IMG 20140816 151151

Bertempat di masjid An-Nur, asrama Diniyyah Puteri, 16 Agustus 2014, seluruh santri Diniyyah Puteri khususnya yang duduk di bangku MTs. DMP/SMP, melakukan sistem pembaharuan peraturan. Denda dan hukuman sudah dihapuskan dari peraturan pesantren khusus puteri tersebut.

Dalam training bersama alumni Diniyyah Puteri tamatan psikologi UI pada bulan Ramadhan lalu, beliau mengatakan bahwa hukuman atau punishment adalah salah satu cara mendidik yang kuno. Pimpinan Diniyyah Puteri, ibu Fauziah Fauzan juga menegaskan, bahwa sistem peraturan Diniyyah Puteri akan diganti dengan sistem peraturan yang ada di sekolah Al Falah Jakarta.

Pertemuan dengan santri MTs. DMP/SMP berlangsung selesai sholat Zuhur disambung dengan setelah Isya. Pada pertemuan dengan pimpinan tersebut, santri didampingi oleh guru asrama masing-masing. Santri wajib menulis masalah yang terjadi di asrama yang membuat tidak nyaman. Mulai dari lingkungan fisik maupun hubungan sosial. Setelah itu diakhiri dengan membuat solusi yang dimusyawarahkan secara bersama bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian, diharapkan timbulnya kesadaran dari diri santri untuk menjalankan perauturan. Tidak hanya karena peraturan yang berlabel hukuman, tapi juga memberikan kepercayaan kepada santri untuk mengatasi masalah yang ada pada lingkungannya.

Sebelumnya hal serupa juga telah dimusyawarahkan dengan santri MA KMI. Semoga dengan berjalannya sistem baru ini menimbulkan kesadaran dari diri santri sendiri tidak hanya karena terikat peraturan. (Patra Hayati/Reporter Diniyyah News)