Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang

Kamis, 20 Maret 2014. Dalam rangka menjalankan program bahasa Arab, STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang menyiapkan sepuluh orang instruktur. Instruktur itu berasal dari mahasisiwi STIT Diniyyah Puteri sendiri yang sudah dilatih terlebih dahulu. Masing-masing instruktur mendapatkan mahasiswi yang akan dilatihnya. Program Bahasa Arab ini dihendle langsung oleh bapak Yendri Junaidi Lc, MA selaku Pembantu ketua III, yang juga sebagai dosen Bahasa Arab.

Bisa berbahasa Arab merupakan salah satu persyaratan untuk lulus di Kampus Biru tersebut. Karena nantinya mahasiswi yang akan menamatkan Strata 1 harus presentasi skripsi dalam tiga bahasa, yaitu, bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. Semoga dengan adanya program bahasa Arab ini membuat mahasiswi STIT Diniyyah Puteri semakin lancar berbahasa Arab dan bisa mempraktekkannya. (Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter)

Kamis, 20 Maret 2014. Seluruh mahasiswi STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang berkumpul di kampus, dalam rangka kajian keislaman. Kajian keislaman ini diisi oleh dosen STIT Diniyyah Puteri secara bergiliran. Pada minggu ini diisi oleh pembantu ketua III yaitu bapak Yendri Junaidi, Lc, MA. Beliau menyampaikan tentang keutamaan membaca, sebagaimana firman Allah SWT yang pertama turun yakni surat Al-A’laq ayat 1-5 yang memerintahkan tentang membaca. Beliau juga memotivasi mahasiswi untuk membaca karena dengan membaca akan menambah wawasan. “Beberapa rumah sakit di Eropa sengaja menyediakan perpustakaan mini dekat ruang tunggu pasiennya, agar pasiennya bisa membaca beberapa buku. Bahkan pakar di Eropa menjadikan membaca sebagai terapi kesehatan. Pasalnya, ketika seseorang membaca, dia akan mendapat sesuatu yang baru dan itu akan mempengaruhi kesehatannya,” jelas ustad tersebut.

Semoga setelah mengikuti kajian keislaman tersebut, membuat para mahasiswi STIT Diniyyah Puteri semakin cinta membaca. Sehingga membaca bisa menjadi budaya dan akan lahir para pendidik berjiwa emas yang kaya akan ilmu serta wawasan.(Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter)

Majalah Dinteen kembali terbit. Kali ini sudah edisi 11. Berbagai macam rubrik yang spectacular disajikan oleh reporter Dinteen. Majalah ini terbit setiap bulan. Bagi sahabat-sahabat yang ingin memiliki Dinteen, silahkan saja datang ke Diniyyah Research Centre (DRC). Harganya sangat terjangkau, cukup mengeluarkan uang seharga Rp.5000, berbagai informasi bisa didapatkan. Informasi-informasi yang disajikan tidak hanya seputar Diniyyah Puteri, akan tetapi juga dalam dan luar negeri.

“Senang sekali menjadi reporter Dinteen, bisa mewawancarai banyak orang yang sebelumnya kita tidak kenal, jadi tambah banyak kenalan. Satu lagi, bisa uji mental kita untuk bersabar dalam mewawancarai orang,” tutur Annisa Amalia selaku reporter Dinteen. “Dengan adanya Dinteen, bisa sebagai wadah mengembangkan diri. Seperti bisa jadi trainer menulis yang dibagikan ke sekolah-sekolah lain,” ucap Adillah Andika Nasir salah seorang reporter Dinteen. Semoga pembaca setia Dinteen semakin banyak dan Dinteen makin dikenal oleh masyarakat luas. Amiin. (Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter)

Rabu, 12 hingga 15 Maret 2014, seluruh Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang mengikuti kegiatan super camp. Camp kali ini sangat khusus dan spektakuler disiapkan untuk para calon guru.

Setiap sesinya, para peserta super camp disuguhi agenda-agenda yang menantang. Para peserta tidak hanya menyiapkan diri untuk mengikuti materi camp, akan tetapi juga dituntut untuk menyiapkan mental. “Super camp ini menyenangkan, sekaligus membangkitkan motivasi yang selama ini terpendam. Disamping itu juga meningkatkan ukhuwah diantara sesama,” ujar Dina Hudayani mahasiswi semester akhir.

“Keren abis, seru, asyik, menambah banyak pengetahuan, selalu ada hikmah setiap sesinya, membuat kita berfikir positif, dan berbuat lebih baik,” komentar Firna Salsabila Nasution, mahasiswi semester VI PGRA.

Nur Dalima, mahasiswi semester enam asal Nangroe Aceh Darussalam, mendapatkan doorprice tiket return Padang-Kuala Lumpur dari ibu Pimpinan Fauziah Fauzan. Hal itu juga menjadi pemicu semangat peserta camp lainnya untuk terus bersemangat dan berusaha menjadi peserta terbaik. Tepat hari ketiga, seluruh mahasiswi dinyatakan lulus melalui program super camp dan dilantik oleh Ketua STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah. Semoga mahasiswi STIT Diniyyah Puteri semakin maju dan semakin mempersiapkan diri menjadi pendidik yang berjiwa emas.(Lelen Sartika Woyla/Reporter Diniyyah News)