b3

Pagi ini kamis (6/8), menjadi hari paling bahagia oleh semua Santri MTS,DMP, SMP dan MA KMI Diniyyah Puteri. Pasalnya kamis adalah khusus hari ekskul yang disediakan sekolah. Hari ini bukan untuk belajar melainkan untuk pengembangan diri santri satu hari penuh.

Biasanya pagi ini kami senam pagi terlebih dahulu selama tiga puluh menit, kemudian dilanjutkan kepada kegiatan ekskul profesional yang diiikuti santri,” ujar Yusneli Syafari, Wakasis MA. KMI menjelaskan.

b1

Dia menambahkan, anak-anak, telah diarahkan memilih ekskul sesuai dengan keinginannya. Ada ekskul Randai, Tari, Gardener (Taman), Tata Busana, Tata Boga, Menulis cerpen dan opini, menjadi Trainer, ekskul Publick Speaking, Robotica dan lainnya. Menurutnya, para pelatih lebih di datangkan dari luar yang berpengalaman. “Kecuali ekskul randai dan menulis Cerpen, itu guru kami sendiri, walau ekskul kami berjumlah lebih 20 cabang ekskul’ pungkasnya.

“Khusus robotica, diasuh oleh alumni MA. KMI Diniyyah Puteri sendiri, yang juga lolosan ITB, Rahmi Yuwan. Santri diarahkan untuk merancang dan membuat sistem kerja robot. Selain itu, Ada lagi ekskul khusus, Talempong dan Drumband yang diasuh oleh   staf pengajar ISI Padang Panjang.’ Ujar Muslimah yang juga merupakan pembina Pramuka Diniyyah Puteri ini.

Tidak jauh berbeda dengan siswa MA. KMI, hari kamis juga merupakan hari khusus santri MTS DMP dan SMP Diniyyah Puteri dalam penembangan diri dan bakat. Fitria Rahmi, Wakasis MTS DMP memaparkan bahwa mereka sedang menambah kegiatan ekskul selain yang dimiliki santri KMI. “ Antara lain, Ekskul Mengelola Acara, atau Event Organizer, Beternak kelinci dan Ayam dan yang lainnya,” ungkapnya.

b21

Diwaktu dan jam yang sama, pagi itu ditempat terpisah, terlihat, santri MTS. DMP dan SMP berjubel memenuhi lapangan sekolah belakang. Pagi ini sedang digelar senam massal bersama Zatria Nasriza, guru yang juga peserta Finalis AKSI INDOSIAR 2014 lalu.

 

DSC 0174

Tiga tamu penting dari   Nagoya University berkunjung ke Diniyyah Puteri Padang Panjang beberapa hari lalu. Kepada Oktavi Hendro, staff Diniyyah English Centre (DEC), Morichi   mengakui betapa lezatnya durian Sumatera Barat.

“ Andai saja Pemerintah Indonesia mengeksor Durian ke Jepang, kami sanggup membayarnya untuk satu durian seharga 500 ribu.” ungkap Morichi senang.

Sebagaimana kita ketahui, orang Jepang sangat alergi dengan Durian, tetapi saking penasarannya, sengaja kami suguhkan buah durian kepada tamu itu, sambung kata Hendro yang pernah tiga tahun menetap di Jepang.

Karyawan yang bertugas khusus mendampingi tamu dari luar negeri ini menjelaskan tujuan kunjungan ini adalah sebagai  tindak lanjut dari kunjungan beruntun perguruan ke Jepang beberapa waktu lalu. Sebagaimana diketahui, Diniyyah dalam setahun 3-4 kali melakukan kunjungan edukatif ke berbagai sekolah, lembaga pendidikan, universitas dan pusat tekonologi di negeri matahari terbit. ( Ahmad Rifa’i/ DTC Diniyyah Puteri)

    DSC 0195

            Dalam lawatan pertama kalinya ke Sumatera Barat, Prof, Morichi Terada, mengaku kagum dengan pemandangan alam kota Padang Panjang. “ Saya merasa cocok dengan suasana kota ini dan lingkungan Perguruan Diniyah Puteri. Udaranya sejuk, kotanya bersih, banyak taman bunga di sini. ” ungkapnya kepada   Fauziah Fauzan, SE, Akt, Msi Pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang,   saat acara Welcome Dinner yang diselenggarakan Perguruan tersebut di The Hill Hotel Bukittinggi beberapa hari lalu.

            Selain itu, dia juga mengakui keindahan pemandangan alam Sumatera Barat sewaktu dibawa jalan-jalan oleh Zulmairici, staf public Relation Diniyyah Puteri ke Sawahlunto, Tanah Datar, Maninjau, Bukittinggi dan beberapa daerah di Sumatera Barat.

DSC 0161-horz

Rici, sapaan akrab mantan uda- uni Tanah Datar ini menyebutkan dua orang lagi rekan kerja Morichi, yang juga sama-sama guru besar di Nagoya University, yaitu, Mina Hatori dan Nishino.

            Bagi Morici, kunjungan ini sangat berkesan dan terbilang pertama kali. Dalam kesempatan makan malam itu, dia menyampaikan permintaan maaf atas nama keluarga karena kakeknya pernah mendarat di Sumatera Barat sebagai tentara Jepang.”Saya minta maaf atas nama pribadi dan keluarga atas kehadiran kakek saya di daerah ini.” Ungkapnya haru.

            Dia juga merasakan betapa ramah dan hangatnya pertemuan pada makan malam tersebut, karena menurutnya semua pejabat teras di lingkungan Diniyyah Puteri hadir menyambut mereka.

Hendro, staff Diniyyah English Centre (DEC), yang juga pengajar Bahasa Jepang yang pernah menetap tiga tahun di negeri Sakura, menambahkan kunjungan ini tindak lanjut kunjungan ke Jepang yang dilakukan Diniyyah Puteri tahun lalu (Ahmad Rifa’i/DTC Diniyyah Puteri)

DSC 0145

Kedatangan  tiga orang guru besar ini adalah dalam rangka lawatan ke Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang untuk penjajakan hubungan kerja sama pertukaran pelajar, Dosen, mahasiswa dan program pendidikan antara Nagoya University dengan Perguruan Diniyyah Puteri.

“Dalam pembicaraan itu, Kami sedang menjajaki pertukaran pelajar SMA milik Nagoya, Super Science School dengan MA. KMI Diniyyah Puteri, program magang guru kedua sekolah tersebut dan pertukaran mahasiswa serta Dosen Nagoya University dengan Dosen STIT Diniyyah Puteri.” ujar Fauziah Fauzan SE, Akt, Msi, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, saat melakukan meeting bersama antara dua lembaga, pada kamis, (30/7) lalu diruang biru perguruan.

DSC 0152

          Kepala Public Relation Diniyyah Puteri, Syafrini Fitri turut menambahkan bahwa sekolah ini bila dibandingkan dengan ribuan pesantren atau sekolah di Indonesia, adalah terbilang aktif   berkunjung ke Jepang dalam rombongan besar, karena didalamnya ada santri, guru, dosen dan karyawan.

        “ Dalam tiga minggu ini, kami juga membawa rombongan beberapa sekolah di Jakarta bergabung dengan rombongan Diniyyah puteri untuk melihat pusat pendidikan dan teknologi disana .Rombongan langsung dikepalai oleh Ibu Fauziah Fauzan sendiri,”ujar Praktisi Master Ceremony berpengalaman ini. Dia juga menambahkan, selain itu ada satu rombongan kami terpisah, yang memang sedang mengikuti Jambore Pramuka Dunia ke 23 di Jepang.

“Saking seringnya kami berkunjung ke negeri Matahari terbit, utusan Duta Besar Jepang Shintani Naoyomi, untuk Indonesia datang ke sekolah ini untuk memberikan apresiasi dan membantu Diniyyah membangun hubungan lebih luas lagi” ujarnya. Dalam kunjungan akhir tahun lalu, sang utusan dubes juga turut mengucapkan terima kasih telah bersedia menerima kedatangannya di perguruan ini. Utusan Dubes Jepang pun diajak berkeliling melihat lingkungan Sekolah Perguruan Diniyyah Puteri bersama Pimpinan. (Ahmad Rifa’i/DTC Diniyyah Puteri).

You are here: Home News and Events