- Details
- Published on 16 April 2017
Menjadi seorang penulis tak hanya terpaku duduk manis di depan komputer, namun harus memiliki pengalaman lapangan agar bisa membuat tulisan yang berkualitas dan menarik bagi para pembaca. Oleh karena itu, Jum’at (14/04/17), Diniyyah Research Center melaksanakan hiking bersama santri yang tergabung dalam Diniyyah News Teen (Dinteen) dan Sanggar Sastra Rahmah Muda. Santri yang berjumlah 10 orang tersebut terdiri dari kelas VII MTs DMP dan X MAS KMI Diniyyah Puteri. Rute hiking mulai dari depan Perguruan Diniyyah Puteri, kantor pemadam kebakaran, stasiun kereta api, belakang kantor walikota, hingga ke puncak bukit Tombong di nagari Singgalang.
“Hiking ini bukan kegiatan mendaki bukit biasa saja. Namun bapak harap dari kegiatan ini anak-anak semua bisa mengambil hikmah dari perjalanan. Mulai dari pertama mendaki, menemui jalan datar, jalan menurun hingga berjuang mencapai puncak yang tinggi. Hal ini bisa kita ibaratkan dalam menyelesaikan masalah dalam hidup. Berusaha mencapai puncak sama halnya cara kita berusaha menyelesaikan masalah yang berat dalam kehidupan ini,” ucap Riki Eka Putera, ST., selaku koordinator publishing DRC saat memberikan pengarahan sebelum berangkat.
Berbeda dengan hiking biasanya, dalam kegaiatan ini santri dibekali kantong hitam besar untuk mengambil sampah yang ditemui di sepanjang perjalanan. Sampah yang bisa didaur ulang dipisahkan dan kemudian diberikan kepada pemulung yang ditemui di stasiun kereta api. Selain memunguti sampah, santri juga memberikan koran Dinteen kepada kantor-kantor yang ditemui seperti kantor wali kota, kontor pemadam kebakaran, dan lainnya.
“Kami mendapat hiking yang berbeda dari yang lain. Jika hiking-hiking yang lainnya memilih jalan yang paling mudah dan landai, hiking ini justru memilih jalan yang paling sulit dan terjal. Hiking ini juga menanamkan pengertian dalam benak kami bahwa hidup tak selalu mudah. Semakin tinggi kita mendaki, semakin sulit pula rintangan yang kita hadapi. Semoga pengertian ini selalu terekam di otak kami dan selalu tertanam di hati kami”, komentar Fathya Izzatunnisa, salah satu anggota sanggar sastra Rahmah Muda. (Rahmi Yulianti/Diniyyah News Reporter)