Buah perubahan paradikma dan sistem yang dicanangkan sejak 2003 lalu oleh Fauziah Fauzan SE, AKt, MSi yang menghusung Re-enggineering Diniyyah Puteri, Prestasi demi prestasi gemilang telah diraih Perguruan ini. Tahun 2013 lalu  sejumlah award dan penghargaan diterima. April 2013 Perguruan Diniyyah Puteri menerima anugerah Top 50 Leader of Year 2013 kategori Top Leading Education Award Winner yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nasional RI. Bulan Agustus 2013 Rahmah El Yunusiyah Pendiri Diniyyah Puteri mendapatkan Anugerah Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden RI yang diserahkan kepada Pimpinan Diniyyah Puteri di Istana Negara. Pada bulan Desember 2013 Perguruan Diniyyah Puteri mendapatkan dua Award sekaligus ditingkat nasional untuk kategori pesantren dan untuk kategori Madrasah Award dalam ajang bergengsi APRESIASI PENDIDIKAN ISLAM (API) dari Kementrian Agama Republik Indonesia. Ini menjadi kabar baik, karena MTs. DMP telah mengharumkan nama Sumatera Barat di pentas Nasional, dengan meraih peringkat III secara Nasional, dibawah MTsN Model Medan, dan MTSN Gorontalo, yang bertengger di peringkat 1 dan 2.

Selain itu, Diniyyah Puteri telah memberikan pelatihan Strategi Pembelajaran aktif Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Mapel PAI) tingkat SD se-kota Solok. Kegiatan ini    bersifat aplikatif untuk para Guru Agama Islam dalam membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran bersama Narasumber dari Diniyyah Puteri, Laili Ramadhani, MA, yang juga Kepala sekolah MTS. DMP Diniyyah Puteri.

Beberapa prestasi dan kemajuan yang dicapai Diniyyah Puteri, para guru mata pelajaran fikih Sumbar, Jambi, Riau dan Kepri yang ikut Diklat pembelajaran juga melakukan kunjungan dan observasi pembelajaran untuk melihat strategi pembelajaran aplikatif Mapel Fikih di MTs. DMP Diniyyah Puteri.

Dalam studi lapangan ini, peserta studi banding juga diajak untuk belajar bagaimana membuat penilaian otentik untuk materi Fikih dari kelas VII sampai kelas IX tingkat MTs.    Dari kunjungan ini peserta memberikan tanggapan positif bahwa MTs. DMP Diniyyah Puteri telah jauh melangkah menerapkan pembelajaran seperti ini, sementara mereka masih berfikir untuk memulai proses pembelajaran aktif.

Dalam momen lain, saat rapat Kordinasi Kelompok Kerja –Kepala- Kepala Madrasah (K3MA) se -Sumatera Barat, di Aula Zainuddin Labay El Yunusi, Rabu (12/2) yang dihadiri para kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta se- Sumatera Barat juga meninjau pembelajaran dilingkungan Pesantren Khusus Puteri ini. Setelah melihat proses belajar hingga mengunjungi perpustakaan, Kepala Kantor Kementrian Agama Sumbar, Drs. Syahrul Wirda, MM, -di dampingi Kepala Kementrian Agama Padang Panjang, Drs. Japeri, dan Kepala Bidang Pendidikan Kemenag Sumbar, Drs. Artis Arjun MM, -memberikan apresiasi bahwa Diniyyah Puteri pantas untuk menjadi tempat studi banding.

Selain itu, Perguruan Diniyyah Puteri juga telah memperkenalkan Strategi Pembelajaran Multiple Intellegence (MI) kepada semua guru MTs. DMP, SMP dan MA. KMI Diniyyah Puteri sejak tahun 2011 dibawah bimbingan langsung perancang kurikulum 2013 walau penerapan Tes MIR ( Multiple Intellegence Research) untuk santri, baru dilaksanakan tahun 2013 kemarin.   Tes MIR sendiri ditujukan untuk mengenal beragam kecerdasan yang dimiliki santri sebagai informasi awal untuk mengembangkan potensi dan karakter santri selama menuntut ilmu di Diniyyah Puteri.

Dalam memudahkan pembentukan karakter santri, sejak tahun 2010, Perguruan Diniyyah Puteri juga mewajibkan Training Parenting untuk semua Karyawan, Guru dan Orang Tua Santri. Training ini dilaksanakan selama 2 hari di Diniyyah Puteri tiap bulan, dengan judul:” Mengasuh dengan Bahasa Cinta”. Berapapun banyaknya masalah putera-puteri mereka di rumah dan di sekolah, solusinya ditemukan dalam sesi training ini. Manfaat training ini juga membantu para Orang Tua, Guru, dan Wali Asrama untuk mengasuh dan membimbing santri dalam satu perspektif model pembinaan dalam mengatasi permasalahan   remaja agar pada jalur yang tepat.

Training parenting ada kaitannya dengan Pendidikan karakter. Kenapa pendidikan karakter yang dicanangkan hampir dikatakan gagal, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Jurusan PAI STIT Diniyyah Puteri, Eva Delva, M. MP.d , karena sebuah mekanisme proses pembentukan karakter terputus, karena sebelum pendidikan karakter, Guru, Karyawan dan Orang Tua siswa harus mendapatkan materi training parenting (Pola kepengasuhan yang benar dan tepat). Ini harus diberikan terlebih dahulu, baru pendidikan karakter dapat diterapkan kepada siswa. Sebaliknya, jika parenting tidak duduk dan tidak dipahami, pendidikan karakter tidak akan memberikan efek apa-apa untuk siswa, baik disekolah maupun di rumah. Fakta yang ditemukan, bahwa setelah para Orang Tua dan Guru mengikuti training parenting, masalah kenakalan putera-puteri mereka berkurang karena guru dan orang tua diajari cara meredamnya dengan pendekatan komunikasi aktif.

Khusus training untuk santri, Diwajibkan mengikuti Training Pembentukan Karakter dalam momen Super Santri Camp: My Big Dream (Mimpi Terbesar dalam Hidupku ) yang berlangsung selama 3 hari. Training ini mengajari dan membentuk perilaku santri serta membimbing membuat rancangan karir dan profesi masa depan mereka berdasarkan minat, bakat dan keahlian yang dimiliki. Setelah ini, santri dibekali lagi dengan Leadership Camp (Training Kepemimpinan ) selama tiga hari. Final kegiatannya ditandai dengan wisuda penyerahan map blue print masa depan mereka bersama Ibu Fauziah Fauzan, SE, Akt, Msi yang akan disaksikan oleh segenap Guru Asrama dan Wali Kelas. Tidak semua peserta sukses melewatinya, pasti ada yang gugur.