- Details
- Published on 08 June 2015
“Pendidik antara Dua Negara, Melangkah Kehadapan” Itulah tema dari diskusi interaktif antara Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang dengan Sekolah Menengah Agama Ad-Diniah Al-Islamiah (SMADI) Padang Rengas, Perak, Malaysia. Acara tersebut diadakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang pada hari Senin, 25 Mei 2015. Pukul 09.30-12.30 WIB, bertempat di aula Zainudin Labay. Dihadiri oleh Toh Maharaja Indra Dato’ Haji Khairuddin bin Haji Arshad selaku pengerusi yayasan SMADI, Dr. Haji Jurij bin Haji Jalaludin selaku pengetua SMADI dan guru-guru dari Padang Rengas, Perak, Malaysia. Selain itu juga hadir pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, kepala Departemen Sumber Daya Manusia, ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Diniyyah Puteri, para dosen, karyawan dan mahasiswi dari sekolah khusus puteri tersebut.
Kegiatan diskusi ini berjalan dengan lancar, dan yang mengikutinya sangat antusias mendengarkan dan bertanya kepada pembicara Toh Maharaja Indra Dato’ Haji Khairuddin bin Haji Arshad dan Fauziah Fauzan El Muhammadi, S.E.,Akt.,M.Si. Pembicara dari Malaysia juga menjelaskan hubungan antara Diniyyah Puteri Padang Panjang dengan SMADI, bahwa nama dari SMADI itu terinspirasi dari Diniyyah Puteri, karena anak dari pendiri SMADI Syekh Juned Thola yang bernama Datin Sakinah Juned dahulunya sekolah di Diniyyah Puteri.
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Diniyyah Puteri sudah menjalin kerjasama dengan SMADI sejak 2011. Tahun 2012 STIT mengirim mahasiswi ke SMADI selama 3 minggu di Malaysia untuk melaksanakan camp tahfizh, tahun 2013 SMADI datang ke Diniyyah Puteri berkunjung dan juga membuat persetujuan untuk mengeratkan lagi hubungan antara Diniyyah Puteri dengan SMADI. Tahun 2013 STIT juga mengirim mahasiswinya kembali ke SMADI untuk kembali melakukan camp tahfizh, dan tahun ini STIT juga mengirim mahasiswi untuk melaksanakan studi ilmiah selama 2 minggu di SMADI.
“Kita hidup di planet bumi, tapi kita tidak sadar bahwa kita bukan penduduk asli planet ini, tetapi kita adalah penduduk asli dari surga. Banyak orang yang mengganggap bahwa kematian itu adalah perpisahan, meninggalkan tempat yang lama dan pindah ke tempat yang baru itu adalah perpisahan, tapi perpisahan itu adalah ketika kita di akhirat nanti, diantara kita ada yang masuk surga dan ada yang masuk neraka,” itulah pesan yang diberikan pimpinan Diniyyah Puteri, sebelum memulai diskusi. (Neftin Srimayeni/Diniyyah News Reporter)