Insya Allah, jika tidak ada halangan, Jumat, 28 februari 2014, pukul 13.30 WIB, di Aula Zainuddin Labay El Yunusiyyah, akan digelar grand launching ;”Kumpulan Puisi 3 Bahasa Karya Taufiq Ismail dibawah judul “Debu diatas Debu”.

            Tidak hanya Taufiq Ismail yang tampil   sebagai pembicara, hadir Prof DR Sangidu, Guru Besar Sastra Arab UGM. Kemudian, Prof. DR. Nabila Lubis, Penerjemah dan Guru Besar Sastra Arab UIN dan Fauziah Fauzan, SE, AKt, Msi, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang.

            Sebagaimana dikutip dari Media Online, Rima News, Taufiq Ismail meluncurkan 1 buku terjemahan kumpulan puisi dalam Bahasa Arab dan 3 jilid dalam Bahasa Inggris. Buku puisi yang dalam Bahasa Indonesia berjudul "Debu diatas Debu" ini diterbitkan Horison, memuat karya puisi Taufiq Ismail selama 60 tahun masa berkarya.

Terjemahan bahasa arab dengan judul "Turab Fawqa Turab" dilakukan oleh Prof. Dr. Nabilah Abdul Fattah Lubis, Guru Besar Sastra Arab UIN Jakarta. Sedangkan dalam Bahasa Inggris berjudul "Dust on Dust" diterjemahkan Prof. Dr. Amin Sweeney, Pensiunan Guru Besar Sastra Melayu Indonesia di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.

Taufiq Ismail mempersembahkan buku tersebut untuk kedua orang tuanya. Adapun alasan mengapa buku tersebut diberikan judul "Debu diatas Debu", dalam pandangan Taufiq Ismail terhadap alam raya, bumi yang merupakan partikel didalam sistem galaksi semesta ini dapat diibaratkan bagai sebutir debu. Manusia merupakan mikro debu yang melekap dan merayap di Bumi itu. Dia debu di atas debu.

            Kegiatan ini diselenggarakan, kerja sama Diniyyah Research Centre (DRC) dengan Rumah Puisi Taufiq Ismail. Kegiatan ini bersifat gratis untuk para Akademisi, Pelajar, Mahasiswa, Sastrawan dan Budayawan untuk menyimak karya sang sastrawan produktif ini.

DRC, walau selama ini dikenal sebagai penerbit buku motivasi untuk kebutuhan training eksternal, peran ke dalam juga sangat banyak, antara lain memberikan bimbingan bagi santri MTS. DMP-SMP dan MA. KMI Diniyyah Puteri dalam menghasilkan karya sastra atau jurnalistik seperti Puisi, cerpen, opini dan artikel. Semua karya santri itu telah hampir 100 lebih dipublikasikan di Harian Singgalang Masuk Sekolah(SMS), yang edisi terbitnya tiap hari rabu.

            Tidak hanya itu, selama dibawah kepemimpinan Fauzi Fauzan, S.Fil, Lc, DRC juga telah sukses menerbitkan majalah/tabloid “ Dinteen”, sebuah tabloid sastra dan karya jurnalistik santri yang bercita rasa nasional. Dinteen telah memasuki tahun ke tiga sejak 2012 silam diterbitkan. Selain itu, DRC juga menjadi lembaga konsultan pendidikan bagi sekolah-sekolah yang perlu bantuan penanganan untuk menata ulang sistem dan menyelesaikan persoalan klien untuk kembali berkembang dan maju.

            Sementara untuk Pengaruh eksternal, DRC telah menerbitkan 6 buku seri motivasi. Antara lain, Buku Seri Parenting Skill, “Mengasuh dengan Bahasa Cinta,” karya Fauziah Fauzan SE, Akt, MSi, dengan Eva Delva,M. M.Pd, “How to Deal with Teenagers “( Menaklukan Remaja dengan Damai), “Personal Healing “ (Menjadi Pribadi Kuat Dalam Menghadapi dan Menyelesaikan Masalah), “A Great Teacher I A Great Coach “ ( Seorang Guru yang Hebat Adalah Seorang Pelatih yang Luar Biasa), Contextual Teaching ( Menghantarkan Mata Pelajaran Dalam Bentuk Integrated Curriculum, yang diperlukan dalam Aplikasi kurikulum 2013), dan Application of 18 Character (Aplikasi Penerapan 18 Karakter).

            Untuk konfirmasi lebih lanjut keikutpesertaan , kandidat peserta dapat mengkonfirmasi panitia, Riki Eka Putera, 085274662850 dan Romi Irwanto, 085365883969.

Banyak orang yang tidak paham apa sebenarnya kurikulum 2013. Padahal ini adalah solusi untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Berdasarkan kunjungan yang dilakukan Pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang Fauziah Fauzan, SE, AKt, Msi, ke beberapa negara di Eropa dan Asia disimpulkan bahwa sebenarnya kurikulum 2013 adalah kombinasi dari kurikulum di Finlandia dan Jepang sebagaimana kita tahu bahwa kedua negara tersebut menempati rangking 1 dan 2 dalam indeks Sumber Daya Manusia (SDM) se- dunia, sedangkan Indonesia masih berada di rangking 124 dari 172 negara di dunia.

Statemen yang sama juga diungkapkan Atase Pendidikan KBRI di Tokyo, Dr. Iqbal Djawad. Beliau menyatakan saat ini Indonesia mengadopsi kurikulum dari dua negara tersebut, yaitu : Finlandia & Jepang yang termaktub dalam kurikulum 2013 yang tengah dicanangkan pemerintah.

Sebelumnya, Perguruan Diniyyah Puteri telah melakukan persiapan penerapan kurikulum 2013 semenjak tahun 2011 silam. Selama dua tahun guru Diniyyah Puteri dilatih selama 3 hari setiap bulannya untuk mampu merancang Lesson Plan dan menerapkan strategi mengajar yang beragam yang menjadi bagian dalam aplikasi kurikulum 2013.

Kemudian juga disiapkan keterampilan Guru dalam membuat Authentic Assessment (penilaian otentik)untuk setiap mata pelajaran. Selama 2 tahun ini Guru di lingkungan Diniyyah Puteri dibimbing langsung oleh Pakar yang terlibat dalam perancangan kurikulum 2013.

Saat ini Diniyyah Puteri siap menjalankan kurikulum 20132 dan siap membantu Sekolah, dan Madrasah Tsanawiyah serta Aliyah yang memerlukan pelatihan untuk penerapan kurikulum 2013.

Walau Kementrian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) belum memasukkan materi pelajaran agama sebagai bagian dari integrated curriculum, Diniyyah Puteri telah memiliki konten materinya. Sehingga materi Agama Islam menjadi bagian yang terintegrasi dengan mata pelajaran lain.

Khusus untuk Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang masih kebingungan dengan penerapan kurikulum 2013, Tim Diniyyah Puteri yang berada di bawah program “ School of Teacher” STIT Diniyyah Puteri siap memberikan pelatihan. Dan Diniyyah Puteri secara perdana telah menggelar Seminar Kurikulum 2013 September 2013 lalu di Diniyyah Puteri.

Buah perubahan paradikma dan sistem yang dicanangkan sejak 2003 lalu oleh Fauziah Fauzan SE, AKt, MSi yang menghusung Re-enggineering Diniyyah Puteri, Prestasi demi prestasi gemilang telah diraih Perguruan ini. Tahun 2013 lalu  sejumlah award dan penghargaan diterima. April 2013 Perguruan Diniyyah Puteri menerima anugerah Top 50 Leader of Year 2013 kategori Top Leading Education Award Winner yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nasional RI. Bulan Agustus 2013 Rahmah El Yunusiyah Pendiri Diniyyah Puteri mendapatkan Anugerah Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden RI yang diserahkan kepada Pimpinan Diniyyah Puteri di Istana Negara. Pada bulan Desember 2013 Perguruan Diniyyah Puteri mendapatkan dua Award sekaligus ditingkat nasional untuk kategori pesantren dan untuk kategori Madrasah Award dalam ajang bergengsi APRESIASI PENDIDIKAN ISLAM (API) dari Kementrian Agama Republik Indonesia. Ini menjadi kabar baik, karena MTs. DMP telah mengharumkan nama Sumatera Barat di pentas Nasional, dengan meraih peringkat III secara Nasional, dibawah MTsN Model Medan, dan MTSN Gorontalo, yang bertengger di peringkat 1 dan 2.

Selain itu, Diniyyah Puteri telah memberikan pelatihan Strategi Pembelajaran aktif Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Mapel PAI) tingkat SD se-kota Solok. Kegiatan ini    bersifat aplikatif untuk para Guru Agama Islam dalam membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran bersama Narasumber dari Diniyyah Puteri, Laili Ramadhani, MA, yang juga Kepala sekolah MTS. DMP Diniyyah Puteri.

Beberapa prestasi dan kemajuan yang dicapai Diniyyah Puteri, para guru mata pelajaran fikih Sumbar, Jambi, Riau dan Kepri yang ikut Diklat pembelajaran juga melakukan kunjungan dan observasi pembelajaran untuk melihat strategi pembelajaran aplikatif Mapel Fikih di MTs. DMP Diniyyah Puteri.

Dalam studi lapangan ini, peserta studi banding juga diajak untuk belajar bagaimana membuat penilaian otentik untuk materi Fikih dari kelas VII sampai kelas IX tingkat MTs.    Dari kunjungan ini peserta memberikan tanggapan positif bahwa MTs. DMP Diniyyah Puteri telah jauh melangkah menerapkan pembelajaran seperti ini, sementara mereka masih berfikir untuk memulai proses pembelajaran aktif.

Dalam momen lain, saat rapat Kordinasi Kelompok Kerja –Kepala- Kepala Madrasah (K3MA) se -Sumatera Barat, di Aula Zainuddin Labay El Yunusi, Rabu (12/2) yang dihadiri para kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta se- Sumatera Barat juga meninjau pembelajaran dilingkungan Pesantren Khusus Puteri ini. Setelah melihat proses belajar hingga mengunjungi perpustakaan, Kepala Kantor Kementrian Agama Sumbar, Drs. Syahrul Wirda, MM, -di dampingi Kepala Kementrian Agama Padang Panjang, Drs. Japeri, dan Kepala Bidang Pendidikan Kemenag Sumbar, Drs. Artis Arjun MM, -memberikan apresiasi bahwa Diniyyah Puteri pantas untuk menjadi tempat studi banding.

Selain itu, Perguruan Diniyyah Puteri juga telah memperkenalkan Strategi Pembelajaran Multiple Intellegence (MI) kepada semua guru MTs. DMP, SMP dan MA. KMI Diniyyah Puteri sejak tahun 2011 dibawah bimbingan langsung perancang kurikulum 2013 walau penerapan Tes MIR ( Multiple Intellegence Research) untuk santri, baru dilaksanakan tahun 2013 kemarin.   Tes MIR sendiri ditujukan untuk mengenal beragam kecerdasan yang dimiliki santri sebagai informasi awal untuk mengembangkan potensi dan karakter santri selama menuntut ilmu di Diniyyah Puteri.

Dalam memudahkan pembentukan karakter santri, sejak tahun 2010, Perguruan Diniyyah Puteri juga mewajibkan Training Parenting untuk semua Karyawan, Guru dan Orang Tua Santri. Training ini dilaksanakan selama 2 hari di Diniyyah Puteri tiap bulan, dengan judul:” Mengasuh dengan Bahasa Cinta”. Berapapun banyaknya masalah putera-puteri mereka di rumah dan di sekolah, solusinya ditemukan dalam sesi training ini. Manfaat training ini juga membantu para Orang Tua, Guru, dan Wali Asrama untuk mengasuh dan membimbing santri dalam satu perspektif model pembinaan dalam mengatasi permasalahan   remaja agar pada jalur yang tepat.

Training parenting ada kaitannya dengan Pendidikan karakter. Kenapa pendidikan karakter yang dicanangkan hampir dikatakan gagal, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Jurusan PAI STIT Diniyyah Puteri, Eva Delva, M. MP.d , karena sebuah mekanisme proses pembentukan karakter terputus, karena sebelum pendidikan karakter, Guru, Karyawan dan Orang Tua siswa harus mendapatkan materi training parenting (Pola kepengasuhan yang benar dan tepat). Ini harus diberikan terlebih dahulu, baru pendidikan karakter dapat diterapkan kepada siswa. Sebaliknya, jika parenting tidak duduk dan tidak dipahami, pendidikan karakter tidak akan memberikan efek apa-apa untuk siswa, baik disekolah maupun di rumah. Fakta yang ditemukan, bahwa setelah para Orang Tua dan Guru mengikuti training parenting, masalah kenakalan putera-puteri mereka berkurang karena guru dan orang tua diajari cara meredamnya dengan pendekatan komunikasi aktif.

Khusus training untuk santri, Diwajibkan mengikuti Training Pembentukan Karakter dalam momen Super Santri Camp: My Big Dream (Mimpi Terbesar dalam Hidupku ) yang berlangsung selama 3 hari. Training ini mengajari dan membentuk perilaku santri serta membimbing membuat rancangan karir dan profesi masa depan mereka berdasarkan minat, bakat dan keahlian yang dimiliki. Setelah ini, santri dibekali lagi dengan Leadership Camp (Training Kepemimpinan ) selama tiga hari. Final kegiatannya ditandai dengan wisuda penyerahan map blue print masa depan mereka bersama Ibu Fauziah Fauzan, SE, Akt, Msi yang akan disaksikan oleh segenap Guru Asrama dan Wali Kelas. Tidak semua peserta sukses melewatinya, pasti ada yang gugur.

Dinteen ke L. Basung

14 Februari 2014, Dinteen (Diniyyah News Teen Magazine) kembali berbagi ilmu dengan sekolah di luar Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Sebanyak 20 orang reporter beserta guru pembimbing berangkat menuju Lubuk Basung, kabupaten Agam.

            Tujuan rombongan kali ini adalah SMAN 1 Lubuk Basung, dan seperti biasa yang memberikan materi adalah salah satu dari para reporter itu sendiri. Kali ini pematerinya adalah Adillah Andika Nasir dari kelas XI IPS MA KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang. Puluhan siswa-siswi SMA 1 Lubuk Basung sangat antusias memperhatikan presentasi dari Dinteen.

L. Basung 2

            Setelah selesai acara, rombongan Dinteen bersilaturrahmi ke rumah salah satu reporter, sekalian makan siang. Perjalanan selanjutnya adalah mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Buya HAMKA sekaligus menikmati keindahan danau Maninjau.

            Kegiatan ini adalah untuk yang kelima kalinya, yang mana sebelumnya Dinteen juga sudah berbagi motivasi menulis ke beberapa sekolah, seperti MTs, SMA, dan MAN. Semoga dengan kegiatan ini, sekolah-sekolah yang dikunjungi juga menjadi termotivasi untuk menulis dan kegitan ini juga tidak berhenti di sini saja tapi terus berkelanjutan kedepannya. (Annisa Amalia/MA KMI Diniyyah Puteri)

Launching 1

Jumat, 28 Februari 2014, diadakan grand launching buku bapak Taufik Ismail, kumpulan puisi dengan judul Debu Di atas Debu di aula Zainudin Labay El Yunusy Diniyyah Puteri Padang Panjang. Tampil sebagai pembicara adalah bapak Taufik Ismail sebagai penulis buku yang juga ditemani oleh sang istri, ibu Ati Ismail. Beliau sangat terharu dengan acara ini, karena lokasi launching kumpulan ratusan puisinya dalam tiga bahasa itu di tempat ibundanya bersekolah 80 tahun yang lalu. Memang, ibu dari sastrawan ini adalah alumni dari Perguruan Diniyyah Puteri angkatan pertama.

Sebagai penerjemah, Prof. Dr. Nabilah Lubis, guru besar sastra Arab UIN Jakarta mengakui bahwa menerjemahkan puisi bahasa Indonesia kedalam bahasa Arab itu bukanlah sesuatu yang mudah. Tetapi ketika beliau mencoba menerjemahkan puisi karya-karya sastrawan nasional ini dan mulai menikmati hasilnya, semua itu menjadi mudah dan menyenangkan.

launching 1 2

Guna memeriahkan acara, ada pembacaan puisi dari tiga orang santriwati. Pembacaan puisi bahasa Indonesia oleh Ainul Mardhiah, bahasa Arab dibawakan Syifa Mardhatillah, dan puisi bahasa Inggris oleh Resmamita. Mereka semua adalah santri kelas X MA KMI Diniyyah Puteri.

Jamal D Rahman, pimpinan redaksi majalah Horisan juga menjadi pembicara launching buku kali ini, dan tak ketinggalan ibu Fauziah Fauzan sebagai pimpinan perguruan Diniyyah Puteri. Dalam kesempatan ini, ibu Fauziah Fauzan mengungkapkan bahwa beliau sangat menikmati karya-karya sastra dan juga beberapa hari yang lalu ada salah satu santriwati Diniyyah Puteri yang mengungkapkan kepadanya bahwa akan kuliah di sastra Indonesia, dan beliau sangat mendukung hal itu.

Pada akhir acara, ada persembahan lagu dari M. Jujur yang menyanyikan dua buah lagu Bimbo yang liriknya ditulis oleh pak Taufik Ismail. Tak lupa penyerahan kenang-kenangan dari Perguruan Diniyyah Puteri, dan ditutup dengan foto bersama para undangan. (Annisa Amalia/MA KMI Diniyyah Puteri)