Hai sobat SMS! Pada tau gak maksud dari judul di atas? Kelemahanku, keuntunganmu. Kira-kira apa ya maksudnya? Mau tau gak? Gini nih, maksudnya apa yang kita anggap adalah kekurangan kita, ternyata itulah keuntungan yang bisa yang digunakan oleh banyak pihak. Aduh, pasti para sobat jadi bingung deh. Kok bisa sih kekurangan kita yang menjengkelkan orang banyak, ternyata diolah jadi sesuatu yang dibutuhkan oleh mereka. Penasaran kan? Makanya, baca artikel yang semoga bermanfaat bagi sobat ini!

            Pasti kadang kita sering jengkel sama orang yang peribut, egois, plus nyolot. Iya kan? Banyak pemikiran bahwa tipe orang seperti itu wajib dibenci, padahal siapa tau ternyata pemikiran itu dijuruskan kepada kita? Hayoo, siapa yang mau digituin? Makanya kita harus berperilaku baik terlebih dahulu kepada orang lain, jika ingin diberlakukan baik. Langkah awalnya, berfikir positiflah kepada orang lain. Misalnya abis dimarahin sama guru yang super killer, padahal kita gak ada ngapain-ngapain. Ya udah, maklumin aja dengan cara anggap guru itu lagi sensi atau salah paham. Jangan ngomel-ngomel gak jelas apalagi sampe nyebarin fitnah yang aneh-aneh. Dan memaafkannya dengan lapang dada, oke? Kita gak boleh seenaknya nge-judge kejelekan orang. Karena gak selamanya pendapat ketidaksukaan kita terhadap orang yang di-judge itu selalu benar. Kita juga harus sering intropeksi diri kalau kepingin ngenilai orang. Mari kita intropeksi diri kita!

            Ada yang langsung nge-drop kalau sekali dikritik, malahan sampai benci sama orang yang abis ngritik dia. Jangan kayak gitu dong! Keep spirit! Jadiin semua kritikan mereka jadi energi buat bangkit. Misalnya kata mereka kita egois, pikiran positif aja kali! Kata siapa egois itu semata-mata merugikan? Egois itu diperlukan, malahan tanpa egois kita gak bisa bertahan hidup lho! Masa seumur hidup kita ngalah terus? Di beberapa kisah ternyata orang egois itu adalah calon-calon orang sukses di masa depan. Tapi, asal egois itu dipakai di tempat dan waktu yang tepat. Ada lagi yang bilang kita jail plus peribut, bisanya cuma buat orang kesel karena kebisingan dan kejahilan kita. Jangan mendadak pendiam dan ngambek gak karuan. Kita boleh aja jadi orang jail en ribut yang menandakan ciri khas kita, tapi sifat itu digunakan di situasi yang membutuhkannya. Jangan ketika orang lagi panik setengah mati, kita jailin. Boleh sifat kita itu keluar kalau misalnya lagi suasana suntuk plus bete, kita hibur orang lain dengan persediaan ocehan plus lelucon kita.

            Intinya, jangan minder sama kekurangan atau sifat buruk kita. Karena gak seharusnya semua sifat buruk kita merugikan orang. Itu makanya bersyukur sama apa yang udah Tuhan anugerahkan sama kita. Dan bukan berarti, semua sifat buruk kita itu bermanfaat kalau sering kita menggunakannya tanpa berusaha untuk mengubahnya. Maksud penjelasan dari tadi itu, sifat buruk itu bisa dijadiin ajang untuk membahagiakan orang kalau misalnya digunakan untuk niat yang baik dan ditempatkan di waktu, suasana, dan tempat yang tepat. Jadi, berusahalah menjadi pribadi yang baik, dan minimalisirkanlah sifat buruk kita. Bye! (Nadhira Asiyah Arrin/SMP Diniyyah Puteri)