foto OSIS MAN 2 Batu Sangkar

Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Batusangkar mengadakan Training Leadership latihan dasar kepemimpinan (LDKS) untuk para peserta OSIS periode 2013/2014. Training berlangsung di Bukit Gombak Kwarcap Kabupaten Tanah Datar. Acara berlangsung selama 3 hari, mulai dari 20 Februari s/d 02 Maret 2014.

 

            Kali ini sekolah MAN 2 Batusangkar mempercayakan training ini kepada salah seorang alumninya yaitu Zatria Nasriza dan timnya dari STIT Diniyyah Puteri. Acara berlangsung sangat menyenangkan dan disambut antusias oleh peserta. Tujuan dilaksanakan training ini menambah wawasan siswa-siswi dalam berorganisasi dan memahami cara berorganisasi. Acara resmi dibuka oleh kepala sekolah MAN 2 Batusangkar. Setelah itu dilanjutkan dengan sajian materi kepemimpinan dan juga bintang hidup. Disamping materi tersebut, panitia pelaksana juga menyiapkan permainan yang menyangkut dengan materi dengan ice breaking.

 

Namun tidak hanya itu terobosan yang dibawa oleh para trainer, pada kesempatan ini trainer menerapkan kebiasaan yang telah didapat di Perguruan Diniyyah Puteri seperti shalat Tahajjud, tidak membuang sampah sembarangan, menyusun sandal dengan rapi, menghabiskan makanan dan silent time. Hari terakhir training leadership ditutup dengan acara api unggun, penampilan bakat, dan puncak acaranya yaitu muhasabah. Melalui kritik dan saran yang diminta oleh para trainer, hampir 100 % peserta OSIS tersebut menyatakan respon positif seperti komentar Aqid Alqodri, salah seorang peserta, “Sangat senang sekali mengikuti training ini, saya merasakan perubahan dalam diri saya.

 

            Semoga dengan adanya training ini, selain menambah wawasan pengurus OSIS dalam berorganisasi juga meningkatkan rasa percaya diri dan yang lebih penting ilmu yang didapatkan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari secara berkelanjutan. (Patra Hayati/Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri)

 

DTQ juga pernah memberikan pembekalan selama 3 tahun belakang kepada para Imam dan Khatib sebanyak 70 orang /angkatan (selama 3 angkatan) yang merupakan utusan dari 3 sampai 5 kabupaten di Riau, dalam moment Training Imam dan Khatib dengan materi “Hidup Berkah bersama Al Quran,” sebuah program CSR pabrik kertas terbesar di dunia, PT. Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP), yang berada di Pangkalan Kerinci. Training yang dilaksanakan di Aula Badan Pelatihan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) PT. RAPP sudah berlangsung sejak 2011 hingga 2013 kemarin,  sebelum Bulan Ramadhan setiap tahunnya, atas undangan Direktur CSR PT. RAPP, Amru Mahalli.

Tidak hanya berkhidmat melayani santri dan internal Diniyyah Puteri dalam meningkatkan kualitas bacaan dan hafalan Al Quran, program pembinaan Al Quran untuk pihak luar juga dipenuhi. Adalah permintaan khusus dari Sekolah Menengah Agama Islam Ad Diniah Al Islamiah (SMADI) kampung Lalang Padang Rengas Perak Malaysia, kepada Perguruan Diniyyah Puteri untuk juga turut mencetak generasi penghafal Al Quran dilingkungan sekolah mereka. Perguruan Diniyyah Puteri mengirimkan 6 orang tim guru Tahfizh sejak 2 tahun terakhir ke Malaysia, yakni 2012 dan 2013 dalam kegiatan Training Camp Tahfizh. Desember 2013 lalu, tim DTQ selama tiga pekan bermukim di Perak Malaysia untuk membina sebanyak 80 orang pelajar baik dilingkungan SMADI maupun pelajar diluar SMADI untuk menjadi generasi penghafal Al Quran. Dalam kegiatan tersebut, selama 3 pekan, peserta ada yang tembus hafalan 5 juz. Yang paling rendah, minimal 1 juz. Rombongan DTQ yang diutus ke Perak khusus tahun kemarin, yang dibawah Pimpinan Delegasi tim DTQ, Fauziah Fauzan SE, AKt Msi, adalah H .Yendri Junaidi, Lc, MA(Pembantu Ketua II STIT Diniyyah Puteri), Roni Patihan, Lc Al Hafizh (30 juz, Guru MA.KMI Diniyyah Puteri), Syafrialdi, S.Pdi (Guru Madrasah Ibtidaiyyah Rahmah El Yunusiyyah), Rahayu Susanti ( Ummi Asrama yang juga Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri,10 juz) , Mulya Sari dan Fadillah ( juga Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri yang memiliki hafalan diatas 5 juz). Pada program DTQ pertama, tahun 2012, kegiatannya diikuti 70 peserta Pelajar Perak dan ditutup oleh Menteri Hukum dan HAM Malaysia, Dato Seri Mohammad Nazrey B. Tan Sri Abdul Aziz, yang sekarang menjadi Menteri Pelancongan Malaysia.

            Sekarang tim DTQ dan guru Tahfizh tak kurang 20 orang terus melakukan penggemblengan tiada henti dengan semangat dan niat baru untuk mendidik dan mencetak generasi penghafal All Quran. Semoga, generasi Muslimah para penghafal Quran tumbuh dan berkembang dari Diniyyah Puteri Padang Panjang untuk Indonesia dan dunia. (Ahmad)

Direktur DTQ yang baru, Erwita Dewiyani yang juga mantan Presiden Mahasiswa BEM STIT Diniyyah Puteri, menuturkan untuk memberikan keberkahan kepada santri, orang tua dan Institusi Diniyyah Puteri, sejak diawal masuk, program wajib hafal Al Quran dengan minimal hafalan 3 juz selama menimba ilmu di Diniyyah Puteri sudah diberlakukan sejak 2008 silam. Dapat dipastikan, setiap santri kelas IX MTS DMP dan SMP Diniyyah Puteri atau kelas XII MA KMI Diniyyah Puteri, yang akan mengambil ijazah adalah yang telah memenuhi target minimal hafalan 3 juz. Ini program wajib yang telah disampaikan diawal Santri mendaftar di Diniyyah Puteri.

            Sambung muslimah kelahiran 24 Mei 1987 di ujung Gading Pasaman Barat ini, menambahkan bahwa untuk merealisasikan hal itu, setiap santri telah diklasifikasikan menurut kemampuan mereka dalam menghafal Al Quran, yakni untuk santri reguler atau santri pada umumnya baik tingkat MA. KMI maupun MTS DMP dan SMP Diniyyah Puteri, yang bacaan dan hafalannya standar, dalam sepekan, mereka diharuskan menyetor hafalan Al Quran, minimal sepertiga halaman dalam sekali setor kepada Guru tahfizh. “Dengan demikian, jika tidak ada hambatan, target hafalan 2 juz dalam 3 tahun akan tercapai,” ujar ummi Dewi sapaan akrabnya.

Sedangkan santri I’daad, yang mempunyai kualitas hafalan dan bacaan lebih unggul dari santri reguler, biasanya dipersiapkan masuk asrama khusus, Mulazamah, dengan  program setor hafalan minimal setengah juz Al Qur’an setiap kali setor, dengan target hafalan selama 1 semester, 1,5 ( satu setengah) juz, dan selama 3 tahun, insya Allah akan mencapai 9 juz.

Sementara untuk santri yang telah berada di Asrama Khusus Mulazamah,  yang rata-rata kualitas bacaan dan hafalan lebih unggul, menyetor hafalan sebanyak 1 halaman Qur’an setiap kali setor dengan target 1 semester 3 juz atau selama 3 tahun insya Allah akan mencapai 18 juz. Tahun 2011, telah diwisuda sebanyak 118 santri, dari 2 juz hingga 10 juz. Tahun 2012, ada 70 santri diatas 4 juz diwisuda. Dan khusus tahun 2013 kemarin sebanyak 100 santri diwisuda tahfizh dengan hafalan diatas 5 juz, diraih sebanyak 72 orang dari yang berjumlah 100 peserta wisuda.

Biasanya santri Mulazamah, jumlah hafalan mereka, bisa mencapai 15-20 juz yang kebanyakan diraih oleh santri tingkat MA.KMI Diniyyah Puteri sejumlah 48 santri. Misal, Nurul Azmita(XII IPA, 19 juz), Ratna Syafri (XII Studi Timur Tengah/keagamaan,20 juz), Fiska Julian Tasari ( XII IPA, 17 Juz), Isnillah Dara Feoja (XI IPA 16 juz), Zsa-Zsa Indah Fadillah (XII, IPS, 16 Juz, peraih medali perunggu tingkat Nasional, kompetisi Sains Madrasah (KSM) bidang studi Ekonomi di Malang November 2013 lalu), Anisa Fauziah (XII IPA, 15 juz) dan Siti Aisyah (XI STT, 15 juz). Sedangkan Tingkat MTS DMP dan SMP Diniyyah Puteri, yang juga warga asrama Mulazamah, memiliki hafalan mulai hafalan tertinggi 13 juz hingga terendah 4 juz. Jumlah hafalan ini terus meningkat setiap tahunnya.

Alhasil Diniyyah Puteri memiliki Santri penghafal Al Quran mencapai ratusan orang tiap tahunnya dari jenjang pendidikan berbeda. Sejak tahun 2009, Diniyyah Puteri telah memiliki alumni MA. KMI Diniyyah Puteri yang hafalannya mencapai 10 juz, atas Rahmi Yuan, yang sekarang kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan hafalan 14 juz. Kemudian tahun 2010, alumni atas nama Resminarti yang diterima di IPB, peraih beasiswa 200 juta dari Kementrian Agama Republik Indonesia hafalannya 10 juz. Tiga orang alumni yang menimba ilmu ke Al Azhar Kairo, Mesir, tahun 2012 kemarin hafalannya diatas 10 juz dan banyak lagi alumni tersebar  dengan hafalan berbeda.

            Program rutin pembinaan yang juga diterapkan DTQ untuk membangun iklim penghafal Al Quran di lingkungan Diniyyah Puteri adalah program setoran hafalan sekali sepekan, Murajaah Jama’I (Mengulang bacaan dan hafalan bersama), Muraajaah (Mengulang hafalan secara pribadi), tilawah jama’I (membaca Al Quran bersama setiap pagi secara bersama), Tilawah fardhi (membaca secara pribadi), Tasmi’ perhalaqoh ( Mendengar/menyimak bacaan per kelompok) dan Taujih Qur’ani per Halaqoh (Nasehat Qur’ani per kelompok). Program penunjang lainnya, Wisata Qur’ani, Camp Tahfizh, Murokkaz, Mabit dan Ujian Tahfizh. Khusus ujian Tahfizh dalam kegiatan Musabaqoh Hifzhil Qur’an (MHQ) akan dilaksanakan kepada semua santri sebagai bentuk pertanggungjawaban kualitas hafalan mereka dalam sebuah sidang yang dihadiri oleh guru tahfizh senior dan disaksikan oleh para undangan. Ujian Tahfizh juga berlaku untuk guru dan karyawan yang akan menambah hafalannya.

Perjalanan dan kiprah Divisi Diniyyah Tahfizhul Qur’an (DTQ) Perguruan Diniyyah Puteri dalam melahirkan dan membentuk generasi penghafal Al Quran sudah direncanakan sejak tahun 2003 silam, saat tonggak perubahan Reengineering Perguruan Diniyyah Puteri dipancangkan oleh Fauziah Fauzan, SE, Akt, Msi yang masa itu menjabat sebagai Wakil Pimpinan Perguruan.

            Proses persiapan untuk membentuk divisi yang akan membina para santri penghafal Al Qur’an baru benar-benar terealisasi pada tahun 2008, tatkala divisi ini diresmikan oleh Syaikh Ibrahim As Syuraim, Imam Besar Masjidil Haram Mekah yang ditandai dengan penandatanganan prasasti DTQ, tepatnya pada tanggal 29 Juli 2008 silam, di Aula Zainuddin Labay El Yunusiy.

            “ Alhamdulillah Sejak 2008 hingga 2014 sekarang, DTQ, telah mencetak ratusan santri penghafal Al Quran dilingkungan Perguruan Diniyyah Puteri, mulai jenjang siswa Taman Kanak-Kanak, Madrasah Ibtidaiyyah Rahmah El Yunusiyyah, Tingkat MTS. DMP dan SMP Diniyyah Puteri, MA. KMI Diniyyah Puteri, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Diniyyah Puteri. Tidak hanya ditujukan untuk para Siswa atau Santri, para Guru, Dosen dan Karyawan juga dibina untuk menjadi penghafal Al Quran,” ungkap Erwita Dewiyani Al Hafizhah, S.Pd.I, Direktur DTQ yang baru.

            Hal senada juga disampaikan oleh Fauziah Fauzan, SE, AKt, Msi, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, bahwa dalam setiap moment milad (Ulang Tahun ) Perguruan Diniyyah Puteri sejak 2009 silam sampai 2013 kemarin, selalu digelar acara wisuda (Tasyakur) khusus untuk para penghafal Al Quran di dalam acara resepsi yang digelar setiap tanggal 1 November yang biasanya dihadiri oleh ratusan undangan dari berbagai Pejabat, Tokoh, lintas organisasi dan lapisan Masyarakat.

            Teristimewa, ungkap muslimah enerjik ini, mengatakan bahwa milad ke -90 Perguruan yang diselenggarakan tanggal 2 November 2013 kemarin, acara wisuda para penghafal Al Quran kian bergengsi karena langsung dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia sendiri, Drs. Surya Dharma Ali, MS di Aula Perguruan Diniyyah Puteri, yang turut mengucapkan selamat kepada Santri, Guru dan Karyawan yang ikut diwisuda. Peserta wisuda rata-rata telah memiliki hafalan diatas 5 juz, diantaranya sebanyak 70 orang di dominasi oleh para Santri tingkat MTS DMP dan SMP Diniyyah Puteri , MA. KMI   Diniyyah Puteri dan STIT Diniyyah Puteri.

            Dan saat itu juga, DTQ secara perdana telah menghasilkan seorang penghafal Al Quran 30 juz atas nama Erwita Dewiyani, S.Pd.I, Alumni STIT Diniyyah Puteri yang sekarang menjabat sebagai Kepala Asrama Perguruan dan Direktur Diniyyah Tahfizhul Qur’an.