“HARUS BISA...!” Sebuah kata pamungkas yang terpajang indah di lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri.Ada yang terpajang di lingkungan sekolah dan ada juga di lingkungan asrama. Setiap orang yang melihat ke slogan itu pasti akan bisa membangkitkan energi positifnya. Kata-kata ini jugamerupakan suntikan energi bagi seluruh keluarga besar Diniyyah Puteri.
Kata-kata ini pula yang menjadikan para santri selalu bersemangat untuk berangkat ke sekolah dan terus menggapai impiannya. Biasanya, ibu Fauziah Fauzan, pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, memberikan password kepada santriwati. Apabila dikatakan BISA? Para santri menjawab “HARUS BISA”. Begitu juga dengan guru-guru lain, ketika mereka mengatakan BISA? Para santripun menjawab “HARUS BISA.” Hingga kata-kata itu sudah tersimpan dialam bawah sadar keluarga besar Diniyyah Puteri dan siapa saja yang pernah melihat dan mendengarnya. “HARUS BISA...!” (Lelen Sartika Woyla, Reporter Diniyyah News)
Kamis, 20 Maret 2014. Seluruh reporter Dinteen mengikuti meeting persiapan edisi 12. Dinteen alias Diniyyah News Teen adalah sebuah majalah remaja Diniyyah Puteri. Para reporternya berasal dari santriwati MTs DMP dan MA KMI sendiri, yang dibimbing oleh bapak Riki Eka Putra. Dinteen terbit setiap bulan dengan rubrik-rubrik yang amazing.
Disamping menulis sebagai reporter, reporter Dinteen juga ada mengisi training menulis ke sekolah-sekolah yang ada di Sumatera Barat. Salah satunya seperti SMA N 1 Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Semoga Dinteen makin sukses dan terus menyajikan informasi yang memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi sipembacanya. Sukses selalu for Dinteen. (Lelen Sartika Woyla/DiniyyahNews Reporter)
Bagi santriwati yang ingin membawa laptop untuk berbagai kebutuhan pembelajaran, Perguruan Diniyyah Puteri menyediakan sebuah ruangannya yang disebut dengan loker. Loker dibuka setiap hari ba’da Ashar dan setelah sholat Isya. Loker ini difasilitasi wi-fi. Jadi, santri juga bisa mengakses internet di lingkungan asrama. Namun ada peraturan-peraturan tertentu yang harus dipatuhi oleh santri yang menyimpan laptop di sana dan menggunakan internet. Seperti mereka menggunakan laptop harus dalam pengawasan penjaga loker. Dilarang menonton film yang non islami. Selagi penggunaan laptop dalam hal-hal yang positif, Diniyyah Puteri memberikan kesempatan luas kepada santri-santrinya.
“Senang menjadi petugas loker, bisa menambah pengalaman dan wawasan. Disamping itu, juga bisa belajar berkomunikasi dengan santri,” ujar Mardhiah. Semoga santriwati Diniyyah Puteri semakin mengikuti perkembangan teknologi dan semakin kaya dengan wawasan kelilmuannya. (Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter)
Padang Panjang adalah kota hujan. Jadi cuaca di kota itu cukup dingin dimalam hari. Satu hal lagi, pasti membuat perut lapar. Bagi santriwati Diniyyah Puteri Padang Panjang, tidak usah khawatir, kalau tiba-tiba merasa lapar. Sekarang sudah ada Night Canteen. Night Canteen adalah kantin dalam asrama yang dibuka setiap malam dari ba’da Isya sampai pukul 21.30 Wib. Penggemar kantin ini sangat banyak, mulai dari santri sampai dengan umi asrama bahkan karyawan lainnya.
Pedagang Night Canteen adalah karyawan resto Diniyyah dengan menu khasnya, Burger Anti Galau. Ada lagi buk Warlis yang terkenal dengan empek-empeknya. Serta ada pula gorengan lainnya. Satu lagi, kakak dari STIT Diniyyah Puteri bagian wira usaha famous dengan es air mata pengantin. Bagi yang penasaran, silahkan datang langsung ke Night Canteen Diniyyah Puteri ya. Tapi hanya dibuka buat keluarga besar Diniyyah Puteri aja…(Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter)
Dilingkungan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, tepatnya di kawasan sekolah, kita akan melihat bermacam-macam bendera dari berbagai negara. Banyak orang yang bertanya-tanya, apa makna sebenarnya dari bendera-bendera tersebut.
Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, ibu Fauziah Fauzan mengatakan bahwa bendera-bendera itu sengaja dipasang agar bisa menjadi motivasi bagi para santriwati untuk menapakkan kaki di negara-negara tersebut. Di samping itu, santri bisa menggapai cita-cita dan impian mereka setinggi-tingginya.
Dalam kenyataannya, hal itu terbukti satu persatu. Kini, sepak terjang Perguruan Diniyyah Puteri dan santriwatinya sudah mulai menjelajahi dunia. Mulai dari study ilmiah seputar Indonesia, negara jiran Malaysia, hingga benua Asia, bahkan Eropa. Satu persatu negara-negara tersebut mulai mereka kunjungi untuk proses pembelajaran dan penambahan wawasan. Sesuai dengan slogan Diniyyah Puteri yaitu “Menaklukkan Dunia Meraih Surga. Sukses selalu untuk Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang.(Lelen Sartika Woyla, Reporter Diniyyah News)