Salah satu standar lulusan mahasiswi STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang, ialah bisa berbahasa Inggris. Rabu, 1 April 2015 salah satu English grup mahasiswi laksanakan ujian English presentation, atau uji kemampuan presentasi berbahasa Inggris. Ujian berlangsung dengan lancar, dibimbing oleh Lelen Sartika Woyla yang merupakan English instructur di kampus biru itu.
Ujian terbagi atas dua rangkaian. Rangkaian pertama pengujian grammar. Kedua adalah ujian presentasi dengan bahasa Inggris. Bahan yang dipresentasikan merupakan pengalaman yang tidak bisa dilupakan (unforgetable experience).Setelah selesai ujian grammar, mahasisiwi langsung mempresentasikan pengalaman yang tidak terlupakan dalam bahasa Inggris. Selesai presentasi, penampilan mahasisiwi langsung dikomentari oleh instruktur. Hal ini bertujuan agar presentasi berikutnya bisa lebih baik lagi penampilannya.Standar waktu presentasi tiga hingga lima menit.
“Saya sangat senang dan merasa puas sekali sudah bisa menyelesaikan ujian basic presentation ini dengan lancar. Komentar yang saya dapatkan membuat saya termotivasi untuk tetap semangat belajar, memahami bahasa Inggris dengan baik dan tepat. Selain syarat wajib kelulusan di kampus, saya juga sangat ingin menjadi instruktur bahasa Inggris, supaya bisa bicara bahasa Inggris dengan fasih dan lancar. Pokoknya saya akan terus semangat belajar bahasa Inggris hingga basic akhir” ucap Neftin Srimayeni mahasiswi STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang.
Mahasiswi yang melaksanakan ujian basic presentation ini diharuskan untuk mempraktekkan bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-hari dengan orang-orang di lingkungan kampus STIT. Ini merupakan sebagai bukti rekomendasi atas apa yang dipelajari dalam basic ini. Ujian ini dilaksanakan setelah menyelesaikan basic 1 dan 2. Mahasiswi mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, sebelum ujian, telah dilaksanakan simulasi. Ujian ini juga merupakan salah satu tes untuk menjadi instruktur bahasa Inggris.
“Saya sangat bangga terhadap mereka, karena telah melaksanakan ujian basic tiga dengan sangat baik. Saya juga berharap, mereka juga terus menerapkan dalam kehidupan sehari-hari memakai bahasa Inggris di asrama dan di kampus. Semoga mereka selalu mempertahankan semangatnya dalam belajar bahasa Inggris, dan bahasa lainnya. Agar bisa nantinya sidang munakhasah dalam tiga bahasa, Inggris, Arab dan Indonesia”, ujar Lelen Sartika Woyla, instruktur Bahasa Inggris.
“Alhamdulillah, saya bisa melaksanakan ujian basicpresentation ini dengan baik, dan saya sudah tidak sabar untuk melanjutkan ke basic yang selanjutnya, karena ingin menjadi instruktur bahasa Inggris”, ujar Nurani, mahasiswi asal Gayo, Aceh.
Semoga dengan pelaksanaan ujian english presentationini, mahasiswi dapat meningkatkan lagi bahasa Inggris mereka. Mahasiswi juga tetap semangat belajar bahasa Inggris, agar nantinya bisa melaksanakan sidang munakhasah yang merupakan syarat untuk lulus dari STIT Diniyyah Putri, dan bisa menjadi instruktur dan grade speaker nantinya. Amin.
(Rahmi Yulianti/ Diniyyah News Reporter)