- Details
- Published on 20 November 2019
Jelajah Literasi Sanggar Rahmah Muda
Jum’at, 9 November 2019, anggota Sanggar Rahmah Muda Perguruan Diniyyah Puteri melakukan jelajah literasi. Tujuan kegiatan yang diikuti 30 santri ini agar santri bisa mengkritisi suatu persoalan atau lebih tepatnya dapat menemukan permasalahan yang dianggap remeh oleh orang kebanyakan. Kegiatan yang dimulai pukul 8 pagi hingga menjelang adzan Zhuhur ini bagi sebagian besar santri terasa menyenangkan dan cukup memuaskan.
Kegiatan dimulai setelah pembagian peserta menjadi tiga kelompok,dan diberi pijakan oleh pembimbing. Para santri pun mulai berjalan mengikuti pembimbing. Rute pertama adalah mengamati pengrajin pandai besi yang berada di belakang gedung SMP Diniyyah Puteri. Dalam perjalanan menuju rute pertama, para santri memasuki gang kecil disebelah masjid Ashliyah. Begitu memasuki gang, rumah-rumah warga terlihat tidak tertata letaknya. Hal yang lebih memprihatinkannya lagi adalah banyaknya kuburan yang letaknya berdampingan dengan rumah warga. Kuburan itu pun tidak terawat dan juga tidak diberi batas dengan rumah warga.
Begitu selesai, rombongan melanjutkan perjalanan menuju KAN atau Kerapatan Adat Nagari Bukit Surungan, Kota Padang Panjang. Tempat ini terletak di simpang Pasar Usang. Bangunan ini merupakan tempat berkumpulnya para pemuka adat bila ingin membahas urusan kenagarian. Bangunan KAN berupa rumah gadang yang ukurannya tidak terlalu besar.
Selanjutnya peserta jelajah literasi pergi ke stasiun kereta api Padang Panjang yang tidak terpakai lagi. Stasiun itu tampak kurang terawat. Padahal batu dan rel sudah diganti beberapa waktu lalu. Karena merupakan aset negara, batu-batu yang ada di sekitaran rel tidak boleh diambil. Selain itu karena tidak ada kepastian dari pemerintah, banyak gerbong yang ada disana jadi korban kenakalan anak muda. Gerbong tersebut menjadi tempat coretan tangan-tangan nakal. Hal yang lebih dikawatirkan adalah anak muda yang melakukan zina pada malam hari di stasiun.
Perjalanan dilanjutkan ke kampung Cina Kota Padang Panjang. Di sana ada rumah duka HBT (Himpunan Bersatu Teguh) dan HTT (Himpunan Tjinta Teman). Setelah itu rombongan kembali kesekolah dan menulis kesimpulan perjalanan. (Yoiko Naomi/SMP Diniyyah Puteri)