DEC(Diniyyah English Centre) mengadakan lomba menulis artikel berbahasa Inggris. Lomba ini dalam rangka perayaan Ulang Tahun Diniyyah Puteri Padang Panjang ke-90 tahun. Lomba terbuka untuk sekolah, kampus dan yang berdomisili di Sumatera Barat kecuali Mentawai. Rincian persyaratannya adalah sebagai berikut yaitu:siswa SMA/SMK/MA, mahasiswa, dan umum (umur 20-35 tahun). Waktu lomba dibuka mulai 15 September 2013-20 Oktober 2013 jam 11.59 malam WIB. Adapun persyaratan naskahnya berupa:artikel berisi maksimal 1.000 kata, menjelaskan ide-ide dan opini dalam Bahasa Inggris tentang:Bagaimana Diniyyah Puteri pada umumnya telah berkontribusi besar terhadap perkembangan Indonesia sejak berdiri tahun 1923, kenapa Rahmah El-Yunusiyah,khususnya layak dikategorikan sebagai pahlawan nasional untuk aksi beraninya selama perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia? atau opini personal tentang kenapa Diniyyah Puteri adalah sebuah institusi pendidikan yang tepat untuk mendukung pembangunan karakter siswi?Para peserta yang butuh referensi bisa datang mengunjungi perpustakaan Diniyyah Puteri atau situs-situs terkait tentang Diniyyah Puteri.Total hadiah yang disediakan panitia jutaan rupiah. Informasi lebih lengkap bisa datang langsung ke kantor DEC.(Fauzul Izmi/Reporter Diniyyah News)
Hari jumat merupakan hari libur bagi santriwati Diniyyah Puteri. Berbagai macam aktifitas yang dilakukan. Ada yang mendapat kunjungan dari orang tuanya, ada yang mencuci, ada yang membersihkan lemari, ada yang sekedar menikmati liburnya di asrama, ada juga yang mengulang pelajaran dan berbagai macam lainnya.
Namun ada satu hal yang unik dengan dua sekawan, Annisa Fauziah (Ica) dan Putri Andina (Putri) santriwati kelas 12 MA KMI jurusan IPA. Setiap hari Jum’at, mereka melatih ekskul nasyid murid Madrasah Ibtidaiyyah Rahmah El Yunusiyyah.
Dua sekawan ini mendapat tawaran menjadi guru ekskul awalnya karena mereka punya grup nasyid yang bernama Elhaura’. Setiap ada acara di sekolah dan asrama, tim nasyid itu selalu diundang untuk performance. Hingga tim nasyid mereka menjadi buah bibir dan akhirnya membawa mereka bisa berbagi ilmunya kepada murid binaan di eksul nasyid MI.
“Senang bisa ngajar adik-adik di MI, buat Ica pengen jadi guru. Apalagi adik-adik itu pada semangat. Alhamdulillah juga dengan kegiatan ini, gak bikin Ica tergangggu. Malah menjadi sebuah energi baru untuk terus berkarya,” ujarnya sambil tersenyum.
“Awalnya sedikit grogi karena sebelumnya belum pernah jadi guru. Ternyata setelah dicoba sangat asyik. Malah pengen ngajar terus,” jelas Putri dengan antusias.
Murid binaan mereka lebih kurang sebanyak 30 orang. Terdiri dari kelas 4, 5 dan 6. Semua murid sangat bersemangat dan juga punya talent yang bagus. Impian dari kedua guru ekskul nasyid ini diantaranya, ada grup nasyid khusus MI. Grup nasyid tersebut nantinya bisa show di dalam acara-acara dan satu lagi sebagai utusan jika ada lomba nasyid. Semoga Ica dan Putri sukses dengan ekskulnya dan juga dengan studynya di MA KMI Diniyyah Puteri. Sibuk yes, prestasi oke! (Lelen Sartika Woyla/ Reporter Diniyyah News)
MA KMI Diniyyah Puteri merupakan sekolah berasrama khusus puteri tingkat SMA yang berada di kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Sekolah ini salah satu sekolah favorit bagi para siswi yang baru menamatkan SMP/MTs. Tidak hanya menjadi pilihan bagi siswi Indonesia saja bahkan Asia tenggara, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Sekolah yang berakreditasi A ini mempunyai berbagai keunggulan. Diantaranya menerapkan pendidikan karakter, tahfizul Qur’an, penerapan multiple intelligence, penerapan teknik parenting dalam pendidikan, mempunyai 24 program ekskul, serta 20 kali training motivasi dalam setahun.
Program unggulan lainnya diantaranya adalah study ilmiah dalam negeri, seperti, Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, dan Malang. Studi ilmiah luar negeri, seperti, Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, Jerman, Inggis, dan Prancis. Kemudian program umrah plus Timur Tengah. Pastinya siswi terlatih untuk pergi ke negara-negara tersebut dengan persiapan bahasa Inggris, Jepang dan Arab serta pemahaman tentang culture atau budaya masing-masing negara.
Pada tahun ajaran 2013/2014, program study ilmiah kelas XI MA KMI ke Eropa untuk empat negara, yakni, Inggris, Perancis, Jerman, dan Belanda diadakan tanggal 14 Oktober 2013, ke Jepang tanggal 11 November 2013. Sedangkan untuk program umroh dan Timur Tengah pada tanggal 26 Desember 2013.
Dra. Dartini M.Pd yang mendapat kepercayaan dari perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang sebagai kepala sekolah mengatakan, “Hal yang paling utama sekali, saya ingin menjalankan program sesuai dengan visi dan misi perguruan. Kemudian terlaksananya program-program yang sudah direncanakan dan tercapai keunggulan MA KMI Diniyyah Puteri, serta melahirkan lulusan terbaik setiap tahunnya.”
“Senang bisa sekolah di MA KMI Diniyyah Puteri, bisa mengembangkan bakat, bisa mengenal Islam lebih dalam, bisa mengikuti event nasional dengan dukungan teman-teman dan para guru,” ujar Safira Widastika, siswi kelas 12 IPA asal Pangkalan Kerinci, Riau, yang pernah menjadi utusan lomba fotografi di Gorontalo, Sulawesi.
Di sekolah ini ada tiga jurusan. Pertama, IPA, fokus belajar ilmu pengetahuan alam. Kedua, IPS, fokus dengan ilmu pengetahuan sosial. Berikutnya, STT, Study Timur Tengah khusus belajar bidang keagamaan. Siswi dapat memilih jurusan sesuai dengan bakat dan minat serta cita-citanya masing-masing.
Di tahun ajaran 2012/2013, MA KMI Diniyyah Puteri lulus 100 %. Dua orang siswi mendapat beasiswa Depag sebesar Rp. 200.000.000, yakni Ezi Fadilla, kelas XII STT di UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta dan Ayu Tria Nurjannah, kelas XII IPA di UIN Maulana Malik Jawa Timur. Dua orang lulus PMDK, yakni Resmi Roza di UNRI jurusan Sastra Inggris dan Bayu Suci Kurnia di UIN Suska Riau jurusan Ilmu Komunikasi. Selainnya sudah tergabung di berbagai universitas negeri dan swasta seperti UGM, Unand, UNP, UMJ, UBH, UNB, LIPIA, UIN Bandung, Al-Azhar Jakarta, Baiturrahmah dan sebagainya. Prestasi siswi MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang tahun pelajaran 2012/2013. Tingkat Padang Panjang, juara I lomba pidato bahasa Inggris, juara III pidato bahasa Inggris, juara III lomba kaligrafi, juara III debat bahasa Inggris, juara I lomba jelajah pramuka, juara I kompetisi Sains Madrasah Tingkat Kota Padang Panjang bidang Ekonomi, juara II Lomba kompetisi Sains Madrasah Tingkat Kota Padang Panjang bidang Geografi, harapan III kompetisi Sains Madrasah Tingkat Kota Padang Panjang Bidang Biologi, juara II artikel budaya tingkat nasional, juara II lomba presenter TV tingkat Sumatera Barat dan juara I lomba bahasa Arab. Semoga MA KMI kedepannya semakin berprestasi. (Lelen Sartika Woyla/Reporter Diniyyah News)
Sastrawan Malaysia, Dato Haji Khairuddin bin Haji Arshad, menyampaikan sambutannya saat jamuan makan malam bersama Diniyyah Puteri di RM Pak Datuk, jumat ( 13/9).
Dia mengutip sebuah buku yang ditulis Rasyid Karim, penulis ternama Malaysia yang menceritakan tentang keberadaan 100 orang pelajar perempuan Malaysia pernah tinggal dan dititipkan kepada Ibunda Rahmah El yunusiyyah, pendiri Diniyyah Puteri, di Padang Panjang. Pelajar perempuan ini sengaja dititipkan karena mereka tidak dapat pulang saat saat pecah perang dunia ke -2. Menurut Rasyid Karim, santri itu adalah sebagian adalah pelajar/santri Diniyah Puteri yang berasal dari Malaysia dan pelajar dari beberapa sekolah agama lain di Padang Panjang. “ Jadi ibunda Rahmahlah yang menyelamatkan mereka saat itu.”
Penasehat Sultan Perak Malaysia ini, menuturkan lebih jauh, bahwa jasa ibunda Rahmah masih dikenang oleh banyak orang di Malaysia. Namanya masih terngiang. “ Saya juga tahu, kalau salah satu nama murid itu adalah , Datin Sakinah Junaid, Ketua dewan Muslimat PAS Malaysia,yang juga isteri Menteri Pertanahan Rakyat Malaysia, adalah alumni Diniyyah Puteri Juga.”
“Seandainya saya tahu nama tanah kelahirannya. Maga Kotonopan, saya juga ingin berkesempatan melihat kampong halamannya di Sumatera Utara, karena Orang Tua Datin Sakinah Junaid, Syekh Junaid Tolhah adalah ulama ternama yang pernah tinggal dan berda’kwah di Padang rengas Malaysia”.
Mantan Kepala Dinas Perak yang menjadi penasihat rombongan lawatan ke Diniyah Puteri dari SMA Ad Diniah Al islamiah Perak menyampaikan betapa pentingnya berhubungan dengan Perguruan Diniyyah Puteri lantaran Sekolah mereka sendiri SMA Ad Diniah Al islamiah Perak adalah didirikan oleh Syekh Tolhah Junaid dan dilanjutkan oleh Anaknya Datin Sakinah Junaid.
“ Kami memiliki hubungan sejarah yang erat, karena hubungan ini pernah terputus sekian lama, kami sambung lagi, dengan memulai kunjungan 2011 silam dimana kami menyatakan keinginan untuk meminang Diniyah Puteri sebagai sahabat.” Rupanya pinangan itu diterima, dan dibuktikan dengan mengirimkan guru Tahfizh Diniyyah Tahfizhul Qur’an pada desember 2012 lalu untuk melatih kemampuan tahfizh pelajar kami selama tiga minggu, dan ibu Fauziah Fauzan yang mengantarkan tim sebanyak 6 orang langsung ke sekolah kami. Dan “ Insya Allah kami akan mengundang Diniyyah Tahfzihul Quran untuk datang kembali ke Padang rengas Perak Malaysia” Ujarnya bangga dan haru.
” Dalam sambutan ramah tamahnya, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan, SE, AKt, Msi mengungkapkan hal yang sama, bahwa Diniyyah Puteri juga punya saudara d di luar negeri, kalau disini (Diniyyah Puteri Padang Panjang ), maka saudaranya disana adalah Ad Diniah Al Islamiah Padang Rengas,Malaysia. Dalam kesempatan itu, hubungan baik yang dudah berlangsung diikat dengan nota kerja sama antara kedua belah pihak kedepannya, dan kedua belah pihak memperkenalkan masing-masing rombongan sesudah jamuan makan malam.(AH)