Pernah berfikir untuk belajar di boarding school? Ini nih tipe sekolah yang lagi nge-trend di kalangan para orang tua yang super sibuk dan tidak memiliki banyak waktu bersama anak-anaknya. Konon sekolah model ini banyak dipilih karena keampuhannya mencetak murid-murid yang mandiri.

            Tapi, ngomong-ngomong mandiri, pasti banyak teman-teman yang berfikiran negatif dengan kata yang satu ini. Yap, mandiri selalu dikaitkan dengan melakukan semua pekerjaan dan menjalani kehidupan ini “sebatang kara”. Makanannya gak enak, gak bebas, nyuci sendiri, nyetrika sendiri, semuanya serba sendiri.  Eitsss… Tunggu dulu, don’t judge a book by it’s cover!  Apa yang dialami oleh segelintir murid dari boarding school  belum tentu bisa menentukan keseluruhan kehidupan di sana.

            Sistem yang dipakai boarding school  memang berbeda dari sistem yang dipakai oleh sekolah-sekolah pada umumnya. Di sana, muridnya hidup bersama dengan ratusan murid lain yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang berbeda. Namun perbedaan ini memberi warna tersendiri bagi para murid. Apalagi hal ini juga mendidik mereka untuk mengenal budaya bangsanya yang sangat kaya seperti Indonesia ini.

            Murid yang bersekolah di boarding school  biasanya tinggal dalam tempat yang disebut asrama, mulai dari bangun pagi, sampai tidur lagi di malam harinya. Asrama juga merupakan tempat dimana si murid berinteraksi dengan semua temannya. Biasanya, setiap asrama memiliki seorang guru asrama ataupun pengawas. Murid-murid harus sepintar mungkin membagi waktu mereka untuk berbagai aktifitas yang lumayan padat. Mulai dari bangun pagi, mandi, ibadah, sarapan, makan siang, mencuci, menyetrika pakaian, mengerjakan tugas, dan segudang aktifitas belajar tambahan lainnya menjadi makanan sehari-hari. Jika sudah terbiasa begini, murid-murid lulusan boarding school biasanya tidak akan kewalahan lagi untuk mengatur waktu setelah tamat.

            Murid-murid yang bersekolah di boarding school  umumnya juga memiliki daya saing yang tinggi. Terlebih lagi, di sekolah akan ada persaingan antar siswa untuk menjadi murid yang berprestasi, yang semangatnya semakin membara karena adanya pengaruh dari temannya. Jika si murid melihat temannya rajin dan bersungguh-sungguh secara tidak sadar ia akan termotivasi untuk menjadi rajin, karena jika temannya bisa maju, maka ia pun tak mau ketinggalan.

            Murid-murid boarding school juga memiliki keahlian tersendiri di bidangnya. Hal ini karena mereka terbiasa mengembangkan kemampuan yang mereka  miliki dengan lebih fokus dan terencana. Murid-murid boarding school juga lebih mudah berinteraksi dengan orang banyak karena tuntutan lingkungannya di asrama.

            Kehidupan asrama dan boarding school juga tak selamanya melelahkan. Pada waktu-waktu tertentu, lembaga boarding school itu sendiri juga biasanya akan mengadakan berbagai event untuk menghilangkan kejenuhan para murid. Misalnya saja ada kemah pramuka, pertunjukkan drama, wisata alam, dan berbagai perlombaan yang membuat murid-murid merasa enjoy.

            Dengan jumlah teman-teman yang tidak sedikit, mereka juga akan memiliki berbagai pengalaman yang bermakna dan bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mereka yang memiliki berbagai karakter berbeda, mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan luar yang akan mereka hadapi di masa depan nantinya.

            Di Padang Panjang misalnya, terdapat berbagai macam boarding school atau yang umumnya disebut pesantren. Misalnya saja Pondok Pesantren Modern Diniyyah Puteri. Sekolah yang seluruh muridnya merupakan perempuan ini, sering mengadakan outbound bagi para santrinya. Terlebih lagi para santri juga diajarkan dan difasilitasi untuk menuntut ilmu sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki.

            Nah, boarding school yang selama ini kerap ditakuti dan dijauhi, ternyata memiliki banyak keunggulan yang tidak kalah hebatnya dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya. Jadi, sekolah di boarding school, kenapa tidak? (Bayu Suci Kurnia/MA KMI Diniyyah Puteri)