Bencana Itu Berkah

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (QS: Al-Insyiroh: 6).Kita sering mendengar ungkapan orang tua kita terdahulu, bahwa di balik sebuah kesusahan pasti ada hikmahnya. Sebagaian manusia mungkin bisa menerima ungkapan di atas. Tapi kebanyakan manusia lainnya sangat sulit untuk menerima kenyataan akan bencana itu sendiri.      

              Masih ingat dengan semburan lumpur panas yang terjadi timur pulau Jawa tahun 2007 silam? Semburan lumpur adalah bencana besar bagi masyarakat Sidoarjo yang menenggelamkan rumah dan harta benda yang mereka miliki. Semua ludes ditenggelamkan lumpur panas tersebut. Sehingga mereka terpaksa mengungsi ke posko-posko darurat yang disediakan pemerintah setempat.

Di samping itu, kerugian tersebut malah membawa berkah bagi para korban lumpur tersebut. PT. Minarak Lapindo Jaya perusahaan penambangan yang menyebabkan samburan lumpur tersebut mulai mengganti kerugian para korban lumpur. Bahkan akhirnya dari ganti rugi itu bisa merubah perekonomian mereka menjadi lebih baik. Bisa dibayangkan, harga rumah dan tanah milik korban lumpur sebelum lumpur itu terjadi harganya masih relatif normal, tidak membumbung tinggi seperti nilai ganti ruginya yang bisa mencapai hampir lima kali lipat harga normal. Ini jelas menguntungkan para korban. Di sisi lain semburan lumpur panas itu kini juga menjadi tempat wisata yang sudah pasti membuka peluang bisnis bagi perekonomian masyarakat di kawasan lumpur tersebut.

Tidak jauh-jauh pula, lihat saja danau Maninjau sekarang. Danau nan indah itu adalah hasil dari letusan gunung merapi pada zaman dahulu, yang kini juga menjadi salah satu icon wisata utama di Sumatera Barat.

Beberapa contoh di atas adalah wujud Keadilan Sang Khaliq yang Maha Pencipta. Dengan bencana tersebut manusia belajar melatih kesabaran, ketabahan, dan mengambil hikmah dari bencana-bencana yang Tuhan turunkan. Tapi terkadang memang fitrahnya manusia yang sering lupa akan berkah di balik sebuah kesusahan. Dan sering terbelenggu oleh masalah-masalah yang sulit. Jangankan bencana besar, permasalahan kecil saja masih sering dibesar-besarkan sehingga menimbulkan pemusuhan.

Perlu kita sadari bahwa Tuhan mendatangkan bencana, untuk melihat sikap kita, apakah kita masih bisa melihat dan meraih hikmah dari masalah yang datang? atau justru kita yang ditenggelamkan oleh masalah-masalah tersebut?

Oleh karena itu, kita harus ketahui bahwa bencana maupun musibah bukanlah suatu ancaman kehidupan, tetapi adalah sebuah keberkahan kalau kita pandai mengambil hikmah di balik bencana atau musibah tersebut. Seberat dan sepilu apapun musibah itu, cukuplah kita renungkan apa penyebabnya, serta berserah diri kepada Allah, dan tetap menggali potensi diri untuk kehidupan yang lebih baik. Ingat, "Di dalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan yang menyertainya" (Belia Afifah/MA KMI Diniyyah Puteri-Dinteen)