Assalamu’alaikum sobat, pernah senyum nggak? Pastinya dong, gimana rasanya habis seyum? Pasti senang kan. Semua orang di dunia ini pasti pernah tersenyum, walaupun itu senyuman pahit. Dan semua orang pasti menginginkan senyuman yang tulus dari hati seseorang, karena itu akan membuat hati sejuk, dan tenang.

            Dalam kehidupan sehari-hari, senyum ada beberapa versi, mulai dari senyuman yang tulus, senyuman yang pahit, seyuman yang kecut, dan lain-lain. Tapi pasti nggak ada orang yang menginginkan senyuman yang sinis dari orang lain. Karena walaupun itu sebuah senyuman, tapi terasa sangat menusuk apabila melihatnya. Tau nggak? Tersenyum itu juga baik untuk kesehatan, karena mengencangkan kulit wajah dan awet muda. Jadi, sering-sering dong tersenyum biar awet muda, tapi jangan senyum-seyum sendiri, nanti disangka orang aneh, hehe.. Terseyum juga dapat membuat otak kita tenang lho. Jadi apapun yang dihadapi, kita bawa santai aja, jangan dibikin pusing, karena otak kita akan menerima sugesti dari diri kita sendiri. Kalau kita beranggapan itu susah, maka otak kita akan merespon susah dan memang bakalan susah, apalagi ditambah cemberut. Tapi sebaliknya, kalau kita memberikan sugesti bahwa sesuatu itu mudah dan dibantu dengan seyuman yang ikhlas, Insyaallah semuanya akan berjalan lancar.

Di dalam agama, senyum juga sangat dianjurkan lho. Karena seyum itu adalah ibadah. Jadi, kalau kita sekali tersenyum, maka akan mendapatkan pahala, apalagi kalau kita sering terseyum kepada orang lain dengan hati yang ikhlas, pasti pahalanya makin banyak. Jadi, nggak ada ruginya kalau tersenyum. Orang yang mudah tersenyum juga akan disayangi banyak orang, karna senyum itu meningkatkan ukhuwah sesama manusia. Coba kita jarang tersenyum dan selalu cemberut, pasti nggak ada orang yang mau berteman dengan kita. Jangankan untuk berteman, menegur saja pasti mereka nggak mau kan?

Mau tau nggak caranya agar kita menjadi orang yang dermawan dengan senyuman. Pertama, tersenyumlah kepada semua orang yang kita jumpai, karena senyum itu meningkatkan ukhuwah, mulai dari orang yang lebih tua sampai yang lebih muda daripada kita dan itu akan membawa hal yang positif karena orang akan menganggap kita anak yang baik, tapi seyumnya adalah senyum yang ikhlas bukan yang dibuat-buat, apalagi menggoda, karna itu juga tidak bagus kelihatannya.

Kedua, setiap orang yang menyapa kita, balaslah dengan seyuman yang tulus, karena senyuman akan terasa lebih berarti daripada balasan dengan sapaan kembali. Coba saja kita lihat, jika kita menyapa seseorang dan dibalas dengan seyuman yang ikhlas, tapi di sisi lain kita menyapa seseorang tapi dibalas dengan satu kata “ya” namun ketus terdengarnya dan tanpa seyuman, mana yang kita suka? Pastinya kita lebih suka yang dibalas dengan senyuman yang tulus, karena itu terasa lebih berarti. Ketiga, apapun yang kita hadapi, walaupun itu susah ataupun mudah, hadapi dengan senyuman.

Jadi, marilah kita dermawan dengan seyuman, senyuman yang tulus dari hati, senyuman yang membuat hati orang tenang melihatnya, senyuman yang menginspirasi, yang membuat orang selalu rindu dengan senyuman kita, dan senyuman yang terasa sangat berarti, seperti senyuman Rasulullah saw yang membuat hati semua orang merasa tenang melihatnya. Dan jadilah kita sebagai seorang pemilik senyuman termanis dan tertulus yang dicintai banyak orang. Keep smile!

(Yetriani/MA KMI Diniyyah Puteri)