- Details
- Published on 25 February 2015
Sabtu, 14 Februari 2015. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang, mengadakan seminar internasional. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung pertemuan Zainuddin Labay El Yunusy. Acara dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Seminar tersebut mengangkat tema “To Develop The Best Education In The World”.
Tujuan dari seminar ini adalah untuk mendapatkan gambaran sistem pendidikan di negara Finlandia. Sehingga dapat membandingkan dengan pendidikan di Indonesia. Serta termotivasi untuk melakukan perubahan terhadap pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Mr. Allan yang juga berprofesi sebagai seorang guru di sekolahnya yang bernama Dream School, memiliki pengalaman dan wawasan yang luas dalam menjadikan negaranya sebagai negara pendidikan nomor satu di dunia. Sehingga para peserta begitu antusias mendengarkan presentasi guru dari negara berpendudukan 5,2 juta tersebut.
Narasumber utama berasal dari Finlandia, negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia dan negara dengan kriminalitas terendah di dunia. Narasumber tersebut bernama Mr. Allan Schneitz yang merupakan Director, Learning Environments, Elisa Value, Elisa Corporation Helsinki, Finland. Narasumber kedua merupakan pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusy Fauziah Fauzan EL M, SE., Akt., M.Si. Direktur DTC (Diniyyah Training Centre) ini menyampaikan presentasi dengan tema “Pendidikan yang membangun manusia seutuhnya”.
Kedatangan Mr. Allan merupakan kunjungannya yang pertama ke Indonesia, sebagai kunjungan balasan dari ibu Fauziah Fauzan pada bulan Oktober tahun 2014 lalu ke Finlandia. Selain itu beliau juga ingin mengetahui metode dan sistem pendidikan di Indonesia, khususnya di Diniyyah Puteri.
Acara dibuka dengan pembacaan Al-quran oleh mahasiswi STIT Diniyyah Puteri, yang diterjemahkan dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kemudian para peserta dihibur dengan penampilan nasyid dari mahasiswi kampus biru itu. serta kata sambutan dari ibu Syarifatul Hayati selaku ketua STIT Diniyyah Puteri. Setelah itu doa yang dipimpim oleh Beny Firdaus selaku dosen STIT Diniyyah Puteri sebagai penutup acara formal pada seminar tersebut. Narasumber didampingi oleh Ainun Mardhiyah S. Hum sebagai moderator di acara itu sekaligus sebagai direktur Diniyyah English Centre (DEC). Mr. Allan menyampaikan tentang budaya dan pendidikan di Finlandia, terutama Dream School. Beliau begitu senang dan bersemangat dalam mengisi seminar itu. Sehingga dapat berinteraksi dengan para peserta di gedung yang luar biasa tersebut. Acara berlangsung dengan antusias, dengan banyaknya partisipan yang bertanya baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.
Pada jam 11.00 WIB. Seminar dilanjutkan dengan presentasi dari narasumber kedua. trainer yang akrab disapa ibu Zizi ini membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan otak manusia serta menghubungkannya dengan pendidikan. Pimpinan sekolah khusus puteri ini, menyampaikan bahwa bayi yang lahir dengan lingkar kepala 36 cm, maka bayi tersebut telah memiliki 100 milyar sel otaknya. Sel ini belum tersambung tetapi siap disambung. Pengasuhan yang ia dapatkan dari usia 0-2 tahun berperan besar dalam menentukan kecerdasan anak itu sampai dewasa. Peserta terus menggali ilmu dari pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri ini dengan memberikan berbagai pertanyaan.
“Saya sangat terinpsirasi dan kagum dengan sistem pendidikan di Finlandia yang mengutamakan kebahagian siswa dalam belajar. Sehingga mereka menerima materi memang dari hatinya tanpa ada paksaan. Ternyata pendidikan di negara kita masih jauh dari sempurna, karena itu kita memang harus melakukan perubahan sistem pendidikan di negara kita”. Ujar salah satu peserta bernama Lisdawati yang merupakan guru di Pesantren Sumatra Tawalib Parabek Bukittinggi.
Semoga dengan diadakannya seminar internasional ini dapat menginspirasi orang-orang yang berperan dalam pendidikan. Sebagaimana yang telah diterapkan di Finlandia, dimana mereka lebih mengutamakan kebahagian siswa, tidak ada ujian dan PR bagi siswa. Disana lebih banyak belajar diluar secara nyata dari pada di dalam kelas dengan menggunakan buku. Hubungan guru dan orang tua pun sangat baik dalam memperhatikan perkembangan siswanya. Menariknya lagi disana guru memiliki status yang sangat tinggi dan sangat dihargai. Metode-metode itulah yang menjadikan negara Finlandia sebagai negara dengan pendidikan terbaik di dunia. Harapannya Indonesia bisa menerapkan sistem pendidikan yang lebih baik kedepannya, agar dapat mempersiapkan generasi muda yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini. Sehingga dapat bersaing dengan negara-negara di luar sana. Amin. (JUMMIATI OKTARIANA/ MAHASISWI STIT DINIYYAH PUTERI)