Padang Panjang, Singgalang

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, kini kian memperlihatkan pengaruhnya di kalangan pendidikan Islam di kawasan ASEAN. Sedikitnya, empat lembaga pendidikan telah menandatangani nota kesepahaman.

“Kerjasama pendidikan lintas ASEAN itu memiliki makna strategis, terutama bila dikaitkan dengan peran Diniyyah Puteri selaku lembaga pendidikan Islam tertua dan memnajdi barometer bagi pendidikan Islam lainnya di negeri jiran,” ujar Pimpinan Perguruan Diniyah Puteri, Fauziah Fauzan, kepada Singgalang kemarin di Padang Panjang.

Juru bicara Perguruan Diniyyah Puteri Ahmad Rifai menjelaskan, Senin (17/9) awal pekan ini, nota kesepahaman lintas pendidikan ASEAN yang keempat telah ditandatangani dengan Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Slim River, Perak Malaysia.

Sebelumnya, menurut dia, lembaga pendidikan telah pula bermitra dengan Diniyyah Puteri, terutama untuk program Tahfidz Al Qur’an dengan Sekolah Menengah Kebangsaan Pedas, Negeri Sembilan. Program serupa juga sudah dirajut dengan sekolah Ad-Diniyyah Islamiyah Padang Rengas, Perak.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMKA Slim River, Zulkifli, mengatakan, kiprah Perguruan Diniyyah Puteri dalam memajukan dunia pendidikan Islam di kawasan ASEAN menjadi salah satu motivasi untuk menjalin kerjasama. Kiprah lembaga pendidikan ini, terangnya, tak bisa diabaikan begitu saja dalam menciptakan tokoh-tokoh berpengaruh di Malaysia.

“Ada banyak politisi dan tokoh pendidik Malaysia yang menamatkan pendidikannya dari Diniyyah Puteri, sebutlah misalnya Tan Sri Aisyah Ghani yang pernah menjabat Menteri Kebijakan Am selama 12 tahun di masa pemerintahan Mahathir Mohammad. Tokoh lain yang juga tamat Diniyyah Puteri Padang Panjang adalah Datin Sakinah Junaid yang menjadi ketua Dewan Muslimat PAS pertama,” katanya.

Fauziah menyebutkan, kiprah internasional Diniyyah Puteri pada berbagai iven di bidang pendidikkan, beberapa tahun belakangan terus ditingkatkan. Juni 2012 lalu, katanya, santri Diniyyah Puteri malah menyabet Juara III Kompetensi Bahasa Arab tingkat ASEAN setelah dikalahkan Madrasatun Al-Junaid Singapura. Pada kompetisi Bahasa Inggris yang dihelat Sekolah Mara, Trolak Malaysia, santri Diniyyah Puteri berhasil pula masuk lima besar.

“Atas undangan Kementrian Pendidikan Rembau, Negeri Sembilan, Diniyyah Puteri juga menggelar kegiatan pengabdian masyarakat untuk 15 sekolah menengah dan sekolah dasar di Rembau. Kegiatannya dilakukan dalam bentuk pelatihan yang diberikan langsung oleh guru dan santri Diniyyah Puteri,” bebernya.

Akhir pekan ini, menurut Fauziah, 20 santri dan guru Madrasah Aliyah Diniyyah Puteri berangkat ke Jepang untuk mengikuti lawatan pendidikan selama sepekan.

Program berwawasan antarbangsa,menurut dia, ditentukan lewat proses pendidikan yang ditempuh di Diniyyah Puteri dengan model kedisiplinan, bersih, hidup sederhana, kerja keras, kemampuan bahasa asing, jurnalistik, public speaking dan tahfidz yang menjadi keahlian yang mutlak dimiliki seluruh santri Diniyyah Puteri Padang Panjang.

Hanya 1 Orang tak Lulus

Padang Panjang, Padek

Madrasah Aliyah (MA) KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang sejak tahun 2003 lalu menerapkan budaya jujur dalam ujian nasional (UN). Sebanyak 29 orang santri (bukan 7 santri yang diberikan kemarin, red) yang ikut UN tahun ini, hanya 1 orang yang tidak lulus.

Rinciannya, santri jurusan IPA, 7 orang (lulus 100%), santri IPS 15 orang (belum lulus 1 orang, 93.3%) dan santri jurusan Studi Timur Tengah, 7 orang (lulus 100%).

“Jadi total santri kami adalah 29 orang ikut UN. Pencapaian hasil UN santri kami antara lain, Matematika masih bertahan di nilai 90,00 atas nama Amelia Sejati yang saat ini sedang melanjutkan studi ke Mesir. Bahasa Indonesia, naik dari 9,00 menjadi 9,80 atas nama Metha Husya Notika. Mata pelajaran hadist, dari tertinggi 8,00 menjadi 8,80. Geografi, dari 7,60 menjadi 7,80 atas nama Yosi Karlina. Fikih, tetap pada angka tertinggi 9,20, atas nama Amelia Sejati. Dengan begitu, hasil UN MA KMI Diniyyah Puteri bukan paling parah dan tidak ada penurunan kualitas,” ujar Kepala MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang Yulizawarti mengklarifikasi berita harian ini kemarin.

Menurut Yulizawarti, jumlah santri Diniyyah Puteri yang belum lulus UN baik tahun lalu maupun tahun ini tetap berjumlah 1 orang. “Yang mempengaruhi persentase kelulusan adalah jumlah santri kami, tahun lalu berjumlah 41 orang dan tahun sekarang 29 orang. Jadi, dengan selisih jumlah santri mempengaruhi jumlah selisih persentase, tahun lalu persentase kelulusan 97% dan tahun ini 93% dengan jumlah santri belum lulus 1 orang,” katanya.

“Alhamdulillah santri kami yanang telah lulus UN tahun ini telah diterima di Institut Pertanian Bogor atas nama Nur Alifa Fajri (jurusan IPS), STEI Tazkia 20 orang dan 12 orang yang memennuhi syarat beasiswa ke Jepang. Perlu diketahui, dari semua pencapaian kelulusan UN itu, kami lalui dengan budaya kejujuran sejak tahun 2003 lalu, di saat banyak sekolah belum berani menerapkan budaya jujur selama UN,” jelasnya.

Seperti diberitakan kemarin, Pemko Padang Panjang menelan pil pahit dengan merosotnya hasil UN SLTA 2012. Dalam perhitungan nilai akhir (NA), Padang Panjang hanya peringkat 6 dan terbaik ketiga setelah Bukittinggi dan Solok dalam perolehan hasil UN TA 2011/2012 ini.

Padang Panjang, Singgalang

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, kini kian memperkukuh posisinya sebagai pusat inspirasi pendidikan karakter di Sumbar. Itu pulalah sebabnya, lembaga yang didirikan Rahmah El Yunusiyyah pada tahun 1923 tersebut, beberapa tahun belakangan, kerap dikunjungi pengelola lembaga pendidikan lainnya dari Indonesia, Malaysia dan Singapura guna melakukan studi banding.

“Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara juga merekomendasikan Diniyyah Puteri sebagai sumber inspirasi, Pemko Padang Panjang turut pula mempromosikan keberadaan Diniyyah Puteri, serta gencarnya program penyebaran informasi aktifitas Diniyyah Puteri, membuat banyaknya kunjungan para tamu ke sini, terang Kepala Divisi Humas Perguruan Diniyyah Puteri, Ahmad Rifai, dalam keterangan persnya kepada Singgalang, kemarin, di Padang Panjang.

Menurut Ahmad, sejak strategi re-engineering diusung Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan, beberapa tahun lalu, perubahan ke arah kemajuan menjadi kian signifikan. Beberapa lembaga penunjang dan divisi otonom pun, sebut dia, menunjukkan kiprahnya yang cukup berarti dalam menunjang pendidikan, sekaligus memberikan layanan kepada masyarakat dan badan usaha, sesuai bidang kerja divisi otonom dimaksud.

Pimpinan SMP Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah Medan, Hj. Agustinasari Harahap, saat melakukan studi banding ke Diniyyah Puteri beberapa waktu lalu mengakui, Diniyyah Puteri merupakan sumber inspirasi di bidang pendidikan karakter yang akan diterapkan di lembaga pendidikannya.

Kunjungan komparatif dan menimba kiat juga dilakukan Pondok Pesantren Khairul Ummah Air Molek, Riau, dan SMP Negeri 1 Bangkinang yang merupakan salah satu sekolah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) di Riau.

Wakil Kepala SMPN 1 Bangkinang, Hj. Rita Suarti menegaskan, mereka memerlukan untuk berkunjung ke Diniyyah Puteri menyangkut dengan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang seratus persen jujur serta pecat di tempat bagi santri yang ketahuan melakukan contekan.

PROGRAM BATUAN UNTUK KELUARGA KURANG MAMPU

Pd. Panjang - Singgalang

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang sediakan besiswa bagi keluarga kurang mampu, anak yatim piatu dan sejenisnya, bila santri bersangkutan berprestasi dan belajar di lembaga pendidikan khusus puteri itu.

“secara diam-diam, sebenarnya program ini sudah lama kita gulirkan. Diniyyah Puteri telah merekrut anak-anak berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu dan anak yatim piatu dari berbagai daerah di Sumbar,” terang Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Faiziah Fauzan kepada Singgalang, kemarin di Padang Panjang.

Menurut dia, berdasarkan mekanisme yang berlaku di Perguruan yang dipimpinnya itu, calon santri yang diterima adalah mereka yang mampu memenuhi standar nilai yang ditetapkan, memiliki keunggulan yang memungkinkan santri itu bisa menjadi juara di sekolah dan punya hafalan Alquran.

Peluang beasiswa yang diberikan, biasanya disediakan sangat terbatas dan diperebutkan dengan sangat ketat. Setiap santri yang berhasil meraih beasiswa, diharap selama mengikuti pendidikan di Diniyyah Puteri selalu mengukir prestasi, baik intra maupun ekstrakurikuler.

Kepala divisi Humas Perguruan Diniyyah Puteri, Ahmad Rifai, secara terpisah menjelaskan, sejak 2005 sekitar 100 anak sudah berhasil merebut kesempatan itu sejak tingkat Madrasah Aliyah, sampai ke tingkat Perguruan Tinggi.

Selain beasiswa untuk para santrinya yang berprestasi tapi berhasal dari keluarga kurang mampu, Perguruan Diniyyah Puteri juga membantu sekolah-sekolah yang kondisinya memprihatinkan. batuan diberikan dalam bentuk pengadaan kursi dan meja belajar. “batuan jenis ini sudah pernah kita berikan kepada salah satu Madrasah Tsanawiyah Swasta di Pasaman Barat,”. Tuturnya.

“Saat ini ada puluhan santri yang mendapat beasiswa dari Diniyyah Puteri, mereka berasal dari berbagai daerah, diantaranya kota Padang Pajang, Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Dhamasraya, Mentawai, Limapuluh Kota, Solok Selatan, dan provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,” sebut Ahmad. (2 11)

You are here: Home News and Events