KERJASAMA DENGAN MALAYSIA KIAN DIPERERAT

Padang Panjang, Singgalang

Sebanyak 80 anak dari 50 yang direncanakan semula, berhasil mengikuti pelatihan menghafal Al Qur’an. Mereka adalah generasi muda Perak, Malaysia, yang turut menikmati hasil kerjasama Diniyyah Puteri Padang Panjang dengan Sekolah Menengah Agama Al Islamiyah-Diniyyah, Kampung Lalang, Padang Rengas, Perak.

Kegiatan yang mendatangkan pelatih dari tim Diniyyah Tahfidzul Qur’an (DTQ), sebuah divisi khusus di lingkungan Perguruan Diniyyah Putri itu, ditutup Menteri Hukum dan HAM Malaysia, Nazrey Abdul Aziz, pada pertengahan Desember 2012 lalu.

Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan, Senin (14/1) menyebut, terobosan kerjasama yang dilakukan Diniyyah Puteri dengan Sekolah Menengah di Perak itu, sesuai dengan pengakuan Nazrey, mampu mendahului gagasan-gagasan penyatuan budaya dua negara serumpun yang telah kerap diwacanakan.

Ketua Yayasan SMA Ad-Diniyyah Perak, YDP Toh Maharaja Indera Dato Hj. Kahiruddin bin Hj. Arshad menyatakan program yang digelar bukan lah sekedar pengisi waktu liburan anak-anak sekolah di Perak, tetapi juga memiliki makna penting bagi menjalin hubungan kerjasama kedua sekolah di dua negara serumpun.

“SMA Ad-Diniyyah sebenarnya memiliki hubungan kerjasama dengan Perguruan Diniyyah sejak 1948 silam. Kerjasama itu sempat terputus karena berbagai hal. Kini, kerjasama tersebut bisa dijalin kembali lewat program Tahfidz,” katanya.

Pendiri SMA Ad-Diniyyah Perak, Datin Sakinah Junaid, sebenarnya adalah alumni Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Perak.

Selain pendiri, guru pertama sekolah itu kebanyakan juga berasal dari tamatan Perguruan Diniyyah Puteri, termasuk diantaranya Datin Aisyah Ghani yang dikenal sebagai mantan Menteri Sosial Malaysia.

Tim DTQ Diniyyah Puteri yang langsung memberi pembinaan pada program kali ini terdiri dari Idris Al-Hafidz, Roni Fatihan, Endang Kusmita, Rahayu Susanti dan Syafrialdi. Tim dipimpin langsung Fauziah Fauzan.

“Kegiatan berlangsung selama tiga pekan. Pesertanya jauh melampaui target, yakni mencapai 80 orang. Semula direncanankan hanya 50 orang. Di akhir pelatihan, tim berhasil mencatat sejumlah anak yang telah hafal Al Qur’an , dua orang hafal lima juz atas nama Nur Alisa Husna dan Nurain, hafal empat juz atas nama Muhammad Anuar dan Aisyah binti Zaidul Khisam, “ terang Roni.