Tahfizh adalah sebuah program wajib di Perguruan Diniyyah Puteri. Setiap santri diwajibkan menghafal Al-Quran serta dibebani target sesuai kemampuan masing-masing. Program ini berlangsung di bawah binaan Diniyyah Tahfizhul Quran (DTQ) yang dipimpin oleh Erwita Dewiyani, S.Pdi.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada milad yang ke 91 ini DTQ kembali mengadakan wisuda tahfizh. Kali ini bertemakan “Merajut Ukhuwah Bersama Al-Quran”.
“Al-Quran jangan hanya dihafal, tapi hendaknya juga dipahami maknanya dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Fauziah Fauzian, dalam kata sambutannya. Pimpinan Diniyyah Puteri tersebut juga menyampaikan bahwa tantangan saat ini adalah kemampuan programing. Sebab, kini Al-Quran sudah tampil dalam bentuk digital. Dengan kemampuan programing dan hafalan Al-Quran, kita bisa terlibat dalam usaha menjaga keaslian Al-Quran.
Adapun hafalan tertinggi diraih oleh Siti Aisyah. Santri yang selalu juara kelas tersebut sudah menyelesaikan hafalan sebanyak 19 juz.
Berikut data Peserta wisuda terdiri dari santri MTs DMP/SMP dan MA KMI :
“Selamat pada Diniyyah Puteri. Selamat pada santri yang sudah menghafal 19 juz. Mudah-mudahan bisa mencapai 30 juz,” ucap Syahrul Wirda, Kepala Kantor Kementrian Agama Sumatera Barat yang juga turut memberikan kata sambutan. (Riki Eka Putra/Diniyyah News)
Sabtu, 25 Oktober 2014 merupakan peringatan tahun baru 1436 H dan juga dimulainya rangkaian acara Milad Diniyyah Puteri ke 91. Peringatan 1 Muharram sekaligus silaturahmi antar karyawan ini diadakan di Aula Zainuddin Labay, Perguruan Diniyyah Puteri.
“Tugas kita saat ini adalah melahirkan kembali perempuan-perempuan layaknya ibu dari Irman Gusman, ketua DPD RI dan ibu dari salah satu penyair terbaik yang pernah dilahirkan bangsa ini, yakni Taufik Ismail. Mereka adalah alumni Diniyyah Puteri. Berkat merekalah Irman Gusman dan Taufik Ismail bisa seperti sekarang,” ucap Pimpinan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan, saat memberikan kata sambutan.
Dalam acara ini, tampil sebagai pemateri adalah ketua MUI Sijunjung yaitu Ustadz Hidayatullah Rhadiun, Lc, MA. Beliau tampil dengan paparan tentang makna hijrahnya Rasulullah SAW. Peserta yang terdiri dari seluruh guru, karyawan serta jajaran pimpinan di lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri sangat antusias menyaksikan tausyiah alumni Al Azhar, Kairo tersebut.
Dalam acara ini juga turut diadakan pembagian beberapa doorprize yang disediakan oleh Perguruan Diniyyah Puteri bagi para peserta yang beruntung. Pembagian doorprize berlangsung dalam suasana yang akrab dan penuh kekeluargaan. Senyum bahagia terlihat dari peserta yang mendapatkan hadiah.
Semoga Perguruan Diniyyah Puteri selalu berhasil mencetak generasi masa depan bangsa dan dapat melanjutkan perjuangan seperti yang telah dicontohkan pendirinya, yakni Rahmah El Yunusiyyah. (Patra Hayati/Diniyyah News)
Pelantikan kepengurusan PMDS (OSIS) MTs DMP-SMP Diniyyah Puteri tahun ini berlangsung menarik. Walaupun sedikit tegang, tapi sangat mengharukan. Siapa sih yang nggak sedih jika jabatannya harus dilepas dan diberikan kepada yang terpilih? Dan siapa sih yang nggak senang jika kepilih untuk menggantikan seniornya untuk menjadi pengurus OSIS baru? Yap, benar saja, pada tanggal 23 Oktober 2014 adalah hari pelantikan pengurus baru PMDS tahun 2014/2015 dan pelepasan jabatan pengurus lama di aula Zainuddin labay El-Yunusi.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh seluruh santriwati MTs. DMP-SMP, majelis guru, dan beberapa umi asrama. Santriwati yang mengikuti pelantikan sangat antusias. Acara pembukaan dimulai dengan sepatah kata oleh bapak Fauzi Fauzan, Lc. S.Fils,I selaku kepala Sumber Daya Manusia Perguruan Diniyyah Puteri. Lalu acara demi acara pun terlewati dan acara yang paling ditunggu-tunggu ialah pelantikan pengurus baru. Senyap, tegang, dan kaku. Itulah yang terasa di dalam aula. Satu persatu nama disebutkan oleh protokol. Nama yang disebutkan menuju ke atas panggung untuk membacakan sumpah kepengurusan, lalu kemudian kembali ke tempat.
“Acaranya seru. Bikin deg-degan. Ada yang senang karena kepilih. Tapi ada juga ada yang sedih, karena nggak kepilih,” ucap Tazkia Noor El Houda, salah satu pengurus yang baru.
Setelah acara selesai, santriwati disuruh meninggalkan aula kecuali pengurus baru dan pengurus lama. Lalu setelah semua berkumpul, dimulailah acara salam-salaman untuk mengucapkan selamat kepada pengurus baru.
Semoga pengurus PMDS, UKS, dan PRAMUKA yang dilantik dapat menjalankan amanah dengan. (Alifia/MTs DMP Diniyyah Puteri)
29 September 2014, santri Madrasah Tsanawiyah Diniyyah Menengah Pertama (MTs DMP) dan SMP Diniyyah Puteri melakukan debat calon kandidat ketua Persatuan Murid Diniyyah School (PMDS) tahun 2014/2015. Acara ini diadakan di aula Zainudin Labay El Yunusy dengan tiga orang calon ketua dan wakil ketua. Acara tersebut dihadiri oleh kepala sekolah MTs DMP, Laili Ramadhani dan juga para santri MTs DMP/SMP Diniyyah Puteri.
Para kandidat tampak serius dan menikmati jalannya debat dan tak lupa juga dengan para peserta debat yakni santri MTs DMP/SMP yang begitu bersemangat dan antusias mengikuti jalannya acara.
Puncaknya, setelah dilakukan pemilihan, terpilihlah Namira Anjani dan Jihan sebagai ketua dan wakil ketua PMDS yang baru. Dengan adanya pemilihan ketua yang baru, diharapkan dapat menjalin kerjasama yang baik dan tentunya kompak serta menjadi pengalaman untuk mempelajari sifat orang dalam organisasi. (Patra Hayati/Diniyyah News)
Setelah beberapa tahun terakhir berlangsung dengan sukses, di tahun pelajaran 2014/2015 ini, Perguruan Diniyyah Puteri kembali mengadakan Super Santri Camp bagi santri kelas VII MTs DMP/SMP dan kelas X MA KMI. Acara ini berlangsung dari tanggal 7-9 Oktober 2014.
Di hari pertama, santri dibimbing untuk mengenali karakter diri serta mereview perjalanan hidup masing-masing. Selain itu, santri juga turut merancang impian terbesar yang akan digapai. Semua itu tertuang dalam bentuk Blue Print Masa Depan.
Sebagai calon pemimpin masa depan, santri juga diberikan aplikasi pembentukan karakter menolong. Dalam sesi yang berlangsung di hari kedua ini, setiap santri harus bekerja tanpa dibayar di beberapa posko yang telah ditentukan dalam kawasan Diniyyah Puteri. Semuanya belajar untuk jujur, bertanggung jawab, menghargai, dan santun. Di sesi selanjutnya ada aplikasi karakter mandiri yang diadakan di Nagari Pandai Sikek. Masing-masing santri harus bekerja di kebun-kebun dan rumah-rumah penduduk setempat. Dalam hal ini, santri akan merasakan bagaimana sulitnya bekerja mendapatkan uang, sehingga mereka akan lebih mampu menghargai uang yang diberikan orangtua masing-masing.
Di hari terakhir, semua santri mengikuti kegiatan hiking guna belajar mensyukuri ciptaan Allah Swt. Dan training pun diakhiri dengan finishing Blue Print Masa Depan sampai dengan 25 tahun yang akan datang. Sehingga masing-masing santri memiliki rancangan akan kuliah di mana? Jurusannya apa? Akan bekerja dimana? Dan beragam rencana kedepan lainnya. Sehingga tidak ada lagi yang kebingungan ketika ditanya mau jadi apa di masa depan. Sebab, masing-masing telah memiliki impian untuk menggapai cita-cita gemilang. Bisa? Harus Bisa…. (Riki Eka Putra/Diniyyah News)