Ini pengalaman unik di asramaku tercinta Diniyyah Puteri. Selama Ujian Nasional kelas XII MA KMI berlangsung, kami diliburkan dan disibukkan dengan aktivitas di asrama. Hari Senin training Fiqh, Selasa outbound, Rabu camp Tahfidz dan hari terakhir disibukkan dengan persiapan acara perpisahan.

Nah, outbound yang diadakan itu berlangsung di luar sekolah. Emang sih pake mobil sekolah, tapi ternyata mobil truk kepunyaan sekolah. Perasaanku senang sekali ry, hahaha… Selama perjalanan, kami hebohnya bukan kepalang. Hahahaaa lucu! Bayangkan, 40 orang ada dalam truk ini.

            Outbuondnya diisi dengan permainan-permainan yang menantang adrenalin kita. Aku sangat suka outbound, ry. Terutama flying fox (terjun dari ketinggian 7-14 M) dan Rock and Roll (berjalan di tali dengan ketinggian 3 meter). Itu sempat bikin nyaliku ciut. Pas giliranku menaiki Rock and Roll, aku sempat jatuh bangun dan berakhir dengan benar-benar jatuh. Goncangan setelah sampai di pertengahan tali benar-benar bikin aku gemetaran. Huh, sakit memang, karena kakiku sempat nyangkut di tali. Teman-teman bilang, jatuhku ke tanah sangat ekstrim, soalnya posisi kepala ada di bawah. Ketika aku menginjak bumi, semuanya serasa berputar, pusing. Tapi, ustad Ridho, pembimbing Outbound bagian Rock and roll bilang, “Harus diulang ya, kak.” Awalnya aku bilang, “Oke ustad.” Tapi setelah beberapa saat melihat teman-teman naik flying fox, aku iri dan memutuskan berlari munuju posko flying fox, dan berhasil.

Aku berhasil melewati Flying Fox diam-diam, malah jadi orang yang paling pertama nyoba. Setelah lama menimbang-nimbang dan akhirnya aku memutuskan kembali ke posko Rock and Roll. Ciut banget! Kuperhatikan trik teman-teman yang berhasil. Dan akhirnya aku paham. Aku melapor ke ustad Ridho bahwa aku siap. Aku coba deh. Pasang Seat Harness (pengaman tubuh) dan melangkah dengan membaca bismalah. Akhirnya langkah demi langkah aku jalani. Yap! Aku berhasil mengatasi guncangan di tengah perjalanan. Oke! Berhasil tanpa jatuh sedikit pun.

            Dari sini kubelajar bahwa ketika aku pernah jatuh, aku tahu di mana letak salahku dan berusaha kembali memperbaiki kesalahan. Aku senang mendapat pelajaran yang berharga. Begitu juga kehidupan di dunia ini. Gagal adalah awal mula kesuksesan, ya kan, ry. Terima kasih outboundnya. Aku belajar dari jatuhku di permainan Rock and Roll. Oke! Berusaha menjadi lebih baik lagi, itu intinya, ry.

            Ketika pulang, kami pake truk lagi. Hiihihihii… pengalaman yang lucu. Susah untuk ngelupainnya. (Nadia Salami/MA KMI Diniyyah Puteri)

Hai sobat! Semuanya pasti pernah tidur, bukan? Tentu aja dong, bukan manusia namanya kalau gak pernah tidur. Pada tau gak kenapa disini ngebahas tidur? Karena banyak makhluk hidup terutama manusia yang salah tempat ketika tidur. Kalau udah salah, bahaya banget nih, apalagi kita yang udah sekolah, bekerja dll. Tapi kalau bayi sih gak apa-apa.

Nah, sebelum lanjut, semuanya tau kan, apa tidur itu? Yaitu istirahat memejamkan mata, dimana ada saraf yang fungsinya. Sehingga kita memang tidak sadar, tapi kalau orang yang bicara ketika tidur itu lain lagi namanya.

Kita sebagai manusia sangat dianjurkan untuk beristirahat, terutama istirahat yang sangat efektif ialah tidur, lebih kurang sekitar 8 jam waktu tidur yang dibutuhkan dalam sehari. Tidur malam yang paling baik ialah sebelum pukul 23.00 WIB, dan jangan tidur di pagi hari karena pagi itu ialah waktu yang baik untuk beraktifitas. Tidur yang paling baik adalah pada malam dan siang hari, karena bisa merefreshkan otot-otot kita. Jadi, sobat jangan sampai salah tidur ya, karena tidak sedikit anak-anak sekolah yang turun prestasi disebabkan oleh ketiduran karena kurang tidur.

Ketika guru sedang menerangkan banyak anak-anak sekolah terutama di daerah pegunungan dan dataran tinggi yang bersuhu rendah tertidur atau ketiduran. Karena mungkin ada beberapa faktor penyebabnya. Yakninya, kurang tidur, kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi, suhu atau iklim, atau insomnia. Ya, insomnia yaitu ketika malam kita kesulitan untuk tidur, namun pada siang harinya ketika waktu beraktifitas, kita malah sering menguap dan merasakan ngantuk, bahkan sampai tertidur.

Jika itu sudah terjadi pada diri kita, harus segera diobati dan jika kita belum pernah (Alhamdulillah) kita harus mencegahnya. Ingatkan? Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Cara-cara mencegah dan mengobatinya yaitu tidur tepat waktu dan rutin, serta teratur, waktu tidur yang cukup (jangan sampai kurang), mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi, dan yang terpenting itu niat kita! Seperti haditsnya “Innamal a’malu bin niat”, segala amal tergantung niat.

So, kesimpulannya, niatkan diri kita untuk menghindari ketiduran, terus jagalah asupan tidur dan makanan yang kita makan, bergizi atau tidak. Jadi sobat sepakat kan menghindari ketiduran? Saat bukan waktu istirahat. Okey..? (Putri Sarza Parilla/MTs DMP Diniyyah Puteri)

Sobat SMS pasti pernah dikritik oleh orang lain, baik kritikan yang positif ataupun yang negatif. Lalu apakah respon yang sobat berikan? Menerima atau cuek saja.

Kritikan adalah saran yang diberikan orang lain kepada kita yang sifatnya membangun. Misalnya ketika ada seorang pemimpin seperti ketua OSIS yang kinerjanya kurang baik, kemudian kita kritik dengan bahasa yang baik. Lalu ketua OSIS tersebut menyadari bahwa kinerjanya tak memuaskan dan ia segera memperbaiki kekurangannya. Jadi kritikan itu dapat membuat orang berubah ke arah yang lebih baik.

Lain lagi halnya dengan sindiran. Sindiran ditujukan kepada orang lain yang sifatnya menjatuhkan. Misalnya “Eh, si X itu gak pernah beres kerjaannya, gak tanggung jawab, lelet dan lain-lain”. Apa yang sobat lakukan ketika disindir seperti itu? Pasti sakit hati, sedih dan gak mood untuk ngapa-ngapain.

Sindiran itu gak membuat kita berubah ke arah yang baik. Malahan membuat kita jatuh. Biasanya yang menyindir kita itu adalah orang yang mempunyai sedikit nyali. Kenapa? Karena orang tersebut tidak berani berterus terang kepada kita. Dia hanya bisa menusuk kita dari belakang. Padahal belum tentu orang yang menyidir kita itu mempunyai sifat yang lebih baik dari kita.

Jadi, jika disindir oleh orang lain, kita tidak boleh balas menyindir, tetapi panggil dan bicaralah dengan orang tersebut dan tanyakan apa kesalahan yang telah kita lakukan kepadanya. Kemudian jadikan saja sindiran tersebut sebagai motivasi agar kita bisa lebih maju ke arah yang lebih baik.

Sekarang sudah tau kan perbedaan antara sindiran dan kritikan? Lebih baik kita to the poin kepada orang yang gak kita suka, tetapi dengan bahasa yang membangun dari pada harus menyindir orang lain, sehingga membuat orang tersebut terdzalimi. (Afifah Kurnia Noviandri/MTs DMP Diniyyah Puteri)

Hmm, sobat udah pernah dengar nama tempoyak blom? Tempoyak itu adalah sebuah makanan khas dari suatu daerah yaitu dari Jambi. Dia itu berasal dari durian yang telah diasamkan, dan rasanya menjadi keasam-asaman, memiliki bau yang khas, dan biasanya dimasak bersama ikan. Di Jambi, tempoyak ini sangat mudah ditemukan karena hampir di seluruh sudut daerah itu ada, apalagi di waktu musim durian, akan lebih mudah menemukan tempoyak dan rasanya jelas menggoda banget.

Tempoyak ini juga merupakan makanan khas dari rumpun melayu, maka dari itu jangan heran jika bisa menemukannya di tempat atau daerah lain. Yang paling khas dari tempoyak ini adalah selain rasanya yang enak, baunya yang khas, dan juga warna dan bentuknya setelah dimasak sangatlah menggoda.

Ternyata tempoyak juga memiliki banyak nilai gizi, karena tempoyak terbuat dari Durian dan setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor dan ditambah lagi tempoyak dimasak dengan ikan tentu saja hal ini membuat masakan tempoyak amat bergizi. Hmm teryata asam-asam gitu banyak juga ya gizinya.

Menurut salah satu pemilik rumah makan, “Setiap Tempoyak berbeda-beda rasanya, tergantung dari proses fermentasinya serta buah durian itu sendiri, semakin bagus (manis) duriannya maka rasa Tempoyaknya juga akan semakin lezat sehingga aroma khas dari Tempoyak beserta rasanya akan menjadikannya memiliki cita rasa tersendiri.”

Gimana? Penasaran sama Tempoyak khas Jambi? Jika ingin mencoba silahkan datang ke Jambi or membeli di rumah makan yang menyediakannya. Tempoyak, “Lemaak niaaan oooi”. (Annisa Amalia/MA KMI Diniyyah Puteri)

Hai sobat, gimana nih kabarnya? Pastinya baik dong. Oh ya, aku mau nanya nih, udah pernah dapat piala belum? Pasti sebagian dari kita udah pernah dapat piala kan? Bagi kita kita belum pernah dapat piala, pasti rasanya iri liat teman-teman kita dapat piala dan di rumahnya memiliki berbagai macam koleksi piala. Ada yang juara I inilah, Juara II itulah, pasti rasanya juga mau kan? Dan biasanya suka mikir-mikir sendiri, asyik ya punya piala, gimana sih rasanya punya piala? Dan jika kita memiliki sebuah piala, pasti kita menaruhnya di lemari ruang tamu sebagai kebanggaan.

Pasti semuanya mau kan punya piala yang banyak, hasil prestasi yang kita miliki? Tapi piala yang banyak itu bukan dibeli di toko lho. Kalau itu sih namanya bukan piala tanda kemenangan, tapi piala hasil uang orang tua kita. Dan semuanya pasti mau banggain ke orang tua, adik, kakak, saudara, dan teman-teman bahwa kita punya piala kebanggaan hasil prestasi sendiri, seperti kita mempunyai piala Juara I lomba melukis atau Juara II lomba menulis cerpen dan lain-lain. Piala itulah yang menjadi semangat bagi kita untuk terus berkarya sekaligus menjadi kenangan bagi kita semua bahwa kita pernah mencetak prestasi di sebuah lomba. Bisa dibayangkan kala kita mendapat piala pertama, pasti rasanya senang banget, sampai-sampai ada yang melompat-lompat kegirangan.

Ada tips nih kalau kita mau punya piala. Pertama, ikuti berbagai macam lomba yang diselenggarakan, mulai dari tingkat yang rendah misalnya tingkat kelas waktu class meeting, atau ada lomba yang diselenggarakan antar kelas. Semakin tinggi misalnya tingkat RT/RW setempat seperti lomba 17 Agustus, lebih tinggi lagi tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan seterusnya. Asalkan kita mau berusaha dan bersungguh-sungguh, insyaAllah kita akan menang. Namun jika kita tidak menang atau belum berhasil, jangan berkecil hati dulu, coba terus jangan mau menyerah. Gagal 1 kali nggak masalah, gagal 2 kali juga nggak masalah, yang penting kita berusaha terus, mencoba lagi, lagi, dan lagi. Kedua, usahakan bisa memotivasi diri sendiri dan PD terhadap kemampuan sendiri agar bisa memenangkan lomba tersebut, jangan langsung menyerah. Ketiga, mintalah do’a dari orang tua, karena do’a orang tua kepada anak itu insyaAllah manjur lho.

Cobalah terus berusaha dan giat belajar, bayangin orang tua kita akan bangga jika kita meraih suatu prestasi. Dan kalau kita ikut lomba, jangan cuma ngarepin pialanya, tapi ngembangin bakat yang kita miliki. Buat yang belum punya piala, jangan berkecil hati ya, dan bagi yang sudah memiliki piala jangan sombong karena piala di dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan piala yang sudah disiapkan Allah SWT untuk orang yang beriman berupa Surga yang kekal abadi. Semoga kita semua meraih apa yang kita impikan, dan menjadi seorang pemenang. (Yetriani/MA KMI Diniyyah Puteri)