Ini 4 Tokoh Islam di Indonesia, Mulai dari Pemikir hingga Pembaharu

Tokoh_islam.png

 

Indonesia memiliki ulama yang sangat berpengaruh untuk perkembangan peradaban Islam di Nusantara. Di antara banyaknya tokoh Islam tersebut, muncul empat nama tokoh Islam yang tampaknya menarik untuk diulas.

 

Empat tokoh Islam berikut ini berperan besar dalam menjaga dan memperbaharui Islam di Indonesia. Banyak dari para tokoh tersebut yang mendirikan organisasi Islam sebagai sarana perubahan di berbagai bidang.

 

1. Ahmad Surkati

 

Dilahirkan di Pulau Aru, daerah Dunggulah, Sudan, pada 1875 silam, menjadi keuntungan untuk Ahmad Surkati bisa sempat mengenyam pendidikan di Al-Al Azhar Mesir dan Mekah.

 

Kendati lahir di Sudan, Ahmad Surkati tidak lupa akan negeri asalnya, yaitu tanah Jawa, Ahmad Surkati kembali datang ke Jawa pada Maret 1911, bermula dari permintaan Jamiat Khair, sebuah organisasi yang didirikan warga keturunan Arab di Jakarta.

 

Namun, ternyata Jamiat Khair, sebuah organisasi yang memintanya pulang ke Jawa itu, dirasa tidak cocok untuk diri Ahmad Surkati. Terkait hal itu, Ahmad Surkati lalu mendirikan sendiri Madrasah Al Irsyad Al Islamiyah di Jakarta pada 6 September 1914.

 

Madrasah tersebut semakin besar, dan kemudian beralih status menjadi Perhimpunan Al Irsyad, dengan tujuan untuk memurnikan Islam dan bergerak dalam bidang pendidikan kemasyarakatan.

 

Lebih lanjut, ternyata Soekarno pernah menyebut jika Ahmad Surkati merupakan salah satu tokoh yang mempercepat lahirnya kemerdekaan Indonesia.

 

Ahmad Surkati wafat pada 6 September 1943, dengan berhasil meninggalkan perhimpunan hingga eksis sampai kini, yaitu Perhimpunan Al Irsyad.

 

2. KH Ahmad Dahlan

 

Ahmad Dahlan, merupakan tokoh berpengaruh dalam pendidikan Islam di Indonesia. Dengan kiprah dan jasa Ahmad Dahlan, dirinya mampu untuk mendirikan sebuah organisasi dengan nama Muhammadiyah.

 

Organisasi Muhammadiyah itu, bisa tetap eksis dan makin diminati hingga kini, hal tersebut bisa ditarik kesimpulan, bahwa Ahmad Dahlan berhasil melahirkan organisasi Islam yang bisa diterima umat di setiap zaman.

 

Lahir pada 1 Agustus 1868 di Kauman, Yogyakarta, dan menyandang nama kecil Muhammad Darwis, lalu Ahmad Dahlan sejak kecil telah hidup di lingkungan pesantren dengan menyerap pengetahuan agama dan bahasa Arab.

 

Ahmad Dahlan sempat menetap di Mekah di usia 15 tahun, dan mulai berinteraksi dengan pemikiran para pembaharu Islam. Sejak saat itu, munculnya pemikiran Ahmad Dahlan untuk membawa gerakan pembaharu Islam ke kampung halamannya di Yogyakarta.

Baca juga:

Mengenal 5 Fakta Miqdad, Sahabat Nabi Muhammad yang Jarang Terdengar

Resepsi Internal Milad 99 Tahun Perguruan Diniyyah Puteri

Santunan Anak Yatim Diniyyah Wafa Care 

Organisasi Muhammadiyah, adalah salah satu capaian akhir dari perjalanan Ahmad Dahlan dalam melakukan gerakan pembaharuan Islam tersebut.

 

3. Ahmad Hasan

 

Dikenal dengan sang pemikir dan sang pengkaji Islam, Ahmad Hasan sempat mendapat julukan dari Bung Karno, Presiden Pertama Indonesia.

 

Bung Karno, diketahui sangat menghargai pemikiran Islam dari Ahmad Hasan tersebut. Sekalipun, terkadang Bung Karno pernah juga berpolemik dengan Ahmad Hasan, tidak menyebabkan ia kehilangan jati diri di mata Bung Karno.

 

Nama kecil Ahmad Hasan adalah Hassan bin Ahmad, lahir di Singapura pada 1887, dari keluarga campuran India-Indonesia.

 

Ahmad Hasan dikenal dengan sosok pemikir dan pekerja keras, sejak remaja, dia sudah melakoni berbagai pekerjaan. Mulai dari buruh hingga penulis.

 

Ketika masih muda, Ahmad Hasan sangat populer di kalangan kaum muda progresif di lingkungan Persatuan Islam di Bandung. Pernah bertemu dengan Mohammad Natsir, dan ikut menerbitkan majalah Pembela Islam dan Al Lisan, hingga ikut mendirikan Pesantren Persatuan Islam di Jawa Timur.

 

4. KH Hasyim Asyari

 

Lahir pada 14 Februari 1871 di Jawa Timur, serta merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, yang saat ini sudah sangat dikenal dan menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia.

 

Nahdlatul Ulama didirikan pada 31 Januari 1926, dengan membawa paham pembaharuan untuk Islam di Indonesia.

 

KH Hasyim Asyari dikenal sebagai pakar ilmu hadis, sebab pernah mendapatkan ilmu langsung dari Syaikh Mahfudz asal Termas, tokoh pakar ilmu hadir pertama di Mekah kala itu.

 

Di masa Belanda datang ke Indonesia, Hasyim dengan beraninya menentang itu, dengan cara bersikap nonkooperatif. Hasyim juga sempat mengeluarkan banyak fatwa yang menolak kebijakan pemerintah kolonial.

Baca juga:

Mengenal 5 Fakta Miqdad, Sahabat Nabi Muhammad yang Jarang Terdengar

Resepsi Internal Milad 99 Tahun Perguruan Diniyyah Puteri

Santunan Anak Yatim Diniyyah Wafa Care

 

Dan paling dikenal hingga kini adalah fatwa Hasyim tentang jihad untuk melawan Belanda. "Wajib hukumnya bagi umat Islam di Indonesia berperang melawan Belanda," fatwa itu dikeluarkan menjelang meletusnya peristiwa 10 November di Surabaya.

 

Hasyim wafat pada 25 Juli 1947, tepat 2 tahun selepas Indonesia merdeka.

 

 

 

You are here: Home News and Events Ini 4 Tokoh Islam di Indonesia, Mulai dari Pemikir hingga Pembaharu