Jum’at, 20 Maret 2015. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri Padang Panjang mengadakan kegiatan pelatihan. Tema pelatihan tersebut adalah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dilaksanakan di ruang hijau kampus STIT Diniyyah Puteri. Dimulai dari jam 08.00 sampai 16.00 WIB. Peserta yang mengikuti kegiatan itu merupakan para guru dari Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah, Sungai Talang, Paninjauan, Kec. X Koto, Kab. Tanah Datar,dan seluruh mahasiswi STIT Diniyyah Puteri.
Kegiatan dibuka langsung oleh ketua STIT Diniyyah Puteri, Syarifatul Hayati. Pembicara merupakan seorang direktur di Inspirasi Consulting Bukittinggi sekaligus dosen di Universitas Negeri Padang (UNP). Psikolog tersebut bernama Yosi Molina yang telah banyak menangani berbagai kasus psikologi, khususnya yang dialami oleh anak-anak.
Tujuan dari pelatihan itu adalah menambah pengetahuan peserta tentang cara-cara memberikan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Selain itu ilmu yang didapatkan dari pelatihan itu akan diterapkan dan diaplikasikan di Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah. Sekolah tersebut membutuhkan bantuan pendidik-pendidik muda yang punya semangat sosial yang tinggi untuk mengembangkan ilmu mengasuh anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Mahasiswi STIT dipandang layak mendapatkan kepercayaan tersebut dan mampu menjalankan amanah berat itu.
Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah tersebut berdiri pada tahun 2012 didirikan oleh Yusni yang berada di Paninjauan X Koto, Tanah Datar. Saat ini jumlah guru di sekolah tersebut 7 orang dengan siswa yang berjumlah 27 orang. Alasan Yusni mendirikan sekolah luar biasa itu karena merasa iba dengan nasib anak-anak berkebutuhan khusus yang terlantar di jalanan dan anak-anak berkebutuhan khusus yang kurang diperhatikan orang tua mereka. Sekolah luar biasa tersebut menampung anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus, diantaranya tunarungu, tunadaksa, tunagrahita dan tunalaras.
Yosi Molina mengatakan bahwa yang terpenting dalam mendidik anak berkebutuhan khusus adalah penerimaan keadaan anak oleh orang tua dan kasih sayang yang tulus. Serta perlunya rasa sabar dalam mendidik baik bagi orang tua maupun guru. Pendidikan diberikan secara bertahap dan harus sesuai dengan jenis kebutuhan anak. Perlakuan terhadap anak pun harus dibedakan sesuai dengan kebutuhannya. Yosi Molina memberikan materi yang menarik dengan penuh semangat, sehingga tidak menimbulkan kejenuhan bagi para peserta. Meskipun kegiatan berlangsung cukup lama.
“Saya merasa bahagia bisa diundang di acara ini dan juga berterima kasih pada mahasiswi yang telah bersedia mengikuti pelatihan, meskipun di hari libur kampus. Saya dan juga para guru di Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah telah banyak berpengalaman dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus, namun dengan share dengan ibu Yosi Molina yang lebih tahu tentang teorinya, menambah ilmu kami untuk menerapkan cara-cara yang tepat. Saya juga terinspirasi untuk bisa menemukan cara baru yang lebih efektif,” ungkap Yusni selaku pendiri dan guru di Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah.
Semoga melalui kegiatan pelatihan itu, membuat para peserta bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan dan menambah semangat sosial untuk berbagi. Peduli terhadap sesama manusia terutama terhadap anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Harapannya peserta antusias menerapkan ilmu yang telah didapat pada pelatihan tersebut di Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah. Sehingga anak-anak berkebutuhan khusus lebih diperhatikan dan menunjang perkembangan mereka menjadi lebih baik. Amin. (Jummiati Oktariana/News Reporter)