Seminar Roadmap Menuju Satu Abad Diniyyah Puteri

WhatsApp_Image_2022-11-17_at_09.49.40.jpeg

            Menuju umur yang ke-100 tahun ini Diniyyah Puteri harus banyak berbagi ilmu ke berbagai sekolah lainnya, baik yang ada di Sumatera Barat maupun daerah lainnya di Indonesia. Kegiatan tersebut bisa dilakukan oleh pimpinan, guru, mahasiswi, dan santri agar kebermanfaatan Diniyyah Puteri dapat dirasakan oleh semua pihak.

            Hal tersebut disampaikan Prof.dr.Fasli Jalal,Ph.D, Rektor Universitas Yarsi Jakarta, saat tampil sebagai pembicara Seminar Roadmap Satu Abad Perguruan Diniyyah Puteri, Jumat (4/11/2022).

            “Diniyyah Puteri adalah mata air. Maka alirkanlah mata air itu kemana-mana. Bila pimpinan, guru, dan santri bisa jadi pembicara, masyarakat tentu akan memandang Diniyyah Puteri ini luar biasa. Selain itu, siswa sekolah lain akan lebih termotivasi berkali lipat jika pembicaranya adalah santri Diniyyah Puteri dibandingkan guru-gurunya,” ucap mantan Wakil Menteri Pendidikan tersebut.

            Lebih lanjut Fasli Jalal mengatakan bahwa Bunda Rahmah El Yunusiyyah sudah memandang pentingnya perempuan memiliki life skill. Pertama, lulusan Diniyyah Puteri bisa jadi manajer di rumah tangga. Mereka penentu di keluarga. Maju mundurnya keluarga ada di tangan mereka. Kedua, mereka adalah guru. Baik guru formal, non formal, keluarga, dan lingkungan. Ketiga, mereka pendakwah. Sebab itu diperlukan kemandirian dan diperlukan pengetahuan keterampilan vokasi sehingga mereka tidak perlu bergantung dengan orang lain.

Acara yang berlangsung di Aula Zainuddin Labay El Yunusy ini dibuka oleh Ketua Yayasan Rahmah El Yunusiyyah, Prof. Dr. Nadirman Haska, APU. Dihadiri Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan, SE, Akt, M.Si, guru, dosen, karyawan, mahasiswi STIT Diniyyah Puteri, dan para alumni.

Pembicara berikutnya, Dr. HC. Dra. Nurhayati Subakat, Apt, CEO PT. Paragon Technologi menjelaskan bahwa ada lima hal yang telah dijadikan dasar di perusahaannya sehingga Wardah bisa jadi brand kosmetik nomor 1 di Indonesia, yakni ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati, ketangguhan, dan inovasi. Menurut alumni Diniyyah Puteri tersebut, kelima hal itu juga harus ditekankan serta dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran santri Diniyyah Puteri. (TasyaSabila/DiniyyahNewsReporter)