VISI
Menjadi pusat pendidikan Islam modern berlandaskan Al Qur’an dan Hadits yang menghasilkan karya di pentas dunia


MISI

  1. Membangun dan mengembangkan berbagai pusat keunggulan pengetahuan bersumberkan kepada Al Qur’an dan Hadits
  2. Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas global dan berakhlaq sesuai syariah
  3. Mengembangkan kegiatan usaha secara profesional untuk mencapai kemandirian berkarya

SEKAPUR SIRIH

Sejarah adalah fakta nyata peristiwa masa lalu yang tak dapat dipungkiri kebenarannya. Sejarah yang telah ditoreh oleh Ibunda Rahmah EL Yunusiyyah melalui Perguruan Diniyyah Puteri yang beliau dirikan bagaikan rantai mutiara yang pernah memberikan kilau pencerahan bagi Indonesia. Sebagian kisah sejarah itu adalah:

  1. Diniyyah Puteri pernah menjadi tempat penyatu tokoh-tokoh pejuang dan tokoh pemuda Islam di masa lalu. Bunda Rahmah EL Yunusiyyah menjadi salah satu pendorong dan pendukung terlaksananya sumpah pemuda tahun 1928. Bung karno sebelum proklamasi kemerdekaan RI pernah berkunjung ke Diniyyah Puteri.
  2. Diniyyah Puteri tercatat sebagai pesantren yang aktif dalam pergerakan kemerdekaan. Bunda Rahmah EL Yunusiyah adalah pendiri batalyon Merapi yang menjadi cikal Tentara Keamanan Rakyat (sekarang menjadi TNI). Beliau mengorbankan uang dan perhiasan beliau untuk pembentukan pasukan tersebut serta pembelian senjata bagi pejuang. Rumah beliau yang menyatu dengan Perguruan Diniyyah Puteri menjadi dapur umum bagi para pejuang kemerdekaan. Setiap hari tentara pasukan makan ke Diniyyah Puteri. Disamping itu dapur umum Diniyyah Puteri juga memasok makanan bagi pejuang di front pertempuran. Ibunda Rahmah EL Yunusiyyah juga melatih santri Diniyyah Puteri menugaskannya sebagai tenaga Palang Merah.
  3. Diniyyah Puteri tercatat telah melakukan inovasi pemikiran dan pendidikan di zamannya. Bayangkan, pada tahun 1923, ketika sekolah menjadi sesuatu yang sulit bagi bagi kaum pria apalagi bagi kaum wanita. Ibunda EL Yunusiyyah mampu mendirikan sekolah khusus bagi kaum wanita. Tercatat sebagai murid pertamanya bernama Rasuna Said. Dan semenjak itu, selama puluhan tahun Diniyyah Puteri melahirkan lulusan lulusan yang berkiprah dalam pembangunan bangsa serta pembangunan umat. Bahkan di tahun 1957, Ibunda Rahmah telah mempelopori dibukanya Kuliyatul Banat di Al-Azhar University Cairo sehingga kaum wanita bisa kuliah di sana. Dimana pada tahun 1958 dimulailah kuliah perdana bagi kaum wanita di Al-azhar dengan mahasiswi pertama lima orang dari Diniyyah Puteri.

Bagaimana mengulang sejarah itu kembali? Kita sekarang berada dalam fase berbeda: pengisian kemerdekaan. Kita juga berada di tengah era globalisasi dan isu tekanan terhadap umat Islam dan pesantren yang disorot dan dituduh sebagai sarang teroris. Karenanya, target Reenginering Diniyyah Puteri adalah bagaiman membuat perubahan yang dilakukan harus mampu kembali membawa Diniyyah Puteri memiliki peran sebagai berikut:

  1. Menciptakan Perguruan Diniyyah Puteri menjadi tempat yang pantas dan kondusif bagi pertemuan ulama, tokoh serta pakar dari berbagai wilayah Indonesia dan berbagai negara di dunia. Dimana pertemuan tersebut baik formal maupun non formal memberi dampak positif bagi kemajuan Islam, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
  2. Membangun Diniyyah Puteri menjadi pesantren yang mandiri sehingga mampu memberikan konstribusi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa.
  3. Membangun Diniyyah Puteri sebagai tempat yang kondusif bagi guru, karyawan dan santrinya dalam menghasilkan terobosan dan inovasi baru dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.

MELANJUTKAN SEJARAH

Sejarah telah ditoreh oleh Ibunda Rahmah EL Yunusiyyah dengan Perguruan Diniyyah Puteri dalam catatan perjalanan panjang negeri ini. Namun, generasi yang hebat bukanlah mereka yang hanya bisa berkata “inilah karya nenek moyangku”. Melainkan juga bisa berkata “Inilah karyaku”. Maka program Reengineering Perguruan Diniyyah Puteri harus mampu menghasilkan hal-hal baru sesuai dengan tuntutan situasi zaman saat ini. Menghasilkan monumen baru dan menciptakan sejarah baru. Jika sebelumnya di tahun 1969-2003 Diniyyah Puteri telah memiliki 5 jenjang pendidikan, maka program Reengineering adalah menambah program pendidikan dan divisi-divisi yang kelak akan memberi kontribusi besar dalam pembangunan bangsa, agama dan negara. Setidaknya harus lahir sejumlah Divisi yang mampu memberi dukungan pada pelaksanaan program pendidikan di Perguruan Diniyyah Puteri. Dan Divisi tersebut akan menghasilkan berbagai terobosan dan inovasi dalam:

  1. Pengembangan ilmu Alquran dan Hadits.
  2. Pengembangan metode pendidikan Agama dan ilmu sains.
  3. Pengembangan teknologi informasi
  4. Pengembangan sumberdaya manusia
  5. Pengembangan ekonomi dan usaha

Divisi tersebut memiliki peran besar dalam membangun Diniyyah Puteri di lingkup internal sekaligus menjadi media dakwah Diniyyah Puteri di tengah masyarakat. Bahwa, untuk berkiprah dalam membangun bangsa, Diniyah Puteri tetap mengepakkan dua sayap. Membangun diri sendiri, lalu membangun bangsa dan negeri. Dari generasi ke generasi, perjuangan ini tidak boleh terputus.

rahmah-el-yunussiyah

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang merupakan pondok modern khusus Puteri terletak dikawasan kota Padang Panjang Sumatra Barat. Didirikan oleh Ibunda Rahmah El Yunusiyyah pada tanggal 1 November 1923 pada zaman pemerintahan Belanda di Indonesia.

Rahmah El Yunusiah mendirikan Perguruan Diniyyah Puteri pada usia 23 tahun setelah mendapatkan isnpirasi ketika mengikuti pendidikan pada Diniyyahh School yang didirikan oleh kakak kandungnya Zainuddin Labay El Yunusy di tahun 1915.

Saat ini, Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang telah berkembang jauh dengan memiliki lima program pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Tinggi untuk mencapai tujuan mulia “MENCERDASKAN GENERASI ISLAM”.