- Details
- Published on 20 January 2017
Prof. Mariko Urano mempraktekkan cara melipat origami dengan berbagai bentuk kepada mahasiswi
Untuk melatih kreatifitas mahasiswi dalam membuat origami, Senat Mahasiswa (SEMA) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri adakan Seminar Origami dengan narasumber asal Jepang Prof. Mariko Urano. Selain melatih kreatifitas, kegiatan ini juga berguna untuk perkembangan kognitif serta psikomotorik mahasiswi. Karena membuat origami butuh ketelitian dan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang baik.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan Kamis (19/1/17) pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB di ruang Hijau STIT Diniyyah Puteri ini, Prof. Mariko mengajarkan membuat origami dengan berbagai jenis kertas. Mulai dari kertas koran, kerta folio, dan kertas origami. Hal ini agar mahasiswi bisa membuat origami dengan berbagai jenis kertas apa saja tanpa harus mencari kertas khusus origami.
Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri REY foto bersama dengan Prof. Mariko Urano usai seminar origami
“Alhamdulillah kegiatan kita berjalan lancar. Kita ucapkan terima kasih kepada Prof. Mariko telah meluangkan waktunya untuk datang ke STIT berbagi ilmu membuat origami. Kegiatan ini sangat penting sekali bagi kita, terutama kita juga memiliki jurusan PGRA yang langsung berhubungan dengan anak-anak. Jadi ilmu ini bisa jadi bekal bagi mereka sebagai calon guru PGRA. Kita harap bukan sekali saja mengadakan kegiatan seperti ini. Semoga kedepannya kita bisa mengadakan MOU dengan universitas tempat Prof. Mariko bekerja. Agar kita bisa mendapatkan banyak lagi ilmu mengenai origami dan lainnya,” ungkap Yendri Junaidi, Lc, MA, selaku Puket III STIT Diniyyah Puteri saat penutupan kegiatan.
Salah satu mahasiswi semester V jurusan PAI ikut megutarakan rasa senangnya, “Saya senang sekali dengan kegiatan ini karena bisa meningkatkan kreatifitas saya dan juga teman-teman yang lainnya. Saya harap kegiatan seperti ini berkelanjutan agar kreatifitas kami sebagi calon pendidik bisa bertambah dan bisa menjadi bekal kami nantinya,” tutur Hariani Dewi kepada reporter usai kegiatan. (Rahmi Yulianti/Diniyyah News Reporter)