- Details
- Published on 14 February 2017
Mukhoyyam Al’arabi (Camp Bahasa Arab) yang diikuti oleh santri kelas X dan XI MAS KMI berlangsung selama dua minggu, 4-18 Februari 2017. Camp tersebut dilaksanakan oleh Diniyyah Arabic Center (DAC), dibawah pimpinan Ustadz Indra Legiono, Lc., Dipl. Kegiatan ini juga melibatkan Kepala Asrama Perguruan Diniyyah Puteri, Ibu Erwita Dewiyani, S.Pd.I beserta para umi asrama.
Selama kegiatan, santri diwajibkan berbahasa Arab. Santri dibagi menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 15-16 orang perkelompok. Setiap kelompok dibimbing oleh satu orang instruktur. Kegiatan tidak hanya dilaksanakan di asrama, namun juga di Diniyyah Agrowisata (DAW) Diniyyah Puteri dan taman PDIKM Padang Panjang. Lokasi tersebut dipilih untuk memberikan kesan yang berbeda kepada santri, sehingga santri tidak merasa bosan.
Pukul 06.15 WIB santri mengikuti kegiatan pagi seperti games, pijakan awal,dan senam. Lalu pada pukul 06.45 WIB dimulai sesi belajar yang terdiri dari Muhaddasah (percakapan). Santri juga belajar Ta’bir Yaumi (ungkapan sehari-hari) agar mempermudah santri dalam berbicara Bahasa Arab. Sesi belajar berikutnya Mahfuzat (kata mutiara).
Pada pukul 14.30 WIB diberlakukan silent timeguna memberikan waktu istirahat pada santri. Selanjutnya setiap Isya ada agenda dari Badan Evaluasi Bahasa (BASIBA), yang dketuai langsung Kepala Asrama. Kegiatan ini membahas tentang semua pelanggaran santri. Sebab selama camp, santri dituntut disiplin berbahasa dan dalam peraturan asrama. Adapun poin luluscamp ini yakni 700, bagi santri yang tidak mencapai target akan mengulang tahun depan.
“Menjadi salah satu yang dipercaya menjadi Musyrifah, membuat saya sangat bangga pada semua santri. Semangat dan gigih mereka patut dibanggakan. Selama kegiatan sudah mulai terbentuk tujuan dari camp Bahasa Arab, salah satunya membentuk lingkungan bahasa,” ungkap Dina Yulesti, salah satu instruktur.
Tiara Regina Karin, santri kelas X MAS KMI salah satu pemuncak dalam kelompoknya, mengungkapkan perasaan bahagia karena dapat mengikuti camp Bahasa Arab ini. “Melalui kegiatan ini saya lebih terbiasa menggunakan Bahasa Arab. Ketika saya berbahasa Indonesia,jadi terasa asing. Saya lebih bersemangat dalam berbahsa Arab dan ingin menjadi yang terbaik,” ungkapnya.(Fitri Yeni, Diniyyah News Reporter).