahasa Arab adalah menyimak, mengulang dan mempraktekkan. Karena orang dikatakan pintar berbahasa Arab itu bukan yang hanya bisa baca kitab, namun harus mampu membaca Arab, menulis Arab dan berbicara langsung dengan bahasa Arab.
Kegiatan yang dilaksanakan secara gratis ini memberikan semangat dan motivasi yang luar biasa bagi para peserta. Bahkan mereka dengan semangat yang tinggi, selalu aktif menghadiri daurah, dibuktikan dengan kehadiran yang penuh dan tepat waktu hingga hari terakhir kegiatan daurah.
Sebagaimana ungkapan kepuasan oleh salah seorang peserta, “Saya merasa sangat beruntung sekali bisa diikutsertakan dalam daurah bahasa Arab ini. Karena saya memang menyenangi bahasa Arab. Selain itu dengan metode yang diberikan oleh syech dari tim Al Arabia Lil Jami’ itu membuat belajar bahasa Arab menjadi lebih menyenangkan. Saya rasa metode yang dikenalkan sangatlah efektif dan menarik untuk diaplikasikan kepada para santri, agar santri juga ikut senang dalam mempelajari bahasa Arab. Serta dapat menghapuskan mindset mereka yang mengatakan bahasa Arab itu sulit,” ujar Mulya Sari, mahasiswi STIT Diniyyah Puteri sekaligus instruktur bahasa Arab DAC (Diniyyah Arabic Centre)
Sekarang ini kebanyakan pengajar atau guru hanya terpaku pada penguasaan penulisan bahasa Arab (Qawaid). Maka dengan diadakannya daurah bahasa Arab di perguruan Diniyyah Puteri, sangat membantu para pengajar dan praktisi bahasa Arab dalam mengembangkan kemampuan dan meningkatkan wawasan berbahasa Arab aktif, serta mampu mengaplikasikannya kepada anak-anak didik. Sehingga, santri dan mahasiswi semakinfasih berbahasa Arab dalam setiap aktivitas, dengan satu impian besar mampu berkecimpung dan berkarir di negara-negara Arab yang mereka favoritkan. (Jummiati Oktariana/ReporterDiniyyah Puteri Padang Panjang)