Sobat, tahukah bahwa sebuah ideologi penting awal berdirinya negara kesatuan kita ini telah mencapai usia yang dikatakan sudah cukup tua. Semua itu berawal dari perjuangan panjang para pembela tanah air yang berujung pada kemerdekaan yang berdaulatnya negara merah putih ini. Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno menyampaikan pidato di hadapan Rapat Besar Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BUPKI) yang mengacarakan pembicaraan tentang dasar negara Indonesia. Karena tanpa dasar itu, maka suatu negara tak bisa berdiri kokoh, soalnya ideologi adalah tiang penyangga untuk menentukan nasib suatu bangsa.
Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945 ini kemudian didokumentasikan dan diterbitkan pada tanggal 1 Juli 1947 oleh Kementerian Penerangan di Yogyakarta dengan judul “Lahirnya Pancasila”, dengan kata pengantar ditulis oleh KRT Radjiman Wedyodiningrat.
Pancasila merupakan komitmen bersama untuk hidup bersama sebagai bangsa. Itu merupakan kesepakatan bersama para founding fathers kita. Sebagai sebuah bangsa yang sangat beragam ditinjau dari segi etnis, suku, agama, pulau, wilayah yang berbeda, tentu sulit menjadi satu bangsa tanpa kehendak yang sama. Kebetulan karena faktor historis yang sama dan geografis yang berhubungan, bangsa-bangsa yang beragam ini berkehendak menjadi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.
Perbedaan disadari memang ada nyatanya. Namun dari yang berbeda-beda ini diikat oleh niat yang kokoh untuk hidup sebagai satu bangsa. Untuk hidup bersama sebagai bangsa ini perlu ikatan yaitu sebuah dasar, yaitu dasar terbentuknya suatu negara.
Menurut Ir. Soekarno, bangsa Indonesia bukan sekedar satu golongan orang. Bangsa Indonesia ialah seluruh manusia-manusia yang menurut geopolitik yang telah ditentukan oleh Allah SWT, tinggal di kesatuannya, semua pulau-pulau Indonesia dari ujung utara Sumatera sampai Irian. Manusia Indonesia (yang saat itu) berjumlah 70 juta menjadi satu. Kita mendirikan Negara Indonesia, yang semua harus mendukungnya. Semua buat semua. Demikian pidato Ir. Soekarno dengan gaya yang berapi-api itu.
Kondisi saat ini sudah banyak berubah. Penduduk kita sudah jauh melampaui 70 juta seperti pada tahun 1945 dulu, dan sudah berkembang melampaui 135 juta seperti yang dikumandangkan oleh penyanyi dangdut H. Rhoma Irama beberapa dekade yang lalu. Sedangkan, menurut hasil Sensus Penduduk, bulan Mei 2010 penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa. Luar biasa jumlahnya. Tentunya jumlah penduduk yang besar ini tetap ingat dengan komitmen bersama yang dicetuskan founding fathers kita yakni menjadi Indonesia yang bersatu teguh atas dasar Pancasila.
(Nesa Maharani/MA KMI Diniyyah Puteri)