- Details
- Published on 21 February 2019
Tanggal 9 Februari 2019, bertepatan pada hari Sabtu, rombongan study tour ke Jepang yang dipimpin oleh Ibu Fauziah Fauzan El Muhammady berangkat menuju Bandara International Minangkabau, untuk selanjutnya transit di Malaysia. Santri yang berangkat sebanyak 26 orang ditambah 2 orang guru dan 1 Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri. Perjalanan berlangsung selama 9 hari dan berakhir pada tanggal 17 Februari 2019.
Pada hari pertama, rombongan berangkat menuju Sakai City. Di sana santri belajar tentang upacara minum teh dan perkembangan Kota Sakai dari tahun ke tahun. Lalu rombongan kembali berangkat ke gedung penanggulangan bencana tsunami dan air laut pasang. Di sana santri belajar bagaimana menghadapi bencana alam seperti tsunami atau gempa bumi.
Kemudian rombongan menaiki Cruise (sejenis kapal Feri), dan menginap di sana semalam. Selanjutnya rombongan berangkat ke Incinerator Pengolahan Sampah Jepang. Di sana santri belajar bagaimana mengolah sampah dan bisa digunakan lagi sebagai bentuk lain. Di negeri sakura ini sampah atau limbah bisa dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan semen sehingga tidak terbuang dengan sia-sia.
Setelah itu rombongan berangkat ke Asia Pasific University (APU), untuk beristirahat sekaligus berkeliling melihat keindahan Kota Beppu. Para mahasiswa memperkenalkan kampus serta asrama kepada santri Diniyyah Puteri. Rata-rata santri berkeinginan untuk memasuki APU.
Keesokan harinya rombongan berangkat ke Kota Ube menuju dua buah sekolah terbaik yaitu Kagawa School dan Keishin School. Di sana santri berkenalan dan menambah relasi dengan teman-teman baru yang berasal dari Negara Jepang. Semua santri MAS KMI Diniyyah Puteri belajar seperti biasa dan mengikuti cara belajar mereka dengan seksama.
Di hari tersebut, pukul 16.30 waktu Jepang, santri dijemput dengan orang tua angkat. Ada pula yang pulang dengan kereta bersama orang tua mereka masing-masing. Santri menginap di rumah orang tua angkat selama satu malam saja. Kemudian esoknya santri kembali dibawa oleh rombongan dan melanjutkan tur.
Setelah itu santri diajak ke IPA Hirose, di sana santri belajar bagaimana mengolah air agar bisa digunakan dan bisa pula diminum oleh masyarakat Kota Ube. Air yang ada di Jepang sangat bersih dan sehat sehingga bisa diminum. Limbah air di tempat ini dijadikan bahan pembuatan semen. Tempat pengolahan air di Jepang tidak hanya di Kota Ube, tapi ada pula di Nakayama.
Di Indonesia, tempat pengolahan semen yang paling terkenal adalah Semen Padang. sedangkan di sana adalah Ube Cement Industry, yang bahannya berasal dari limbah dan sampah. Setelah itu santri dibawa ke Yamaguchi Universirty dan Yamaguchi Hospital. Di tempat ini santri diajak berkeliling untuk melihat-lihat bangunan universitas dan rumah sakit.
Pada hari terakhir, rombongan berangkat menuju Biwako Valley. Di sana santri bermain salju dan berselancar salju. Lalu rombongan kembali berangkat ke Aquarium Kaiyukan. Di tempat ini santri berkeliling melihat hewan-hewan air yang belum diketahui oleh santri. Pada malam harinya, rombongan pulang kembali ke tanah air dan transit kembali di Kuala Lumpur. (Afira Azzahra/MAS KMI Diniyyah Puteri)