- Details
- Published on 08 June 2015
Untuk mempererat silaturrahim antar sesama muslim, Yayasan Ar-rahman Qur’anik Learning Center (AQL) yang dipimpin oleh ustadz Bachtiar Nasir yang berlokasi di Tebet Utara kota Jakarta, mengunjungi beberapa kota di Sumatera Barat dari tanggal 14 Mei hingga tanggal 17 Mei 2015. Kota tersebut diantaranya, Painan, Bukittinggi, Batusangkar, Pariaman, dan Padang Panjang. Di Batusangkar tepatnya di Istano Basa Pagaruyung, adalah acara puncaknya dengan Yayasan Minang Peduli, yaitu komunitas Orang Awak (Minang) yang ikut bergabung dengan Yayasan AQL tersebut.
Ketika datang ke Padang Panjang, Yayasan tersebut menyempatkan mengunjungi Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah pada tanggal 17 Mei 2015. Acara dimulai dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB di Aula Zainuddin Labay Diniyyah Puteri. Anggota AQL yang datang berkunjung sebanyak 300 orang, terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu. Yayasan ini menyumbangkan sebanyak 200 eksemplar Al-Qur’an kepada yayasan Diniyyah Puteri. Acara dihadiri oleh kepala Departemen SDM (Sumber Daya Manusia), kepala Departemen Pendidikan, ketua STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah), public relation dan dosen-dosen dari STIT.
“Saya senang sekali berkunjung ke Diniyyah Puteri ini, karena tempatnya bagus dan kami merasa tersanjung dengan sambutan yang diberikan Diniyyah Puteri kepada kami. Walaupun dalam waktu singkat, namun saya cukup puas karena sudah bisa mengunjungi pesantren ini,” komentar salah seorang anggota dari Yayasan AQL.
“Acara-acara seperti ini memang harus terus dikembangkan oleh orang-orang awam atau orang-orang yang masih peduli dengan agama. Caranya dengan harus mencari sendiri majelis-majelis ilmu dan bisa juga dengan cara mendatangi tempat-tempat seperti Yayasan AQL tersebut, supaya ilmu kita makin bertambah. Bagi para ulama atau orang yang berilmu hendaknya menyampaikan ilmu yang dimilikinya tersebut kepada orang-orang umum yang haus akan ilmu agama, apalagi mentadaburi al-qur’an. Karena al-quran tidak hanya kita hafal saja, tapi kita juga harus mengerti dan faham apa yang dimaksud dari ayat-ayat al-Qur’an,” komentar Syarifatul Hayati ketua STIT. (Rahmi Yulianti dan Neftin Srimayeni/ Diniyyah News Reporter)