1907616 829772417096187 7340418600718896587 n

Jum’at, 20 Maret 2015. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri Padang Panjang mengadakan kegiatan pelatihan. Tema pelatihan tersebut adalah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dilaksanakan di ruang hijau kampus STIT Diniyyah Puteri. Dimulai dari jam 08.00 sampai 16.00 WIB. Peserta yang mengikuti kegiatan itu merupakan para guru dari Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah, Sungai Talang, Paninjauan, Kec. X Koto, Kab. Tanah Datar,dan seluruh mahasiswi STIT Diniyyah Puteri.

Kegiatan dibuka langsung oleh ketua STIT Diniyyah Puteri, Syarifatul Hayati. Pembicara merupakan seorang direktur di Inspirasi Consulting Bukittinggi sekaligus dosen di Universitas Negeri Padang (UNP). Psikolog tersebut bernama Yosi Molina yang telah banyak menangani berbagai kasus psikologi, khususnya yang dialami oleh anak-anak.

1525450 829774867095942 7148538409278672812 n

Tujuan dari pelatihan itu adalah menambah pengetahuan peserta tentang cara-cara memberikan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Selain itu ilmu yang didapatkan dari pelatihan itu akan diterapkan dan diaplikasikan di Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah. Sekolah tersebut membutuhkan bantuan pendidik-pendidik muda yang punya semangat sosial yang tinggi untuk mengembangkan ilmu mengasuh anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Mahasiswi STIT dipandang layak mendapatkan kepercayaan tersebut dan mampu menjalankan amanah berat itu.

Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah tersebut berdiri pada tahun 2012 didirikan oleh Yusni yang berada di Paninjauan X Koto, Tanah Datar. Saat ini jumlah guru di sekolah tersebut 7 orang dengan siswa yang berjumlah 27 orang. Alasan Yusni mendirikan sekolah luar biasa itu karena merasa iba dengan nasib anak-anak berkebutuhan khusus yang terlantar di jalanan dan anak-anak berkebutuhan khusus yang kurang diperhatikan orang tua mereka. Sekolah luar biasa tersebut menampung anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus, diantaranya tunarungu, tunadaksa, tunagrahita dan tunalaras.

Yosi Molina mengatakan bahwa yang terpenting dalam mendidik anak berkebutuhan khusus adalah penerimaan keadaan anak oleh orang tua dan kasih sayang yang tulus. Serta perlunya rasa sabar dalam mendidik baik bagi orang tua maupun guru. Pendidikan diberikan secara bertahap dan harus sesuai dengan jenis kebutuhan anak. Perlakuan terhadap anak pun harus dibedakan sesuai dengan kebutuhannya. Yosi Molina memberikan materi yang menarik dengan penuh semangat, sehingga tidak menimbulkan kejenuhan bagi para peserta. Meskipun kegiatan berlangsung cukup lama.

“Saya merasa bahagia bisa diundang di acara ini dan juga berterima kasih pada mahasiswi yang telah bersedia mengikuti pelatihan, meskipun di hari libur kampus. Saya dan juga para guru di Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah telah banyak berpengalaman dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus, namun dengan share dengan ibu Yosi Molina yang lebih tahu tentang teorinya, menambah ilmu kami untuk menerapkan cara-cara yang tepat. Saya juga terinspirasi untuk bisa menemukan cara baru yang lebih efektif,” ungkap Yusni selaku pendiri dan guru di Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah.

Semoga melalui kegiatan pelatihan itu, membuat para peserta bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan dan menambah semangat sosial untuk berbagi. Peduli terhadap sesama manusia terutama terhadap anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Harapannya peserta antusias menerapkan ilmu yang telah didapat pada pelatihan tersebut di Sekolah Luar Biasa Waraqil Jannah. Sehingga anak-anak berkebutuhan khusus lebih diperhatikan dan menunjang perkembangan mereka menjadi lebih baik. Amin. (Jummiati Oktariana/News Reporter)

ok salah satu mahasiswi sedang menyampaikan training

Kamis, 19 Maret 2015. Mahasiswi semester akhir STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang, mengikuti sidang trainer di ruang hijau kampus. Sidang trainer ini merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswi di kampus biru itu. Kemampuan menjadi trainer ini diberikan oleh kampus, sebagai pembekalan bagi mahasiswi jika nanti mengisi sebuah training atau acara-acara lainnya. Kegiatan bergengsi ini terlaksana berkat kerjasama STIT Diniyyah Puteri dengan Diniyyah Training Centre (DTC).

Di kampus agama khusus puteri itu, para mahasiswi benar-benar dilatihkan untuk bisa menghendle sebuah training. Dalam penampilannya, masing-masing mahasiswi mempersentasikan gambaran proposal sebuah training yang akan dilakukan, kemudian menshowkan contoh famplet acara dan memperagakan secara langsung materi yang akan ditrainingkan. Ketika mempersentasikan materi training, mahasiswi calon pendidik itu benar-benar menampilkan seperti gaya seorang trainer. Ditambah lagi dengan ice breaking yang unik dan menarik.

ok IMG 4554 edit

“Sidang yang cukup menantang, karena kita harus tampil berani di depan orang banyak. Selain itu ilmu ini juga sangat berguna bagi saya khususnya dan para mahasiswi lainnya ketika memasuki dunia kerja nantinya. Apalagi untuk seorang guru yang akan selalu tampil di depan muridnya. Tentunya harus membuat para murid semangat dalam belajar,” ujar Aisyah Martuti mahasiswi jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

“Saya benar-benar berterima kasih kepada segenap civitas kampus yang telah membekali saya ilmu public speaking, sehingga saya bisa tampil seperti sekarang. Ilmu ini benar-benar sangat berguna bagi saya,” terang Fitriani mahasiswi semester akhir asal Aceh.

Dalam sidang itu ada tiga tim penguji diantaranya dosen STIT dan tim DTC, yang sudah berpengalaman dalam bidang training dan public speaking. Setelah mahasiswi menampilkan persentasinya, masing-masing tim penguji akan menyampaikan kelebihan dan saran kedepannya agar lebih baik kepada peserta sidang trainer.

“Bahagia rasanya setelah selesai ujian ini. Apalagi saat sudah ada pengalaman pernah mengisi training sukses UN tahun lalu, jadi gak canggung lagi tampil di depan umum,” tutur Esti Pane mahasiswi asal Jambi.

Semoga mahasiswi STIT Diniyyah Puteri REY Padang Panjang, terus bersemangat untuk terus menggali potensi diri dan mempraktekkan semua ilmu yang sudah didapatkan. (Lelen Sartika Woyla, Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri REY Padang Panjang)

englishperfallan1

Senin, 16 Februari 2015. Diniyyah English Centre (DEC) laksanakan English Performance untuk santri Diniyyah Puteri.Event amazing ini dilaksanakan di aula Zainudin Labai sekolah khusus puteri tersebut.Acara ini bertemakan “It’s Time To Improve Your English”, waktunya para santri untuk menampilkan bakatnya berbahasa Inggris.

Acara pertama dibuka dengan penampilan alat musik khas Minang yaitu talempong. Setelah itu pembacaan ayat suci al-Qur’an, menyanyikan lagu mars Diniyyah Puteri, sambutan oleh Ainun Mardiyah S. Hum selaku koordinator DEC. selanjutnya penampilan mini drama, puisi, bercerita tentang pengalaman dan menyanyi yang semuanya dengan menggunakan Bahasa Inggris.

englishperfallan2

            “Saya sangat suka dengan sekolah ini, karena tidak hanya disibukkan dengan belajar, disini juga ada ekskulnya dan sekarang menampilan bakat santri dalam berbahasa Inggris. Disini juga sama dengan sekolah saya di Finlandia, mewajibkan peserta didik untuk menguasai tiga bahasa, salah satunya Bahasa Inggris. Saya berharap semuanya dapat lancar berbahasa Inggris”, ujar Allan Schneitz, Director, Learning Environment, Elisa Value, Elisa Corporation Helsinki, Finlandia.

englishperfallan3

            “Alhamdulillah, saya dapat menampilkan bakat saya dalam berbahasa Inggris dengan lancar, saya berharap semoga penampilan bakat ini terus dilakukan agar saya bisa melatih kemampuan berbahasa inggris dan menyiapkan untuk sidang munakasah, saat saya tamat di perguruan ini”, ujar salah seorang santri DMP.

            Semoga santri dapat terus mengembangkan bakatnya, dan dapat menggunakan Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari dan nantinya dapat mengikuti sidang munakasah yang diwajibkan oleh perguruan Diniyyah Puteri ini. (Neftin Srimayeni/ Diniyyah News Reporter)

20150205 101741a

Kamis, 5 Februari 2015, Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang kembali kedatangan tamudari IMPP Jakarta yang langsung disambut oleh Divisi Public and Relation. Kunjungan selama 3 hari itu, diawali dengan pertemuan dengan masyarakat Padang Panjang yang dihadirioleh para tokoh masyarakat.

Rombongan yang berjumlah 14 orang itu, berlatar pengusaha-pengusaha sukses yang merantau ke Jakarta dan sekitarnya. Beberapa diantara mereka adalah orangtua santri yang berada di Sekolah Diniyyah Puteri Mereka juga merencanakan pertemuan dengan Walikota dan Pemda Padang Panjang. Namun terkendala dengan schedule walikota dan hanya bertemu dengan pejabat Pemda.

Rombongan disambut di Diniyyah Puteri pada pukul 10.00 WIB, langsung berfoto bersama di area sekolah sambil menyaksikan kegiatan eskulsantri KMI. Sebagaimana biasanya, Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang mengundang rombongan untuk seremonial ekspose di ruang pertemuan.

Acara yang berlansung satu setengah jam itu, di dahului sambutan pembuka oleh Sekjen IMMP Bapak Ir. RafdiMeriSyarif, yang dilanjutkan sambutan resmi oleh KetuaUmum IMPP bapak H. Syahrizal. Dimana, kunjungan ini bertujuan mempererat silaturrahmi. Selain itu mereka juga bermaksud untuk melihat dan mengetahui bagaimana kegiatan lembaga, kinerja SDM, prestasi siswi dan mengenal seluk beluk Perguruan Diniyyah Puteri yang sudah berumur 91 tahun.

Serimonial eksposes yang berlansung selama 45 menit itu, mendapat sambutan dan apresiasi dari IMPP. Terlebih sambuta hangat yang diutarakan oleh Sekjen IMPP, “kami berterimakasih telah diterima di Perguruan Diniyyah Puteri dengan pelayanan yang ramah, mengajak kami mengelilingi Perguruan ini, yang ternyata sangat indah, bersih, nyaman, dan membuat perasaan bahagia ketika berada disini. Sebelumnya kami hanya mengetahui dan mendengar nama Diniyyah Puteri saja, kami belum mengetahui bagaimana kegiatan dan struktur yang ada di dalamnya. Dan kami ingin mendapatkan lebih banyak lagi informasi tentang Diniyyah Puteri ini dari Bapak nantinya.

Demikian juga ungkapan oleh ketua 5 IMPP, Bapak Ir. Sonny Jendriza Idroes, “Saya benar-benar merinding melihat ekspose yang disampaikan tadi, dimana selama ini kami hanya mendengar Diniyyah tapi tidak mendapatkan informasi yang seditel ini. Saya menjadi teringat dengan sekolah anak saya di Global Jaya Internasional School, sistim yang diterapkan disini hampir sama dengan sekolah anak saya, cuman ini versi Islamnya. Sungguh saya merasa beruntung datang berkunjung pada hari ini. ” Ungkap beliau dengan simpatinya.

Tidak cukup dengan itu, beliau yang sempat menjadi salah satu kandidat Walikota Padang Panjang tahun 2013 yang lalu, kembali memperakrab diskusi dengan pertanyaan, “Meskipun kami sudah menjadi seperti ini, kami masih merasa ada kekurangan dalam memanage lingkungan kerja. Yang ingin ditanyakan adalah bagaimana cara dan usaha Perguruan dalam mengatur kinerja, dan mempertahankan kondisi Diniyyah Puteri sehingga tetap Berjaya dan sukses sampai saat sekarang ini, serta dikenal oleh banyak kalangan?”

Dengan penuh keakraban, pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Bapak Fauzi Fauzan El Muhmmady yang mewakili Perguruan dalam penyambutan kunjungan IMPP, “Sebenarny usaha yang kami lakukan adalah selalu melakukan evaluasi. Dimana Departemen SDM, selalu mengevaluasi dan melakukan pendidikan profesi secara berkala dan continue. Tanpa melakukan itu, kami tidak akan bisa melakukan perbaikan untuk kedepannya.

Pertemuan yang berakhir pada pukul 12.15 WIB itu,didahului serah terima cendera mata dari Perguruan Diniyyah Puteri dan IMPP. Kemudian kegiatan berlanjut pada jamuan makan siang yang disponso rioleh Unit Restoran Berkah Unit Usaha Diniyyah Enterprise. (Zulmairici, S.Pd.I / Protokoler Public Relation DiniyyahPuteri Padang Panjang)

 

IMG 3842a

Secara terpisah, Fauziah Fauzan SE, Akt, Msi, menjelaskan dalam kertas kerjanya’ Kenali Anak Mu’ dalam sesi training bersama guru RA (TK), MI (SD), MTS DMP/SMP dan MA KMI Diniyyah Puteri, dihari yang sama menjelaskan bahwa  bayi lahir membawa 100 milyar sel otak yang belum berfungsi dan belum tersambung.

“Inilah tugas yang Allah berikan untuk setiap orang tua, yang harus menyambungkan sel otak satu sama lainnya. Otak perlu membangun Myelin, dan Allah memberikan kesempatan kepada orang tua untuk membuat Myelin bayi tersambung dan kuat dengan cara bercakap-cakap atau berkomunikasi dengan bayi selama proses hamil, atau memperkenalkan hal yang baru kepadanya.”Demikian dipaparkan Ibu Fauziah Fauzan SE, AKt, Msi, senin ( 26/1) di Aula Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang

Bayi yang selama di dalam kandungan yang sering diajak bercakap-cakap akan berbeda dengan bayi yang tidak pernah diajak berkomunikasi. Karenanya selama proses kehamilan, istilah ngidam yang macam-macam tidak perlu karena itu akan mempengaruhi perkembangan kejiwaan si bayi kepada perkembangan negatif. Justeru yang harus dilakukan si Ibu adalah memperbanyak membaca, bergerak, mengaji, bercerita kepada si Bayi, aktif dan kegiatan postif lainnya. Selanjutnya gerak bayi harus aktif selalu, karenanya, kalau bayi di bedong (baduang), akan rontok sel syarafnya.

            Dihadapan 200 guru dilingkungan Perguruan Diniyyah Puteri, Trainer Nasional ini, memaparkan lebih lanjut, bahwa yang menentukan kecerdasan anak diusia remaja dan dewasa adalah pola asuh yang dilakukan orang tua dan guru sejak bayi umur 0 – 11 tahun, yang disesuaikan dengan perkembangan otak anak. Maka cara pengasuhan yang dilakukan harus sesuai dengan domain (perkembangan otak) anak dengan melakukan berbagai aktivitas yang bisa mengembangkan 8 (delapan ) kecerdasan otak.

            Kegiatan lain yang dihindari pada anak usia 0-2 tahun adalah larangan memberikan mainan dengan baterai yang dapat bergerak sendiri karena usia ini bayi harus melihat benda bergerak karena ia sendiri yang menggerakkannya dengan mendorong pakai tangannya. Bayi yang melihat benda bergerak tanpa ia sendiri yang menggerakkannya akan membuat dia dewasa nanti suka sesuatu yang instan dan tidak punya daya usaha.

Dia menyarakan kalau bayi sedang fokus melihat tangan dan jarinya, jangan diganggu atau diajak ngobrol, biarkan dia fokus dengan pengamatan tubuhnya. Kemudian hindari membedong bayi karena dapat memangkas perkembangan sensori motor dan kecerdasan otak anak.

            Pada jenjang usia 2-7 tahun, anak sudah harus diajarkan tentang konsep diri yang benar sehingga anak harus mendapatkan modeling yang kuat tentang bagaimana kegiatan di dunia ini, makanya setiap orang yang masuk ke ruangan bayi, maka orang tua atau guru harus berjalan dengan benar, muka ceria, selalu tersenyum, dan menggunakan kata-kata yang standar karena pada masa ini anak belajar mengamati semua hal.

Jika hal ini tidak dilakukan, maka dewasa nanti anak akan ambigu tentang dirinya sendiri. Kalau salah penanganan pada masa ini, saat dewasa anak akan berkepribadian ganda. Hindari juga menceritakan sesuatu hal negatif ketika kita bersama bayi. Jangan angkat telpon saat mengendong bayi, namun letakkan bayi, kemudian angkatlah telpon ditempat yang agak jauh dari si bayi.

Pemahaman tentang dunia bayi dan pola pendidikannya akan mempengaruhi kepribadiannya saat dewasa nanti. Kita banyak abai, dan boleh jadi banyaknya persoalan yang kita hadapi di sekolah, karena cetak biru siswa dan disaat penangangannya tidak tepat, baik dari orang tua maupun dari guru. Oleh karena itu, Diniyyah Puteri melalui School Of Teacher, mengingatkan setiap guru, orang tua, dan mahasiswa yang ada di lingkungan Diniyyah dan   publik Sumatera Barat serta setiap calon guru, harus   untuk mendalami pengetahuan Psikologi atau ilmu jiwa anak secara utuh, papar Laili Ramadani, S.Pd.I, MA.