- Details
- Published on 30 September 2019
MI REY gelar Bazar Muharram
Madrasah Ibtidaiyah Rahmah El Yunusiyyah adakan acara bazar dalam rangka menyemarakkan Tahun baru Islam. Agenda tahunan MIS REY yang diadakan pada 11/9 di lingkungan MIS REY ini menghadirkan stand-stand penjualan makanan dan minuman yang dikelola oleh murid setiap kelas. Adapun makanan tersebut seluruhnya dibawa dari rumah masing-masing, dimana teman-teman wajib membantu orang tua dalam pembuatannya.
Bazar ini bertujuan untuk melatih 18 sikap dan karakter yang harus diwujudkan dalam pendidikan DiniyyahPuteri. Di antara 18 sikap dan karakter itu yaitu rasa kasih sayang, sikap jujur, ikhlas, ramah, dan lainnya.
“Di sini, kami melihat anak-anak sangat semangat untuk melayani para pembeli dagangannya. Kami juga melihat ada rasa kasih saying sesame mereka seperti membantu menjualkan makanan temannya yang belum terjual. Rasa kasih saying inilah salah satu 18 sikap dan karakter yang ditanamkan di Diniyyah Puteri ini. Di sini, kami tidak mengajarkan sistem yang abstrak kepada anak tetapi mengajarkan sistem yang konkret” ucapWakil Kepala Sekolah MIS REY, Siska Margareta, S. Pd. I.
Acara ini dihadiri oleh Pejabat Kantor Kementerian Agama Padang Panjang, Kepala Departemen Perguruan Diniyyah Puteri, karyawan, seluruh unit Diniyyah Puteri, santri Diniyyah Puteri, serta Wali Murid MIS REY. Pembukaan dilakukan oleh Bapak Agus Nasution, S. Ag, MA sebagai Pengawas Madrasah pada Kementerian Agama Kota Padang Panjang. Kegiatan ini juga dibuka dengan penampilan musik gendang tambua dari murid MIS REY sendiri.
“Sebagian keuntungan dari hasil jualan bazar ini disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Dari sini anak-anak akan belajar sistem infak, sedekah dan zakat. Dalam bazar ini, anak-anak ada lembar kerjanya juga. Seperti mulai dari persiapannya, bahan yang digunakan apa saja, langkah kerjanya bagaimana termasuk alat-alatnya. Kemudian harapan yang akan dicapai serta saran dari bazar yang sudah mereka laksanakan. Dari bazar ini, anak bisa langsung belajar tentang mutu juga seperti makanan kalau tidak dibungkus dengan baik maka itu tidak akan bermutu. Kemudian kalau tidak dibuat dengan proses yang baik seperti bahannya dicampur dengan bahan yang kurang bagus maka akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik. Jadi konsep jujurnya juga ada di sana,” tambahSiska Margareta, S. Pd, I (CiciFaramida/DiniyyahNews)