Rahmi dan Wahyuni Tertinggi di Sumbar

Padang Panjang, Singgalang

Santri Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang, pada ujian nasional tahun ini, menunjukkan kebolehannya dalam hal prestasi.

Rahmi Sri Wahyuni berhasil mencapai nilai tertinggi untuk tingkat Madrasah Aliyah se Sumbar dengan perolehan rata-rata 8,8. Sementara posisi kedua diraih Wahyuni Eka Putri dengan nilai 8,5.

“Ini adalah prestasi terbaik. Untuk program IPS, kedua santri itu meraih nilai tertinggi tingkat Sumbar. Di IPA, Lulu Rofiatu Laila malah bisa mendapat nilai 8,9. Sementara Miftahul Rahma mendapat nilai 8,7,”ujar Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Fauziah Fauzan, dalam perbincangan khusus dengan Singgalang, Kamis (19/5), di ruang kerjanya.

Sementara untuk program studi IPA, santri Diniyyah Puteri yang meraih nilai-nilai tertinggi adalah Engla Viara Ismi (8,4), Iltania Mince (8,3), Nina Mursida (8,3, dan Elda Sari Siregar (8,0).

Menurut Zizi-sapaan akrab Fauziah- Sejak awal pihaknya sudah mendidik para santri agar benar-benar bisa menjadi teladan bagi siswa lainnya ketika mengikuti UN, di antaranya dengan menghindari mencotek karena itu adalah perbuatan haram.

Hasil pembinaan yang dilakukan secara intensif oleh para guru dan pembimbing santri Kulliyatul Muallimat el Islamiyah (KMI) itu, kini sudah bisa dinikmati dengan dinyatakannya lulus murni atas usaha mereka sendiri. Hal-hal lucu dalam UN, tidaklah ditemukan dari usaha santri Diniyyah Puteri.

Hasil UN tahun ini, tegasnya, tak bisa dilepaskan dari langkah strategis yang dilakukan dalam membangun rasa percaya diri para santri.

Tahun depan, sebutnya, langkah berikutnya adalah membina para santri agar bisa mengambil semua peluang yang ada untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga yang lebih tinggi.

Berbicara soal upaya yang dilakukan dalam pembinaan para santrinya, Zizi mengaku, pihaknya selalu mengarahkan untuk perwujudan tiga karakter pokok santri Diniyyah Puteri, yakni ahli ibadah dan berakhlak karimah, kuat dan tegar sebagai mujahid Allah dan cerdas sebagai khalifah.

Dua konsep baru yang kini tengah dilaksanakan di Diniyyah Puteri, menurut wanita energik dan berpendirian kuat ini, adalah supercamp dan leadership camp. Supercamp, katanya, merupakan program dasar membangun karakter santri.

Mereka yang dinyatakan lulus pada kegiatan itu, dibenarkan untuk melanjutkan ke level dua, leadership camp, yakni membina para santri agar bisa mengelola organisasi sekolah dengan profesional.

Perguruan Diniyah Puteri mengelola sejumlah sekolah sejak tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Untuk menunjang target yang telah ditetapkan pada masing-masing sekolah, lembaga pendidikan yang didirikan Rahmah El Yunusiyyah pada 1 November 1923 itu, juga membentuk divisi otonom, di antaranya Diniyyah Training Center (DTC), Diniyyah Counceling Center (DCC), Diniyyah Enterprise (DE), Diniyyah Tahfidzul Qur’an (DTQ), Diniyyah Information Technology Center (DITC) dan sebagainya.