Menurut teman-temanku, aku orangnya pendiam, tapi, sebagiannya lagi mengatakan aku nggak ada diam-diamnya. Paling ribut, cerewet, jahil, dan lain-lain. Ada juga orang yang mengatakan aku itu strong alias kuat (mungkin badanku gede kali ya). Tapi, untuk akhir-akhir ini kekuatan yang ada pada diriku hilang, aku sering sakit-sakitan, banyak mengeluh dan sering tidur, mungkin ini disebabkan karena fisikku yang lemah.

            Pernah suatu ketika, sekitar pukul 03.30 sore, aku baru selesai mandi. Tiba-tiba, di tengah perjalanan, aku terhenti dan terdiam. Ada rasa sakit di kepala, serasa ada yang menarik dan melilit. Sakit banget. Tunggu beberapa menit, baru sakit itu hilang dan aku melanjutkan perjalanan ke asrama.

            Kata ummi dan ayahku, meski berbadan gede, tapi, fisikku sangat lemah. Saking lemahnya, aku sering mimisan. Mimisan yang kualami sudah dari kecil, sampai sekarang pun masih sering mimisan. Mungkin itu disebabkan faktor kelelahan. Mengapa dikatakan faktor kelelahan, karena di asrama kalau ada tugas yang menumpuk, aku sering kebanyakan lembur alias begadang. Aku bisa dikatakan orang yang sibuk, banyak sekali ekstrakurikuler yang kuikuti.

            Pernah suatu ketika, aku sedang mengadakan rapat majalah sekolah dengan tim-tim majalah tersebut. Ada sesuatu yang ganjil jatuh dari hidungku. Saat itu temanku melihat dan berkata “Ya....ampun hidung anti berdarah, anti mimisan ya...”. Aku pun langsung berlari ke toilet. Tanpa sadar, darah yang keluar itu sudah membasahi semua bagian mulutku. Setelah aku bersihkan, aku kembali ke atas. Di pertengahan rapat, disaat aku mau membuka majalah, satu tetes darah tertampung pada bagian tangan kiriku, aku minta izin lagi dan berlari ke toilet.

            Peristiwa mimisan yang kualami baru-baru ini terjadi lagi, tepat perdana di kelas 2 SMP. Peristiwa itu kualami saat akhir pelajaran bahasa Inggris. Ketika itu aku hendak menyandang tas. Saat menoleh ke bawah, ada sesuatu yang jatuh. Untung aku cepat-cepat menampung dengan tangan, saat melihatnya. Ternyata itu adalah darah alias mimisan. Guru pembimbing yang sedang fokus mengajar teman-temanku, menyuruhku untuk pulang ke asrama. Tiba di asrama, teman-temanku kaget dan menyuruhku untuk tidur. Peristiwa yang kedua, mimisan yang kualami sudah melebihi kapasitas. Aku menjadi semakin pusing. Saat itu aku mau mengambil air wudhu. Saat perjalanan pulang, darah itu mengalir lagi. Aku menutup mulut dan berlari ke asrama. Tiba di asrama, tanganku penuh dengan air yang berwarna merah. Salah satu temanku pontang panting lari untuk mencari secarik tissu. Dia pun menolongku.

            Sungguh, awal 2013 adalah perjuanganku untuk mimisan yang datang melebihi kapasitas ini. Aku hanya mampu berpikir positif agar tidak terjadi sesuatu yang berat kepadaku. Memang itu yang kuharapkan dalam segala hal yang datang mengujiku, meski itu sebuah penyakit. Masalah terberat sekali pun, aku harus berpikiran positif dalam mengarunginya. Bukan dengan pikiran negatif, negatif dan negatif. Jika kita masih mempergunakan pikiran positif itu untuk sesuatu hal, yakinlah, hidup akan selalu indah. (Siti Nurlaila Lubis/MTs DMP Diniyyah Puteri

capture-20130718-082915

Hmm.. mungkin mendengar kata ini, teman-teman bakal heran ya… Soalnya kedengaran asing dan jarang didengar. Karena Nong Nooch adalah salah satu tempat wisata di Thailand. Pantes aja kedengaran asing ya.

Ketika liburan ke Thailand, saya sempat mengunjungi tempat ini. Untuk menuju ke sana saya menyewa mobil bersama keluarga untuk dipakai seharian full keliling tempat wisata yang ingin dikunjungi. Nong Nooch ini bertempat kurang lebih 20 KM dari pusat kota Pattaya. Banyak turis yang mengunjungi tempat ini untuk melihat-lihat kebudayaan khas Thailand. The Nong Nooch disebut juga sebagai kebun botani dan salah satu terbesar di Asia.

Ketika memasuki wilayahnya, kita bayar tiket masuk dan akan mendapatkan stiker yang harus kita tempel di lengan kita sebagai tanda bahwa kita adalah pengunjungnya. Begitu masuk, saya dan adik langsung menaiki gajah untuk melihat-lihat Nong Nooch yang memiliki taman yang besar dan indah. Setelah puas, kami menuju sebuah ruang teater terbuka yang ada di Nong Nooch. O iya, selain mendapat stiker, kita juga akan mendapat karcis untuk masuk ruang teaternya. Di ruangan ini, kita akan diperlihatkan tarian-tarian dan pertujukan khas Thailand. Ada juga loh pertunjukan perangnya yang dimana rajanya menunggangi gajah bukan kuda seperti kerajaan-kerajaan biasanya. Dan rajanya benar-benar menunggangi seekor gajah.

Setelah menontonnya, kita bisa berfoto dengan penari-penarinya dengan suasana khas Thailand. Serasa jadi orang Thai nihhh… Ternyata, di Nong Nooch juga memperlihatkan hewan-hewan selain gajah. Ada simpanse, macan dan burung parrot. Kita juga bisa berfoto dengan hewan-hewan tersebut. Saya sempat berfoto dengan anak macan sambil memberinya susu dengan menggunakan dot. Cukup sulit, karena anak macannya sedikit bandel. Dan saya juga berfoto dengan simpanse dengan menggendongnya. Baunya seperti anak bayi karena dimandiin dan dirawat.

Selanjutnya, kita menuju lapangan. Di lapangan ini, kita melihat pertandingan sepak bola. Eittsss tunggu dulu, pertandinagan sepak bola ini berbeda dari pertandingan-pertandingan sepak bola lainnya. Kadang-kadang gajahnya juga nyamperin kita yang sedang nonton. Kok gitu? Karena yang main bukan manusia, tapi gajah! Kebayang kan betapa serunya melihat pertendingan sepak bola gajah. Tentu saja gajah-gajah ini dilatih sebelumnya agar bisa bermain bola. Tapi tak perlu takut, karena arena penonton dan lapangannya dibatasi dengan pagar. Selesai melihat pertandingannya, kita bisa berfoto dengan 2 gajah sambil duduk di atas belalainya. Lucu kan?

Melihat pertandingan sepak bola gajah adalah kunjungan terakhir di Nong Nooch. Semoga teman-teman bisa mengunjungi dan melihatnya langsung! Gak bakalan nyesal deh. (Hasri Ainun Mahalli/MA KMI Diniyyah Puteri)

Hai sobat semua! Apa kabar keimananmu hari ini? Semoga makin meningkat setiap harinya. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang pergaulan remaja masa kini. Ada sebuah lagu yang berbunyi “Jamane, jamane, jaman edan...” yang artinya zaman sekarang, zaman “gila”. Kenapa bisa disebut “gila”. Karena zaman sekarang sangat banyak persoalan yang dialami para remaja di Indonesia. Mulai dari pernikahan dini, kawin lari, hamil di luar nikah, aborsi, narkoba dan masih banyak lagi. Seram bukan? Nah, kita sebagai generasi muda seharusnya dapat menjaukan diri dari perbuatan-perbuatan tersebut, karena majunya suatu bangsa, dapat dilihat dari generasi mudanya. Kalau generasi mudanya hancur, maka bangsanya juga akan hancur. Apa kata dunia?

Ada banyak cara untuk menghindari diri dari perbuatan buruk seperti yang telah disebutkan di atas, yang pertama adalah menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat seperti les, bimbel, belajar, berorganisasi dan lain-lain. Yang kedua adalah tidak berpacaran. Karena asal mula dari perbuatan seperti ini hamil di luar nikah, aborsi dan lain sebagainya adalah karena pacaran yang awalnya hanya berpegangan tangan, lalu tiba-tiba menjadi hamil, naudzubillahmindzalik.

Yang ketiga yaitu meningkatkan ibadah. Semakin kita banyak beribadah, Allah SWT juga akan mengingat kita serta melindungi kita. Semoga dengan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan sia-sia itu, kita dapat menjadi generasi muda yang dapat membangun, membina serta mengharumkan bangsa kita, semangat! (Karima Nabila Prakoso/MA KMI Diniyyah Puteri)

Qurrota Aini a

Penulis yang meraih rekor MURI

 

Mantan penulis aktif KKPK (Kecil-kecil Punya Karya) pada umur 7-13 tahun ini mempunyai nama lengkap Qurrota Aini. Ia berhasil meraih MURI, sebagai penulis kumpulan cerpen termuda dengan judul buku Nasi Untuk Kakek, yang ditulisnya pada saat baru berumur 7 tahun.

Santri yang bercita-cita menjadi penulis ini lahir di Malang 25 Maret 1997. Ia akrab disapa dengan nama Aini. Santri yang saat ini duduk di bangku MA KMI kelas X STT (jurusan agama) ini telah berhasil menulis 9 buah buku KKPK. “Menulis merupakan tempat melepaskan semua apa yang ada di hati, dan setelah menulis perasaan menjadi lega.” Itulah ungkapan dari penulis KKPK yang berjudul The Magic Book, sebagai buku kesukaannya dari buku-buku yang pernah ditulisnya itu.

Aini yang suka bermain outbound ini menulis buku dengan judul Asyiknya Outbound pada umurnya yang ke 8 tahun. Buku tersebut merupakan buku kedua yang ditulis oleh Aini, anak pertama dari dua bersaudara ini.

Gadis yang menyukai pelajaran kesenian ini ternyata juga hebat di bidang kreatifitas tangan. Buktinya dia pernah juara 3 melukis (GASI), juara 2 lomba menggambar di Jakarta waktu dia masik kanak-kanak. Dan dia juga berhasil meluncurkan buku dengan judul Tangan-Tangan Mungil Melukis Langit sebagai buku ketiganya.

“Menggambar itu enak aja, karena bisa mencorat-coret sesuka hati, dan juga bisa mengembangkan kreatifitas di atas selembar kertas.” Itulah ungkapan dari seorang santri yang selalu meraih peringkat di kelasnya, dan juga yang sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris ini.

Dulu waktu kecil, Aini sangat aktif menulis KKPK, tapi setelah beranjak remaja seperti sekarang ini, tentunya nggak bisa lagi dong dia nulis di situ. Tapi, karena kesenangannya dalam dunia menulis, dia tidak terganggu dengan kesibukan sekolahnya. Ia sekarang aktif menulis di SMS (Singgalang Masuk Sekolah). Nggak itu aja, ternyata dia juga sedang menulis novel yang saat ini sedang dalam proses penerbitan.

“Teruslah berusaha, karena usahamu itulah yang akan menjadi hasil yang kamu dapatkan nantinya.” Itulah pesan seorang remaja yang menganggap dunia menulis sebagai dunianya. (Annisa Amalia/ MA KMI Diniyyah Puteri)

Hai sobat SMS semua! Saat mendengar kata Matematika, apa yang sobat semua pikirkan? Pusing 7 keliling? Stress dengan rumus-rumusnya? Ataupun sebaliknya, asyik dan menyenangkan?

Aku punya pengalaman asyik nih bersama Matematika. Ketika SD, aku selalu bermain dengan menambah, mengurang, mengali, dan membagi. Saking senangnya dengan Matematika, aku terpilih menjadi perwakilan dari sekolah untuk mengikuti Olimpiade Matematika dan Alhamdulillah sampai ke tingkat provinsi Riau. Ketika berada di tingkat kabupaten Kampar dan tiba saatnya pengumuman pemenang, aku sangat tegang. Tapi, akhirnya aku mendengar namaku pada peringkat pertama. Waaah… Aku dan keluarga sangat bergembira.

Oiya, ternyata Matematika sangat bermanfaat lho bagi profesi kita kedepan. Misalnya buat sobat yang pengen jadi pengusaha sukses, Matematika diperlukan dalam masalah keuangan perusahaan sehingga sobat bisa mengetahui jumlah saldo yang dimiliki perusahaan tersebut dan tidak sembarangan mengeluarkan uang perusahaan.

Sobat pasti ingin tau cara belajar Matematika sehingga akan terasa asyik. Caranya, sobat hanya perlu untuk mencintai pelajaran tersebut. Jika tidak bisa, maka cobalah untuk mencintai alasan atau untuk siapa sobat mempelajarinya.

Jadi, ternyata Matematika itu selalu menemani hidup kita dan bisa menjadikan kita sukses. Bahkan apabila mendapat uang jajan, kita juga menggunakan Matematika agar kita tidak boros. Banyak kan manfaat Mmatematika itu? (Puan Rohana/SMP Diniyyah Puteri))