juara kebersihan kelas 8b

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DI DINIYYAH

Padang Panjang, Singgalang

Setiap anak dilahirkan juara. Dengan demikian, tidak ada anak yang dilahirkan dalam keadaan bodoh. Cara orangtua mendidik anak, menjadi penentu apakah kehebatan anak itu bisa dieksplorasi.

Demikian pokok-pokok pikiran yang dirangkum dari seminar nasional pendidikan menjadi Gurunya Manusia, digelar Diniyyah Training Center (DTC), Sabtu (4/6), di aula Perguruan Diniyyah Puteri dengan narasumber CEO Lazuardi Next Munif Chatib dan Pimpinan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan.

“Guru harus memandang setiap anak dilahirkan juara, kita juga harus mampu memahami kemampuan dalam arti luas. Kembangkan kemampuan anak, lalu kuburlah ketidakmampuannya. Jangan pernah memberi hukuman fisik, “ujar Lazuardi.

Dikatakan, untuk menjadi gurunya manusia, maka guru harus mampu berperan sebagai agen pengubah kondisi siswanya, dari negatif menjadi kondisi positif. Berhentilah menjadi guru yang digelari killer dan ditakuti, katanya.

Sementara itu. Fauziah menekankan perlunya belajar menjadi ibu, sehingga anak-anaknya bisa menjadi anak idaman.

“Ada 12 gaya populer dalam mendidik anak yang dilakukan orangtua, yakni memerintah, mencap, membandingkan, meremehkan, mengancam, menyalahkan, menasehati, membohongi, mengkritik, menghibur, menganalisa dan menyindir,” sebut Fauziah.

Dari pengalamannya mengasuh santri di Diniyyah Puteri dan berbagai pengalaman di dunia pendidikan, Fauziah mencermati beberapa indikasi anak bermasalah dan langsung menjadi siswa bermasalah, yakni suka membantah/melawan, tidak mau bicara, prestasi rendah, terlibat geng, bolos, tawuran, tidak mau peduli, melanggar aturan, berbicara kasar dan tidak sopan.

Zizi – sapaan akrab Fauziah Fauzan -, menawarkan solusi untuk mengatasi itu dengan istilah HP ku-3. “HP ku-3 terdiri harga diri, positif (pikiran, tujuan dan tindakan), kasih sayangku, kelembutanku, dan ketegasanku,” katanya.

Juru bicara Perguruan Diniyyah Puteri, Ahmad Rifai, kepada Singgalang, Minggu (5/6) mengatakan, seminar diikuti 140 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar,terdiri dari orangtua santri, guru pada beragam lembaga pendidikan, dan pemerhati pendidikan.

You are here: Home News and Events SETIAP ANAK DILAHIRKAN JUARA