sminar y

       Perguruan Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang mengadakan seminar Internasional, Sabtu, 30 Mei 2015. Seminar tersebut merupakan cooperation antara Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri REY dan International Institut Of Islamic Thought (IIIT) East And Southeast Asia. Dilaksanakan di Aula Zainuddin Labay Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Acara tersebut dimulai pada jam 08.00 WIB hingga jam 12.30 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan acara workshop. Seminar itu bertemakan The Higher Islamic Education Empowerment.

            Seminar International ini merupakan kunjungan balasan dari tamu International tersebut, setelah pimpinan Perguruan Diniyyyah Puteri REY memberikan seminar di Malaysia. Tamu tersebut adalah Prof. Dr. Ismail Luthfi selaku Rector of Fatoni University, Thailand yang menyampaikan sambutan dan membuka acara seminar. Dalam acara pembukaan tersebut dimoderatori oleh Dr. Habib Chirzin. Kemudian Prof. Dato’ Wira Dr. Jamil Osman selaku Director of International Instituet Of Islamic Thought (IIIT)East And Southeast Asia, Prof. Dato’ Dr. Abdul Halim Tamuri yang merupakan Rector of Kolej University Islam Selangor (KUIS) Malaysia dan Director of Perguruan Diniyyah Puteri ibu Fauziah Fauzan El Muhammady, SE., Akt, M.Si menjadi panelis dalam diskusi Internasional tersebut. Prof. Dr. Yulizal Yunus sebagai moderator dalam diskusi seminar tersebut.

yata

            Selain itu acara bergengsi itu juga dihadiri oleh Prof. Dr. Jamal Badi dari International Islamic University Malaysia, Prof. Madya Dr. Azharuddin Sahil dan Hj.Sahaya’a Othman yang menjadi pemberi materi workshop sebagai kegiatan lanjutan pada acara itu. Acara yang luar biasa itu juga hadir ketua koopertais wilayah VI Sumatera Barat, Rektor UIN Sumatera Utara dan para undangan yang berasal dari Perguruan Tinggi Islam Sumatera Barat. Kemudian tamu internal merupakan dosen, majelis guru, karyawan Diniyyah Puteri REY dan mahasisiwi STIT Diniyyah Puteri REY. Seluruh Peserta seminar tersebut akan mendapatkan makalah, buku dan sertifikat Internasional.

            Seminar International ini bertujuan untuk mempererat hubungan silaturrahmi antara sesama instansi pendidikan Islam di Asia tenggara. Selain itu juga penandatanganan MoU antara STIT Diniyyah Puteri REY dan International Instituet Of Islamic Thought (IIIT) East And Southeast Asia. MoU itu dilakukan demi peningkatan mutu pendidikan Islam di Asia Tenggara. MoU Signing Ceremony tersebut berlangsung pada jam 12.00 WIB sampai jam 12.30 WIB, sekaligus foto bersama.

             Acara besar itu berjalan lancar dan aman. Seluruh peserta begitu antusias mengikuti acara tersebut sampai akhir. Hal itu juga karena para narasumber memberikan materi yang menarik. Sehingga membuat para peserta ikut berpartisipasi bertanya menggali ilmu narasumber. Diantaranya narasumber membahas tentang kurikulum terbaik untuk meningkatkan pendidikan Islam di Asia Tenggara, serta menyeimbangkannya dengan pendidikan modern.

            “Seminar kali ini sangat menakjubkan. Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan itu. saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat dan mendapatkan wawasan baru. Harapannya acara tersebut dapat menjalin silaturrahmi yang lebih kuat antara sesama instansi pendidikan Islam. Semoga acara tersebut bisa membangkitkan semangat kita untuk membangun pendidikan Islam yang lebih baik,” ungkap salah satu peserta bernama Wina Amelia asal Padang Panjang.

              Semoga seminar internasional kali ini memberikan manfaat yang luar biasa untuk seluruh tamu yang hadir. Khususnya menjadi kegiatan yang berdampak positif bagi perguruan Diniyyah Puteri REY di masa mendatang. Harapannya pertemuan dan MoU yang telah terlaksana di seminar tersebut terus berlanjut untuk bersama-sama membangun pendidikan Islam yang lebih baik. Sehingga dapat mebentuk pendidik dan peserta didik yang berperilaku dan kaya akan ilmu yang berlandaskan dasar hukum Islam, serta terus membuat Islam terus berjaya di seluruh pelosok dunia. Amin. (Jummiati Oktariana/ News Reporter Diniyyah Reporter)

11235405 695025830644244 3088160267801663451 o

Ramadhan tahun ini, da’i dan da’iah Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang kembali melangkah menuju Akademi Sahur Indosiar (AKSI). Setelah melaksanakan audisi AKSI untuk Sumatera Barat di Diniyyah Puteri pada bulan April 2015 lalu, 4 orang peserta lolos ke tahap selanjutnya di Jakarta. 2 orang diantara peserta yang lolos tersebut merupakan mahasisiwi STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah yakni Rahmani, dan Richi yang merupakan seorang staf di Public Relation Perguruan Diniyyah Puteri.

Sebelum mendapat pemberitahuan kelolosan dari pihak AKSI, Rahmani yang merupakan mahasiswi STIT Diniyyah Puteri REY yang lolos audisi berada di Malaysia, dalam rangka mengikuti Studi Ilmiah dan Praktek Kerja Lapangan (PPL). Hal itu menyebabkan Pihak Indosiar cukup kewalahan menghubungi Rahmani. Kemudian pihak Indosiar langsung memberitahukan ke Diniyyah Puteri, serta menyarankan agar kedua peserta atas nama Diniyyah Puteri tersebut dapat mempersiapkan diri sebelum keberangkatan ke Jakarta.

Para peserta yang telah dinyatakan lolos audisi telah berangkat ke Jakarta tanggal 27 Mei 2015 lalu. Perwakilan peserta dari Diniyyah Puteri diantar oleh Perguruan pada jam 03.00 WIB dini hari menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Setelah itu langsung terbang ke Jakarta menuju tempat yang telah disediakan pihak AKSI tersebut. Rahmani merasa cukup tenang sebelum keberangkatan, karena telah diberi saran dan nasehat dari seniornya Zatria Nasriza yang sudah berpengalaman pada audisi AKSI tahun 2014. Selain mempersiapkan materi untuk kebutuhan selama di ibu kota itu, da’i dan da’iah itu juga mempersiapkan mental dan belajar banyak dari seniornya.

Rahmani mengungkapkan rasa gembiranya setelah mengetahui kelolosannya di acara bergengsi itu. Meskipun banyak yang terlibat dalam pemberitahuan informasi tersebut sehingga bisa sampai kepadanya sewaktu di Malaysia. Diantaranya perguruan Diniyyah Puteri, kemudian disampaikan kepada ketua STIT Diniyyah Puteri REY dan diberitahukan kepada ketua Rombongan studi ilmiah mahasisiwi STIT Diniyyah Puteri REY Rahayu Susanti. Rahmani, mahasiswi semester VI itu merasa begitu senang, bangga dan sedih karena terharu. Sebelumnya Rahmani tidak pernah menyangka akan lolos audisi tersebut. Karena peserta yang ikut audisi ketika itu juga berbakat dan memiliki keunikan masing-masing. Selain itu ia hanya berasal dari keluarga biasa, namun bisa membuat orang tuanya bangga.

“Saya berharap bisa memberikan yang terbaik dan berharap dapat menjadi contoh bagi para junior saya di kampus. Semoga dengan adanya audisi tersebut, membuat seluruh masyarakat tertarik dengan dunia dakwah. Kemudian bisa menjadi masyarakat yang lebih baik dan menjalani kehidupan sesuai tuntutan agama,” ungkap Rahmani.

Harapannya peserta yang berasal dari Sumatera Barat bisa memberikan penampilan yang terbaik dan dapat membuat para penonton tertarik. Terutama peserta yang merupakan perwakilan dari Diniyyah Puteri. Semoga Rahmani dan Richi bisa bertahan hingga final bahkan mampu jadi pemenang untuk tahun ini. Sehingga dapat membawa nama baik Sumatera Barat, khususnya Perguruan Diniyyah Puteri. Semoga mereka bisa menjadi pendakwah yang berbakat, bukan untuk di kompetisi itu saja, namun juga untuk kehidupannya dan lingkungannya. Supaya bisa membawa perubahan di Negara kita tercinta ini menuju kehidupan yang mulia berdasarkan syari’ah Islam. Amin. (Jummiati Oktariana/ News Reporter Diniyyah Puteri REY)

.

11393002 680033868794667 3453018949416523577 n

“Pendidik antara Dua Negara, Melangkah Kehadapan” Itulah tema dari diskusi interaktif antara Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang dengan Sekolah Menengah Agama Ad-Diniah Al-Islamiah (SMADI) Padang Rengas, Perak, Malaysia. Acara tersebut diadakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang pada hari Senin, 25 Mei 2015. Pukul 09.30-12.30 WIB, bertempat di aula Zainudin Labay. Dihadiri oleh Toh Maharaja Indra Dato’ Haji Khairuddin bin Haji Arshad selaku pengerusi yayasan SMADI, Dr. Haji Jurij bin Haji Jalaludin selaku pengetua SMADI dan guru-guru dari Padang Rengas, Perak, Malaysia. Selain itu juga hadir pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, kepala Departemen Sumber Daya Manusia, ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Diniyyah Puteri, para dosen, karyawan dan mahasiswi dari sekolah khusus puteri tersebut.

Kegiatan diskusi ini berjalan dengan lancar, dan yang mengikutinya sangat antusias mendengarkan dan bertanya kepada pembicara Toh Maharaja Indra Dato’ Haji Khairuddin bin Haji Arshad dan Fauziah Fauzan El Muhammadi, S.E.,Akt.,M.Si. Pembicara dari Malaysia juga menjelaskan hubungan antara Diniyyah Puteri Padang Panjang dengan SMADI, bahwa nama dari SMADI itu terinspirasi dari Diniyyah Puteri, karena anak dari pendiri SMADI Syekh Juned Thola yang bernama Datin Sakinah Juned dahulunya sekolah di Diniyyah Puteri.

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Diniyyah Puteri sudah menjalin kerjasama dengan SMADI sejak 2011. Tahun 2012 STIT mengirim mahasiswi ke SMADI selama 3 minggu di Malaysia untuk melaksanakan camp tahfizh, tahun 2013 SMADI datang ke Diniyyah Puteri berkunjung dan juga membuat persetujuan untuk mengeratkan lagi hubungan antara Diniyyah Puteri dengan SMADI. Tahun 2013 STIT juga mengirim mahasiswinya kembali ke SMADI untuk kembali melakukan camp tahfizh, dan tahun ini STIT juga mengirim mahasiswi untuk melaksanakan studi ilmiah selama 2 minggu di SMADI.

“Kita hidup di planet bumi, tapi kita tidak sadar bahwa kita bukan penduduk asli planet ini, tetapi kita adalah penduduk asli dari surga. Banyak orang yang mengganggap bahwa kematian itu adalah perpisahan, meninggalkan tempat yang lama dan pindah ke tempat yang baru itu adalah perpisahan, tapi perpisahan itu adalah ketika kita di akhirat nanti, diantara kita ada yang masuk surga dan ada yang masuk neraka,” itulah pesan yang diberikan pimpinan Diniyyah Puteri, sebelum memulai diskusi. (Neftin Srimayeni/Diniyyah News Reporter)

masak bersama

Memasak adalah hal yang terpenting bagi seorang wanita. Begitu pula dengan mahasiswi. Sebagai seorang mahasiswi, tidak hanya mementingkan pelajaran, tapi juga harus bisa memasak. Senin, 18 Mei 2015, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang, jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester II, melaksanakan masak bersama. Mahasiswi memasak dengan tema “Cita Rasa Masakan Nusantara”, bagian dari mata kuliah Keputrian yang dibimbing oleh ibu Syarifatul Hayati, Lc.,MA. Kegiatan ini dilaksanakan di dapur asrama mahasiswi Diniyyah Puteri.

Kegiatan ini bertujuan supaya mahasiswi tahu dan bisa memasak sendiri masakan dari daerah luar Sumatera Barat. Ketika mahasiswi pergi studi banding, PPM, atau PKL ke daerah lain, mereka sudah terbiasa dengan makanan daerah lain, dan mereka bisa menyesuaikan lidahnya dengan masakan daerah tersebut dan juga menyiapkan mahasiswi supaya bisa memasak untuk keluarganya.

Mahasiswi PAI terdiri atas 21 orang dan dibagi menjadi tiga kelompok. Kegiatan dimulai dari jam 08.00 WIB. Mahasiswi berbelanja bahan masakan yang mereka butuhkan ke pasar. Lalu menyiapkan peralatan dan bersiap untuk memasak. Semuanya sangat antusias dan kompak antar anggota, dan saling bekerja sama satu sama lain.

Kelompok I memasak Asam Padeh yang merupakan salah satu masakan khas Sumatera Barat. Sedangkan kelompok II memasak Ayam Bumbu Bali, dan kelompok III memasak Sayur Asem dan Ikan Asin Sambal Terasi. Kegiatan memasak selesai jam 13.30 WIB ditutup dengan makan bersama di ruang biru kampus STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah. Sebelumnya ibu Syarifatul Hayati mencicipi masakan dan memberi kritik dan saran bagi masakan mahasiswi.

“Alhamdulillah, masakan mahasiswi cukup enak, tapi kekurangan mereka dalam pemberian garam dan cabe. Mereka membuat masakannya agak asin dan pedas, padahal makanan itu tidak hanya dimakan oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Ini adalah pertama kali bagi mahasiswi memasak bersama-sama, tapi sudah memuaskan. Memasak ini juga untuk menyiapkan mahasiswi kelak akan berumah tangga,” ujar Syarifatul Hayati dosen pembimbing Keputrian.

Direncanakan pada waktu yang akan datang, mahasiswi akan membuat masakan dari luar negeri, seperti masakan dari negara Malaysia, Mesir, Singapura, Jepang dan Negara lainnya.Semoga mahasiswi STIT Diniyyah Puteri selanjutnya bisa memasak masakan yang lebih enak lagi, dan tetap kompak satu sama lain. (Neftin Srimayeni/Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri)

You are here: Home News and Events