PERMAINAN PERANG-PERANGAN PALING DIMINATI
Padang Panjang, Singgalang
Sebagai perintis lembaga training dan pengembangan sumber daya manusia, Diniyyah Training Center (DTC) milik Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, kini semakin eksis. Ribuan orang dari berbagai lembaga, telah dilatih guna meningkatkan kinerja perusahaan.
“Sejak didirikan, DTC memainkan peran sebagai divisi otonom di lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri. Tugas utamanya adalah memberikan pelatihan pengembangan SDM, tidak hanya di lingkungan Diniyyah, tetapi mencakup berbagai lembaga pendidikan, pemerintahan dan perusahaan. Ribuan orang telah menikmati hasil binaan DTC,” ujar Kepala Divisi Humas Perguruan Diniyyah Puteri, Ahmad Rifai, kepada Singgalang, kemarin.
Kegiatan terakhir yang menyita perhatian berbagai kalangan adalah program outbond training dengan pesertanya berasal dari jajaran staf dan pimpinan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang Panjang. Banyak kesan menarik yang diungkapkan peserta sebagai bagian dari kesenangan mereka mendapat bimbingan sambil bermain bersama tim DTC di Nuansa Maninjau Resort, 25-26 Februari lalu.
Menurut Ahmad, sesi yang banyak menyita perhatian peserta adalah war game atau main perang-perangan. Peserta berpakaian lengkap layaknya tentara, mereka juga dipersenjatai dengan senjata laras panjang jenis airsoft gun yang telah dimiliki DTC sejak 2007 lalu.
“Aplikasi dari permainan perang-perangan itu adalah seni mempertahankan kinerja, emningkatkan reputasi lembaga, membangun kejujuran di dalam tim, kehancuran dalam memanagemen waktu, memotivasi untuk terus berprestasi, serta menagajak kerja keras untuk mencapai target kegiatan,” tegasnya.
Menurut Ahmad, war game paling disukai karena model permainannya lebih menantang. Dari sisi keamanan dan kenyamanan, instruktur terlatih di lingkungan DTC menilai sudah cukup bagus. Setiap peserta dilengkapi dengan google alias kacamata pengaman, helm dan rompi pengaman. Peluru yang ditembakkan melalui senjata mainan, cukup memerihkan kulit. Namun dengan adanya rompi, tubuh peserta terlindungi dari lesakan peluru plastik yang ditembakkan.
Manager DTC yang juga Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan menyebut, orang-orang yang harus ikut training dengan war game itu mencakup para pemimpin lembaga, baik manajer teratas maupun pimpinan di level menengah. Tujuannya, melalui pelatihan ini peserta bisa membentuk tim tangguh dalam menghadapi ketatnya persaingan, dan bisa menyelesaikan beragam konflik internal perusahaan/lembaga.