IMG 9020 DTC (Diniyyah Training Centre) Perguruan Diniyyah Puteri kembali dipercaya untuk memberikan training leadership dan outbound. Kali ini yang menjadi peserta training adalah dosen dan karyawan Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang. Acara tersebut diadakan pada tanggal 6-8 September 2013 yang lalu di Hotel Flaminggo, Padang Panjang. Kegiatan ini   bertemakan : “ Membentuk dan Menumbuhkan Jiwa kepemimpinan dan Etos Kerja dikalangan dosen dan karyawan Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang.

Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Adab, Dr. Firdaus, M.Ag. Dalam kata sambutannya ia mengatakan bahwa acara ini tidak hanya sekedar untuk menghilangkan kejenuhan bagi dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Adab. Akan tetapi targetnya lebih jauh dari itu yakni ingin menumbuhkan dan membentuk jiwa kepemimpinan. Untuk menjadi pemimpin awalnya memang bakat. Akan tetapi bakat saja tidak cukup. Perlu ada keterampilan dan itu bisa diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Disinilah arti penting training ini. Ia berharap ada output yang dihasilkan dari pelatihan tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Fakultas Adab, ujarnya kemudian.

IMG 9059Senada dengan itu, trainer utama DTC Fauziah Fauzan, SE,MSi menegaskan bahwa ternyata masih banyak diantara kita yang belum mengerti tentang konsep kepemimpinan. Sebagian orang mengatakan pemimpin itu dilahirkan, tetapi sebagian lagi mengatakan mereka diciptakan. Namun sejarah membuktikan pemimpin itu membuka jalan bagi orang lain untuk segera bangkit dan tumbuh dari pengalaman dengan jari yang semakin kuat. Bagi seorang leader tantangan bukan hambatan tetapi peluang. Mereka tak pernah punya alasan bahwa hanya orang kaya yang berhak sukses. Kinerja pemimpin itu dinilai oleh orang-orang yang di bawahnya dan bagaimana ia memperlakukan dan menginspirasi bawahannya. Acara terakhir diisi dengan training outdoor/outbound yang bertempat di INS Kayu Tanam. Materi yang diberikan kepada peserta adalah flying fox, war game, dan two line bridge. Para peserta sangat antusias mengikutinya. DTC sendiri telah memberikan training untuk puluhan lembaga dan instansi yang ada di Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. (Fauzul Izmi/Reporter Diniyyah News)

DTC

PERMAINAN PERANG-PERANGAN PALING DIMINATI

Padang Panjang, Singgalang

Sebagai perintis lembaga training dan pengembangan sumber daya manusia, Diniyyah Training Center (DTC) milik Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, kini semakin eksis. Ribuan orang dari berbagai lembaga, telah dilatih guna meningkatkan kinerja perusahaan.

“Sejak didirikan, DTC memainkan peran sebagai divisi otonom di lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri. Tugas utamanya adalah memberikan pelatihan pengembangan SDM, tidak hanya di lingkungan Diniyyah, tetapi mencakup berbagai lembaga pendidikan, pemerintahan dan perusahaan. Ribuan orang telah menikmati hasil binaan DTC,” ujar Kepala Divisi Humas Perguruan Diniyyah Puteri, Ahmad Rifai, kepada Singgalang, kemarin.

Kegiatan terakhir yang menyita perhatian berbagai kalangan adalah program outbond training dengan pesertanya berasal dari jajaran staf dan pimpinan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Padang Panjang. Banyak kesan menarik yang diungkapkan peserta sebagai bagian dari kesenangan mereka mendapat bimbingan sambil bermain bersama tim DTC di Nuansa Maninjau Resort, 25-26 Februari lalu.

Menurut Ahmad, sesi yang banyak menyita perhatian peserta adalah war game atau main perang-perangan. Peserta berpakaian lengkap layaknya tentara, mereka juga dipersenjatai dengan senjata laras panjang jenis airsoft gun yang telah dimiliki DTC sejak 2007 lalu.

“Aplikasi dari permainan perang-perangan itu adalah seni mempertahankan kinerja, emningkatkan reputasi lembaga, membangun kejujuran di dalam tim, kehancuran dalam memanagemen waktu, memotivasi untuk terus berprestasi, serta menagajak kerja keras untuk mencapai target kegiatan,” tegasnya.

Menurut Ahmad, war game paling disukai karena model permainannya lebih menantang. Dari sisi keamanan dan kenyamanan, instruktur terlatih di lingkungan DTC menilai sudah cukup bagus. Setiap peserta dilengkapi dengan google alias kacamata pengaman, helm dan rompi pengaman. Peluru yang ditembakkan melalui senjata mainan, cukup memerihkan kulit. Namun dengan adanya rompi, tubuh peserta terlindungi dari lesakan peluru plastik yang ditembakkan.

Manager DTC yang juga Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan menyebut, orang-orang yang harus ikut training dengan war game itu mencakup para pemimpin lembaga, baik manajer teratas maupun pimpinan di level menengah. Tujuannya, melalui pelatihan ini peserta bisa membentuk tim tangguh dalam menghadapi ketatnya persaingan, dan bisa menyelesaikan beragam konflik internal perusahaan/lembaga.

 

Still working on it.. Please wait patiently.. :)