Assalamu’alaikum, teman-teman seperjuangan! Sudah tahu kan tanggal 14 Februari besok dikenal dunia sebagai hari apa? Waduh, para remaja pasti tahu dong.

Ya, tanggal yang selalu ada setiap tahun itu dikenal sebagai hari valentine day. Dimana ia disebut-sebut sebagai hari kasih sayang. Sehingga, tak pernah sekali pun sepasang kekasih melewatinya tanpa momen-momen bahagia. Seperti hangout untuk menambah keakraban, tukar kado, dan sebagainya. Selama 24 jam, semuanya diluangkan demi hasrat hati agar senantiasa bahagia (maklum, fitrah manusia).

Kisah awal mulanya perayaan valentine day sudah harus diketahui muslim pada umumnya. Terlebih lagi bagi para generasi muda karena perayaan ini sering ditentang para ulama, agar para remaja tidak terjerumus dalam kemaksiatan.

Tanggal 14 Februari, yang disebut-sebut sebagian penduduk bumi sebagai hari kasih sayang, sebenarnya merupakan hari kematian seorang biarawan Katolik yang bernama Valentine. Dia dihukum mati oleh kaisar Claudius II, karena menentang peraturan yang melarang pemuda Romawi menjali hubungan cinta dan menikah, karena mereka akan dikirim ke medan perang.

Sayangnya dari tahun ke tahun, kebiasaan di setiap tanggal 14 Februari tersebut disalah artikan. Seharusnya, bukan memperingati hari kasih sayang, tetapi untuk memperingati hari kematian. Kembali lagi untuk para generasi muda Islam Sumatera Barat. Jika ikut-ikutan dalam perayaan hari tersebut, maka sobat termasuk kaum yang berbuat sia-sia.

Seperti sabda Rasulullah, “…Berkemauan keraslah kepada apa-apa yang bermanfaat bagimu , dan minta tolonglah kepada Allah Ta’ala dan janganlah bersikap lemah…”. Hadis tersebut bermakna, jika kita berkeinginan keras untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, maka hal tersebut merupakan perbuatan terpuji di hadapan Allah, lalu memintalah selalu kepada-Nya dengan keikhlasan, kesabaran, ketegaran, dan keyakinan.

Lalu, kenapa kita ikut-ikutan dalam perayaan Valentine yang terbilang sia-sia itu? Seperti, membeli suatu barang, kemudian barang yang dibeli diberikan kepada orang lain. Lebih baik uangya ditabung untuk persiapan kuliah, atau ongkos buat travelling bareng keluarga, dll. Dijamin lebih seru dan mengasyikkan.

Ketahuilah wahai, sobat. Kasih sayang dan cinta selalu ada di setiap detik kehidupan. Menjaga suatu barang yang sangat berharga agar tidak rusak di tangan orang lain, itu termasuk rasa cinta dan kasih sayang. Termasuk juga kasih sayang kepada orangtua, keluarga, guru, teman, tetangga, dan lainya. Tapi ingat, rasa cinta dan kasih sayang yang luar biasa tetaplah milik Allah SWT. Karena seluruh kekayaan dan kesuksesan yang selalu didambakan manusia, itu datang dari-Nya dan hanya untuk-Nya. Dialah Yang Maha Pemilik segalanya.

(Amimma Nurti Lusdiana/MA KMI Diniyyah Puteri)