DSC 0282

20 Februari 2014, organisasi PKM (Persatuan Kuliyatul Mu’allimat) MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang merayakan ulang tahun yang ke-77. Acara dibuka langsung oleh pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, ibu Fauziah Fauzan El Muhammady di aula Zainudin Labai El Yunusy.

DSC 0292

            Seluruh santri MA KMI mengikuti rangkaian acara yang berlangsung dari jam 09:00-12:30 WIB tersebut. Dan tentunya mereka juga disuguhkan hiburan yang sangat menarik. Seperti rebana, nasyid, drama singkat, tari, dan banyak lagi penampilan lainnya.

DSC 0305

 

            Harapan dari acara ini adalah semakin akrabnya antara guru-guru MA KMI, pengurus dan juga anggota PKM. Juga semoga kedepannya program-program yang direncanakan akan lancar terjalankan. (Annisa Amalia/MA KMI Diniyyah Puteri)

kegiatan mandiir 2

Dalam rangka mengikuti kegiatan training Super Santri Camp angkatan IV, Diniyyah Puteri mengarahkan peserta yang merupakan santri untuk latihan mandiri di daerah Baruah, Pandai Sikek. Acara tersebut diadakan pada hari Jumat, 14 Februari 2014. Dalam kegiatan tersebut, para santri harus mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang. Beragam pekerjaan mereka lakoni, seperti berkebun, membersihkan masjid dan sekolah-sekolah di sekitar daerah Baruah.

Sebelum kegiatan tersebut berlangsung, setiap peserta SSC yang merupakan santri kelas VII MTs. DMP/SMP dan X MAKMI Diniyyah Puteri berkomitmen di hadapan Pimpinan Diniyyah Puteri. Seluruh peserta tanpa terkecuali berkomitmen untuk mendapatkan uang sebesar 150.000 ribu rupiah perkelompok. Jika nominal uang yang didapatkan tidak mencapain target, maka para peserta tidak diperkenankan mendapat jatah makan malam di hari tersebut. Hal tersebut ditempuh agar para santri semakin semangat untuk mencapai target dari hasil kegiatan mandiri yang dilakukan.

kegiatan mandiir 3

Kegiatan mandiri ini diadakan sebagai upaya agar para santri semakin bersyukur atas apa yang dimiliki dan menghargai hasil jerih payah kedua orangtua. Tak hanya itu, kegiatan ini juga memberikan dampak besar bagi para santri, mereka jadi semakin sadar bahwa mencari uang bukanlah hal mudah. Untuk itu mereka harus pandai mengggunakan uang sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan.

kegiatan mandiir 1

Setelah kegiatan mandiri ini selesai, para santri diminta menulis surat untuk kedua orangtua di rumah. Di dalam surat yang ditulis, para santri bercerita pengalaman mereka mencari uang di siang harinya, lalu memohon maaf kepada kedua orangtua atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat selama ini. Di dalam surat tersebut juga tertulis, bahwa mereka akan senantiasa berusaha untuk menjadi anak yang semakin dibanggakan. (Resti Khairunnisa/Reporter Diniyyah News)

leadership 2

Menjadi pemimpin bukanlah hal mudah.” Hal inilah yang terbesit di benak para peserta Training Leadership Camp (TLC) angkatan kedua. Para peserta tersebut merupakan santriwati kelas VIII MTs.DMP-SMP Diniyyah Puteri. Selama kegiatan training leadership camp berlangsung, para santri dilatih untuk menjadi leader yang baik, yang tidak hanya mementingkan diri sendiri. Selain itu, para santri juga dilatih untuk menjadi pemimpin berintegritas tinggi. Karena memang Indonesia tengah membutuhkan pemimpin yang tak hanya berorasi ketika hendak pemilu saja, tetapi memang berkomitmen terhadap apa yang telah dikatakan.

Acara Training Leadership Camp dimulai pada tanggal 17 hingga 19 Februari 2014 di Perguruan Diniyyah Puteri. Adapun coach yang melatih para peserta adalah, ibu Fauziah Fauzan yang merupakan pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri. Di hari pertama kegiatan tersebut, para santri dipertemukan langsung dengan para leader di kota Padang Panjang. Tepat pukul 08:00 WIB, para santri sudah hadir di gedung pertemuan DPRD Padang Panjang untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan pemimpin rakyat di tempat tersebut. Beragam pertanyaan dilontarkan para santri kepada ibu Busmawati, S.Pd yang menjabat sebagai wakil ketua DPRD, beliau menggantikan bapak ketua DPRD yang berhalangan hadir pada saat itu. Para santri bertanya layaknya seorang pemimpin daerah kepada wakil rakyat. Mereka berusaha memastikan jika jawaban atas pertanyaan yang mereka lontarkan sesuai dengan fakta yang ditemukan di lapangan.

leadership 1

Setelah bertemu dengan para leader di kantor DPRD, para santri lantas mengunjungi Balai Kota Padang Panjang. Di tempat tersebut, mereka disambut oleh bapak wakil walikota, yaitu bapak Dr. Mawardi. Tak hanya bapak wakil walikota yang hadir, bapak kepala Dinas Pendidikan dan bapak kepala Departemen Agama Padang Panjang turut hadir untuk berdiskusi langsung dengan para santri kelas VIII MTs DMP-SMP Diniyyah Puteri.

leadership

Tetapi sayang, dengan berbagai rangkaian acara dan aturan yang harus diikuti selama kegiatan training leadership, di akhir pelantikan hanya 11 orang peserta yang lolos. Hal tersebut disebabkan kegagalan para peserta untuk menjaga silent time yang telah ditetapkan. Meskipun 104 orang peserta belum lolos dan harus mengulang di waktu yang telah ditetapkan, mereka tetaplah para leader yang bertanggung jawab terhadap kesalahan dan komitmen terhadap aturan. (Resti Chairunisa/Reporter Diniyyah News)

DSC 0086

Penertiban standar pakaian maupun seragam para santri kembali dilakukan. Sabtu, 01 Februari 2014 menjadi hari pengukir sejarah baru bagi para santri setelah sekian lama tidak dilakukan pemeriksaan besar-besaran (PBB). Upaya penertiban yang dilakukan pihak sekolah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketertiban para santri, sehingga tidak lagi ada peraturan mengenai pakaian yang dilanggar.

Perhatian serta ungkaan kasih sayang adalah asas yang melatarbelakangi kegiatan ini berlangsung. Hal ini dianggap penting untuk diperhatikan, sebab pakaian merupakan salah satu cerminan diri seseorang. Diniyyah Puteri senantiasa berupaya meningkatkan mutu peserta didik yang dihasilkannya. Baik melalui aspek spiritual, mental serta integritas yang tinggi.

MAKMI melakukan kegiatan di halaman sekolah, sedangkan lapangan basket dijadikan tempat berkumpulnya para santri MTsDMP dan SMP. Seluruh guru berperan aktif dalam pemeriksaan intensif tersebut. Bagi para santri yang memakai pakaian yang tidak memenuhi standar peraturan perguruan, maka pakaian tersebut akan disita dan diganti dengan pakaian baru yang lebih memenuhi standar yang ditetapkan. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar para santri selalu merasa diperhatikan. Semoga saja, dengan diadakan pemeriksaan rutin, para santri semakin sadar dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. (Resti Chairunisa/Reporter Diniyyah News)

pembukaan ekskul

Kamis, 16 Januari 2014, pengurus PMDS melakukan penerimaan daftar ulang ekskul para santri untuk semester 2. Kegiatan tersebut berlangsung atas kerjasama antara Diniyyah Counseling Centre (DCC) dengan wakil kepala bidang kesiswaan MTsDMP dan SMP Diniyyah Puteri. Pada kegiatan tersebut para santri wajib mendaftarkan kembali nama mereka untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk pengembangan bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Sebelum pendaftaran tersebut dimulai, para santri diberikan arahan oleh para konselor masing-masing. Expo seluruh ekskul yang akan menjadi pilihan serta penjelasan tiap-tiap kurikulum juga dijelaskan secara rinci oleh konselor.

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan terbagi menjadi dua bagian, yaitu ekskul bidang akademik dan non-akademik. Untuk sistem penilaian sikap dan perkembangan para santri ketika ekskul pun tidak sembarangan diberikan oleh instruktur. Di Diniyyah Puteri, kegiatan ekskul sudah terstruktur dan memiliki kurikulum. Diakhir semester juga akan ditampilkan bakat para santri yang dikembangkan melalui ekskul, yang nantinya juga akan diberikan sertifikat.

Para santri sangat antusias ketika mendaftarkan diri mereka mengikuti beragam pilihan ekskul yang sesuai dengan minat dan bakat dimiliki. Selain untuk mengetahui kegiatan pengembangan diri apa saja yang diinginkan dan diperlukan santri agar bisa disalurkan pihak sekolah, mereka juga dilatih untuk menerapkan kebiasaan mengantri dengan tertib dan benar dimanapun dan kapanpun. Sedari dini mereka sudah diajarkan menerapkan hal-hal sederhana yang akan menjadi sebuah kebiasaan di masa depan mereka kelak. (Resti Chairunisa/Reporter Diniyyah News.)