- Details
- Published on 20 November 2022
Kunjungan Program Mahasiswa Merdeka ke Diniyyah Puteri
Sejak diluncurkannya kurikulum Merdeka Belajar oleh Kementerian Riset Pendidikan dan Kebudayaan, sejumlah Universitas di Indonesia mulai menerapkan kurikulum tersebut pada sistem pembelajaran di kampus. Universitas Bung Hatta merupakan salah satu kampus yang menerapkannya. Melalui kurikulum ini 19 mahasiswa yang berasal dari Pulau Jawa melakukan pertukaran mahasiswa di Universitas Bung Hatta atau yang lebih dikenal dengan Program Mahasiswa Merdeka (PMM).
Pada program tersebut terdapat kegiatan kebhinekaan yang merupakan program pengenalan budaya, situs bersejarah dan adat istiadat Indonesia. Menyangkut alasan ini Universitas Bung Hatta melakukan kunjungan ke Perguruan Diniyyah Puteri pada Minggu, 20 November 2022.
19 mahasiswa dengan 1 dosen pembimbing diterima di Perguruan Diniyyah Puteri oleh Kepala Departemen Pendidikan, Dr. Laili Ramadani, MA dan Staf Ahli Pimpinan, Meutia Nilda, S.Pd.I.
Laili Ramadani mengaku sangat senang dengan adanya kunjungan ini dan berharap mahasiswa bisa menjadikan Rahmah El Yunusiyyah yang telah mendirikan Diniyyah Puteri sebagai inspirasi untuk membangun Indonesia kedepannya. Ia juga berharap di masa yang akan datang bisa melakukan berbagai kerjasama dengan Universitas Bung Hatta dalam berbagai hal.
Pada pertemuan ini Laili Ramadani turut mempresentasikan profil Diniyyah Puteri dan dilanjutkan dengan diskusi. Berikutnya para mahasiswa dijamu makan siang di Arfa Cafe, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Museum Rahmah El Yunusiyyah.
Mirza Zoni, ST.MT, Dosen Universitas Bung Hatta menyampaikan bahwa kunjungan ke Diniyyah Puteri kali ini bertujuan untuk mengenalkan sejarah kependidikan keputerian yang ada di Sumatera Barat khususnya di Kota Padang Panjang. Dari kunjungan ini ia berharap mahasiswa dapat mengenal Diniyyah Puteri lebih luas lagi termasuk programnya dalam mempersiapkan perempuan menjadi ibu rumah tangga yang baik.”
Sementara itu, Mahdi Muhammad, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah yang ikut dalam kunjungan mengungkapkan rasa takjubnya karena pada masa penjajahan sudah ada pendidikan dengan kurikulum yang sangat modern yang berbasis ketertarikan peserta didik. Ia tertantang untuk berinovasi dan mengembangkan pemikiran-pemikiran yang berguna di masa depan seperti yang telah dilakukan oleh Rahmah El Yunusiyyah. (Tasya Sabila/Diniyyah News)