- Details
- Published on 14 March 2013
“Sebenarnya pemerintah Malaysia dan Indonesia telah menggagas penyatuan budaya serumpun kedua Negara tetangga dalam pertemuan kenegaraan dalam waktu dekat ini, namun Sekolah Menengah Agama Al Islamiyah – Diniyah Kampung Lalang Padang Rengas Perak Malaysia telah lebih dahulu menjalin hubungan kerja sama antar negara dengan mengundang Diniyyah Puteri Padang Panjang Sumatera Barat dalam program tahfizh Camp ini, ungkap Menteri Hukum dan HAM Malaysia, Nazrey Abdul Aziz dalam sambutan penutupnya pada program wisuda tahfizh di Aula SMA Addiniyyah Al Islamiyah Padang Rengas Perak ahad ( 16/12/12 )
Mengenai sangat berartinya kegiatan ini untuk membina hubungan baik antar dua bangsa, juga diamini oleh Ketua Yayasan SMA Adiniyah , YDP Toh Maharaja Indera Dato’ Hj Kahiruddin b Hj Arshad, bahwa motif digelarnya kegiatan ini bukan sekedar mengisi waktu cuti (libur) sekolah anak-anak Perak namun untuk menjalin hubungan silaturrahmi antar dua Negara. “ Kami sebenarnya, juga memiliki hubungan sejarah antara SMA Addiniah Padang Rengas Perak dengan Diniyyah Puteri sejak tahun 1948 , dan itu sempat terputus, karenanya, kami sambung kembali hubungan itu denagn program tahfizh ini. Orang dekat Raja Perak ini menyebutkan kalau pendiri SMA Ad Diniyah Al Islamiyah Perak, yakni Datin Sakinah Junaid, adalah Alumni Diniyyah Puteri Padang Panjang, aku, mantan Kepala Diknas Kota Perak ini. “ Tokoh yang aktif menulis ini juga memaparkan bahwa, guru pertama yang mengajar disini adalah Alumni Diniyyah Puteri, termasuk, Datin Aisyah Ghani, mantan menteri sosial Malaysia juga mengabdi di sini.”
Menurut tokoh yang tercatat sebagai pengurus Gabungan Penulis Nasional Malaysia ( GAPENA), tahfizh Camp sengaja dirancang tahun 2011 silam di Padang Panjang setelah melihat keberhasilan tim Tahfizh Diniyyah Puteri mencetak para penghafal Al Quran di sekolah itu,dengan mengundang tim instrukturnya dari Diniyyah Tahfizhul Qur’an Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Tim instruktur yang terlibat adalah Idris Al Hafizh, Roni Patihan, Al Hafiz, Endang Kusmita, Rahayu Susanti dan Syafrialdi. Delegasi tahfizh sendiri langsung dipimpin oleh Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Ibu Fauziah Fauzan, Se, AKt, Msi yang turut mengantar dan menjemput tim diawal dan diakhir program. Tidak hanya itu, kehadiran Pimpinan perguruan juga dimanfaatkan untuk memberi seminar dan pengajian untuk kalangan ibu-ibu dharmawanita di Padang Rengas.
Menurut ustadz Roni Patihan Lc, salah seorang instruktur DTQ, Peserta semulanya berjumlah 50 orang, karena kegiatan ini sangat bermanfaat, para orang tua mengirimkan anaknya, hingga total peserta 80 orang. Pencapaian selama tiga minggu, peserta training telah mengalami kemajuan yang luar biasa. Intsruktur yang aktif mengajar di MA. KMI Diniyyah Puteri ini, menjelaskan dimana peserta yang mencapai 5 juz , sebanyak 2 orang, (Nur alisa Husna dan Nur ain). Peserta 4 juz 2 orang ( Muhamad Anuar dan Aisyah binti Zaidul Khisam), peserta yang mencapi 3 juz , 4 orang dan peserta 2 .5 juz , 1 orang, sementara 2 juz, 5 orang. Adapun 1.5 juz, 6 orang dan 1 juz, 17 orang. Selebihnya setengah juz. Akhir dari program ini, digelarlah wiusda tahfizh yang diikuti oleh peserta dan orang tua mereka.