Selain songket dan tenun, Pandai Sikek juga memiliki keindahan alam. Gunung Singgalang merupakan aset nagari yang sangat berharga karena keindahannya yang memukau. Gunung ini adalah gunung tertinggi di Sumatera Barat. Gunung itu sendiri diapit oleh gunung Tandikek dan gunung Merapi. Itu sebabnya gunung itu memiliki landskape yang sangat memukau hingga menarik perhatian para wisatawan. Biasanya pada tahun baru, banyak yang pergi camping sekalian hacking di sana. Dan sebuah pemandangan yang tidak heran jika sobat bakal bertemu sama bule. Itung-itung melatih bahasa Inggris, kan lumayan, ya nggak sih!

Selain itu, nanti jika sobat kuat mendaki, di puncak gunung Singgalang ada sebuah telaga yang airnya jernih banget namanya telaga Dewi. Walaupun digunakan untuk sumber air minum bersih warga setempat, dengan izin Allah, airnya nggak abis-abis sampai detik ini Subhanallah. Kata orang yang pernah mendaki gunung Singgalang, ”Kalo udah nyampe puncak ni ya, rasanya rasa capek naik gunung terbalas sudah”. Nah seandainya sobat SMS mendaki trus nggak kuat, jangan kecewa dulu, soalnya dari badan gunung Singgalang kita bisa melihat gunung Merapi yang berdiri kokoh tepat di seberang sana dan pemandangan danau Singkarak yang memukau sejauh mata memandang.

Tips tambahan buat yang minat mendaki, lihat dulu cuaca yang cocok supaya pak polisi nggak susah-susah mengawasi sobat. Yah memang, pak polisi memang banyak di kawasan ini ketika para pendaki naik gunung, supaya kita terhindar dari tindakan kriminal yang pastinya tidak diinginkan. Selama perjalanan pendakian brelangsung, sobat juga akan ditemani para guide yang berpengalaman. InsyaAllah, jika sobat mengikuti saran-saran para guide, aman kok sampai turun gunung.

Selama perjalanan pendakian gunung Singgalang, sobat akan menemukan hal-hal unik di nagari ini yang jarang sekali ada di nagari-nagari lain. Diantaranya, pondok pengilangan tebu. Di sana sobat bisa melihat proses pembuatan gula merah dengan mata kepala sendiri. Kalo diizinin ama pemilik lading tebunya, ya tinggal ambil aja tebu-tebu manis sebagai pengganti cemilan selama perjalanan pendakian. Lebih menghemat duit. Ya nggak? Nah, pas pendakian, lihat pak petani atau buk tani lagi ngolahin sawah, jangan segan-segan sapa dengan sopan ya.. Mana tau bisa jadi dikasih beberapa buah jagung atau apalah yang bisa dikonsumsi selama perjalanan. Lagi lagi kan lumayan buat ngemat duit.

            Kalo membahas tentang pasar. Mmm, kira kira ada nggak ya? Coba kita cari dulu! Nah ketemu! Yah so pasti ada dong, namanya “pakan ambek” Lucu kan namanya. Keunikannya karena terletak di persimpangan tiga dan para ibu menjajakan dagangannya di atas tikar yang dibawanya dari rumah. Nah, trus letak uniknya dari mana coba? Pasar ini dibuka hanya pada hari Kamis dan Minggu, dari selesai sholat Subuh hingga terbitnya matahari. Waaah bentar banget yah. Tapi tenang, sebenarnya pasarnya sih masih ada sampai siang, cuma pasarnya pindah tempat yang namanya pasar baruah. Disinilah para ibu-ibu rumah tangga membeli keperluan sehari hari. Dari lauk pauk, sayur mayur, bumbu masakan, sabun dan lain lain. Berbagai macam sarapan juga dijual di sini, enak lagi bergzi. Wah.. jadi kepengen makan nih.

           Satu lagi, sobat pada tau nggak sih tentang “karupuak jangek” (kerupuk kulit). Mungkin sebagian besar sudah tau. Harga “bijo karupuak” (kerupuk yang belum dimasak) sangat mahal, seratus ribuan keatas. Waaa… tau nggak asalnya dari mana? Kerupuk ini berasal dari kulit sapi yang sudah dipotong kecil-kecil lalu dijemur di terik matahari dengan waktu yang tertentu. Nah inilah salah satunya yang membuat harganya mahal, karena proses pembuatannya sangatlah susah. Butuh kesabaran dan ketelitian tingkat tinggi untuk membuatnya. Pandai Sikek punya pabrik pembuatan karupuak jangek ini. Kalo sobat mau lihat, silahkan saja datang dan lihat langsung pembuatannya dengan mata kepala sendiri.

            Oke sampai disini penjelasan tentang potret nagari wisata Pandai Sikek. Pada tertarik nggak? Nah, kalau sobat berminat untuk mengunjunginya, silahkan aja datang. Sekalian aja belajar ukir dan belajar tenun. Kan lumayan dapat tambahan keterampilan. Chek it out!

Pandai Sikek 12

(Nadia Salami/MA KMI Diniyyah Puteri)